Empat Anak Tewas Membusuk
Tampang Panca Darmansyah Pelaku Pembunuhan 4 Anak di Jagarkarsa, Benarkah Pengangguran? Ini faktanya
Inilah tampang Panca Darmansyah pelaku pembunuhan 4 anak di Jagakarsa.Adapun sosok Panca disebut-sebut sebagai pengangguran alias tak punya kerja.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Inilah tampang Panca Darmansyah pelaku pembunuhan 4 anak di Jagakarsa.
Adapun sosok Panca disebut-sebut sebagai pengangguran alias tak punya kerja.
Terkuak fakta yang pasti Panca Darmansyah ternyata sempat memiliki pekerjaan.
Melansir dari Tribuntrends, Kamis (7/12/2023) dari akun Facebook Panca, ayah 4 anak ini rupanya pernah melakoni beberapa pekerjaan.
Bahkan ia sampai membawa anak laki-lakinya saat bekerja.
Tampak Panca Darmansyah duduk di lantai sambil memangku sebuah laptop.
Kemudian di sisi kirinya sang anak duduk melihat ke arah laptop sambil meminum susu di botol.
Foto itu diposting Panca pada 17 Agustus 2023.
Di Facebooknya, ia tampak sering membuat desain.
Panca juga sempat menjual kaos bertuliskan Free Palestine.
Ia mengklaim 30 persen penjualannya untuk donasi.
Sementara itu Ketua RT 4, Yakub mengatakan kalau Panca merupakan seorang pengangguran.
Selama ini sang istri bekerja menjadi tulang punggung keluarga.
"Bapaknya nganggur, ibunya yang kerja," kata Yakub dikutip dari Kompas TV, Kamis (7/12/2023).
Menurut Yakub, pasangan suami istri dan 4 anaknya itu baru tinggal 9 bulan di wilayahnya.
"6 bulan kontrakan belum dibayar," kata dia lagi.
Sebelum jadi pengangguran, Yakub mengungkap kalau Panca sempat bekerja.
"Tadinya kerja supir, kalau sekarang nganggur," ungkapnya.

Dugaan Motif
Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UnJ) Rakhmat menduga Panca Darmansyah yang merupakan pelaku atau ayah yang membunuh 4 anak kandungnya di Jagakarsa mengalami tekanan atau stres tingkat tinggi yang disebabkan oleh keadaan ekonomi, pekerjaan, serta hubungannya dengan istri berinisial D.
“Menurut saya, ini memberikan pengaruh dari segi psikologis bahwa dia punya masalah, stres, depresi, punya anak empat, istrinya masuk rumah sakit dan sebelumnya dilaporkan KDRT. Artinya, ada rangkaian sebelum (peristiwa),” ungkap Rakhmat dikutip dari Kompas.com, Kamis (7/12/2023).
Dari faktor-faktor tersebut, Rakhmat menduga, keadaan ekonomi menjadi faktor determinan.
“Karena, kondisi sekarang, saya melihat tipologi orang-orang yang mengontrak itu punya pekerjaan yang relatif agak susah, kondisi ekonomi juga agak susah,” ujar Rakhmat.
“Misalnya, saya melihat beberapa kasus di Jakarta yang fenomena (warga yang tinggal di) kontrakan, mereka bayarnya nyicil, menunggak, dan meminta (perpanjangan) tempo. Ini kan menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan dari fenomena yang ada di kontrakan tersebut,” tutur dia.
Sementara itu, dari sisi sosial, Rakhmat menduga ada tekanan dari lingkungan sekitar atau tetangga yang menyebabkan P diduga membunuh anak-anaknya.
Terlebih, Panca sudah tepergok menganiaya sang istri.
“(Tekanan) bisa dalam bentuk cemooh, cibiran, diomongin sama tetangga sama lingkungannya, digosipkan, dirumorkan. Nah, itu tekanan eksternal yang secara tidak langsung berpengaruh kepada sikap pelaku tersebut,” ujar Rakhmat.
Rakhmat berujar, pada akhirnya, faktor-faktor tersebut terakumulasi dan menimbulkan pikiran tidak rasional. Pelaku kemudian melampiaskan hal itu kepada anak-anaknya.
Kronologi Kejadian
Awal mula ditemukannya jasad empat anak diduga dibunuh oleh ayah kandungnya berawal setelah warga sekitar mencium bau tak sedap dan melaporkan ke ketua RT 04/03 Kelurahan Jagakarsa.
Salah seorang warga bernama Irwan menceritakan, warga mencium bau tidak sedap yang sangat menyengat di antara rumah wilayah Jagakarsa.
Mereka kemudian berinisiatif mengecek rumah yang menjadi TKP.

"Bau bangkai gitu, sampai bongkar plafon di sekitar TKP, tapi enggak ketemu. Terus tadi pagi tetangga nelpon saya, dia bilang, 'Pak Irwan tolong ada bau bangkai di sekitar rumah Pak P (rumah terduga pelaku). Baunya enggak enak'," ujarnya, diberitakan Kompas.com, Rabu (6/12/2023).
Tidak lama kemudian, aparat kepolisian tiba-tiba sudah berada di depan rumah P yang berbau tidak enak.
Setelah polisi masuk ke dalam rumah, Irwan menyebutkan, ditemukan empat mayat anak-anak di salah satu kamar.
"Saya enggak tahu juga kapan empat anaknya meninggal,” tambah dia.
Keempat mayat ditemukan setelah warga sekitar mencium bau tidak sedap mirip bangkai di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Jasad 4 Anak Bejejer di Kasur
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, penemuan ini berawal dari laporan warga setempat ke Polsek Jagakarsa.
Anggota kepolisian lantas mengecek ke lokasi dan menemukan empat korban dalam keadaan tidak bernyawa sekitar pukul 14.50 WIB.
"Jadi empat korban tewas (anak-anak) ditemukan terbaring dalam kondisi berjejer di dalam kamar kontrakan," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Rabu.
Empat korban yang berinisial Va (6), Sa (4), Aa (3), dan Ak (1) merupakan anak P dan istrinya, D.
Sementara itu, pihaknya juga menemukan ayah korban berinisial P dalam keadaan telentang di dekat pisau dalam kamar mandi dengan luka di pergelangan tangannya.
Keempat mayat korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
petugas gabungan dari kepolisian saat hendak melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) Penemuan empat mayat bocah di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menduga keempat anak diduga tewas karena dibunuh orangtuanya.
"Masih dalam penyelidikan, yang jelas orangtua ini yang diduga sebagai pelaku, hendak bunuh diri juga. Tapi masih selamat," ungkap dia.
Saat ini, polisi masih terus menyelidiki penyebab kematian empat anak tersebut.
Ditemukan Pesan
Pihak kepolisian menemukan tulisan "Puas Bunda Tx For ALL" di lantai salah satu ruangan.
Tulisan itu dibuat dengan cairan merah mirip darah.
"Memang betul ada tulisan itu. Tulisan berwarna merah. Tapi masih kami dalami, karena kami tidak boleh berandai-andai," ujar Ade.
Ade belum bisa memastikan tulisan tersebut dibuat oleh P ayah korban kepada D istrinya.
Pihaknya masih harus mencocokkan tulisan tersebut dengan tulisan tangan P.
Pihaknya juga akan memeriksa apakah tulisan tadi dibuat menggunakan darah melalui pengecekan di laboratorium.
Terkait sosok D, Ade menyebutkan, ibu dari keempat anak tersebut sedang dirawat di RSUD Pasar Minggu sejak Sabtu (2/12/2023).
(*)
Tribunsumsel.com
Panca Darmansyah
Tampang Panca Darmansyah
Kejamnya Panca Pria Bunuh 4 Anak di Jagakarsa
Ayah Bunuh 4 Anak di Jagakarsa
Panca Darmansyah, Terdakwa Pembunuhan 4 Anak Kandung di Jagakarsa Divonis Mati, Perjalanan Kasusnya |
![]() |
---|
Ingat Kasus Pembunuhan 4 Anak oleh Ayah Kandung di Jagakarsa, Panca Darmansyah Dituntut Hukuman Mati |
![]() |
---|
Tangis Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Pecah di TKP Lihat Bekas Coretan Anak di Dinding |
![]() |
---|
"Tunggu Tanggal Mainnya", Pesan Ancaman Panca ke Istri Sebelum Bunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa |
![]() |
---|
Kejam Bunuh 4 Anak Sekaligus, Panca Darmansyah Dinyatakan Tak Alami Gangguan Jiwa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.