Berita Viral

Kronologi Siswi SMA Melahirkan di Kelas Saat Ujian Akhir Semester Gegerkan Guru, Orang Tua Tak Tahu

SMAN di Sampang heboh setelah ada siswi melahirkan bayi saat sedang ujian di kelas.Siswi yang baru masuk ke SMAN di Sampang sejak Juli 2023 itu teng

Editor: Moch Krisna
Youtube Tribunsumsel
Viral Siswa SMA di Sampang Melahirkan Saat Ujian 

TRIBUNSUMSEL.COM -- SMAN di Sampang heboh setelah ada siswi melahirkan bayi saat sedang ujian di kelas.

Siswi yang baru masuk ke SMAN di Sampang sejak Juli 2023 itu tengah berbadan dua membuat para guru tak menyangka.

Melansir dari Tribuntrends.com, Jumat (1/12/2023)  Wakasek Kesiswaan Muhammad Nurchalid, selama bersekolah di SMAN Sampang, siswi tersebut cukup aktif selalu mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Bahkan, berdasarkan informasi dari guru penjaskes, siswi itu selalu mengikuti jam pelajaran olahraga tanpa mengalami kendala kehamilan.

"Memang semua guru tidak ada yang curiga kalau dia hamil. Ciri-ciri fisiknya tidak diketahui karena siswi ini gemuk," terangnya.

"Orang tua pun selama anaknya hamil tidak mengetahui, apalagi kami yang memantau sejumlah murid di sekolah," tambahnya.

Muhammad Nurchalid yang ikut mengawasi saat ujian di kelas pun tidak melihat gelagat aneh dari siswa mulai dari masuk ruang kelas hingga menjelang ujian.

"Saya mengawasi di jam ke 2, saat masuk ke ruangan suasana dan kondisi biasa saja tak ada tanda-tanda," kata Muhammad Nurchalid, Jumat (1/12/2023).

Saat token ujian mulai dibagikan kepada para siswa, suasanannya juga biasa saja.

Beberapa menit kemudian, saat para siswa mulai mengerjakan ujian, tiba-tiba suasana ramai.

Saat itu dia hanya meminta siswa untuk fokus mengerjakan ujiannya.

Akan tetapi terdengar suara tangisan bayi, sehingga ia mengecek dan ternyata siswi tersebut sudah melahirkan dan siswa lainnya berhamburan keluar ruangan.

"Kondisi yang bersangkutan saat itu duduk dan menggendong bayinya," terangnya.

Setelah mengetahui hal tersebut, Nurchalid mencoba memanggil guru perempuan agar segera dilakukan pertolongan. Sebab dirinya merasa tidak tega, apalagi melihat darah bercucuran di lantai.

"Kebetulan salah satu guru mengenal baik petugas di Puskesmas Komuning. Jadi seketika dibawa ke Puskesmas dengan menggunakan mobil ambulan," tuturnya.

Saat berada di Puskesmas dan mendapatkan perawatan, kondisi bayi sehat, sehingga di bawa langsung oleh pihak keluarga siswi.

Sementara itu, Wakasek Humas SMA Negeri tersebut, Hamid mengakui hal serupa.

"Jadi guru penjaga ujian menegur para siswa untuk tetap tenang," ujarnya.

Akan tetapi, suara tangisan tak berhenti, sehingga diperiksa. Ternyata siswa tersebut bersimbah darah dan melahirkan sesosok bayi.

"Saya masih gemeteran mas, jadi tidak bisa bercerita banyak," tandasnya.

Sempat Kritis

Menurut Hamid, berdasarkan kabar dari pihak Puskesmas, siswinya itu saat ini sempat kritis, karena ari-ari bayi tidak keluar.

"Bayinya perempuan, namun untuk siswinya dirujuk ke RSUD Sampang, karena kondisinya mengkhawatirkan, keluarganya juga sudah tanda tangan," katanya.

Hal serupa diungkapkan Nurchalid yang mengaku kondisi siswinya ini memprihatinkan.

"Kami mendampingi siswi yang bersangkutan. Kondisi terakhir pukul 22.00 WIB, alhamdulillah siswi membaik,"katanya saat dikonfirmasi Kamis (30/11/2023).

Lalu, bagaimana kondisi sekolah?

Ternyata setelah kejadian menghebohkan itu, SMA di Kabupaten Sampang Madura itu tetap menjalankan Penilaian Akhir Semester (PAS).

Hal itu dipastikan oleh Kepala Sekolah setempat, Sukardi.

Menurutnya, kondisi sekolah ricuh dan tak kondusif hanya saat detik-detik siswi melahirkan, pada (30/11/2023) sore.

"Itupun yang ramai hanya siswa di satu kelas itu saja," ujarnya, Jumat (1/12/2023).

Sedangkan untuk kondisi saat ini, ujian tetap berjalan sebagai mana mestinya.

Hanya saja ruangan yang menjadi lokasi siswi melahirkan tidak digunakan.

Alasannya, upaya pemberishan bercak darah di lantai yang dilakukan sementara ini masih belum optimal.

Sehingga pihak sekolah memilih menggunakan ruangan kelas lain agar jalannya ujian kondusif.

"Ujian saat ini merupakan penilaian akhir semester untuk menentukan nilai siswa baik atau tidak atau bisa menentukan kenaikan kelas nanti, jadi ujian tetap berjalan," terangnya.

Diakui Sukardi, peristiwa tersebut menjadi bahan evaluasi, sehingga ke depan pihak sekolah akan bekerja sama dengan tim medis di Sampang.

"Untuk kerjasamanya berupa pengecekan kondisi siswa, misalkan setiap 3 bulan sekali, mengantisipasi terjadinya peristiwa serupa," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved