Berita Papua
Sosok Praka Dwi Bekti Probo Prajurit TNI AD Gugur di Papua, Belum Pernah Bertemu Anaknya Baru Lahir
Mengenang sosok Praka Dwi Bekti Probo, salah satu Prajurit TNI AD yang gugur akibat baku tembak di Papua. Tinggalkan istri dan anak 1 bulan
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM- Mengenang sosok Praka Dwi Bekti Probo, salah satu Prajurit TNI AD yang gugur akibat baku tembak di Papua.
Praka Dwi Bekti Probo gugur dalam penyergapan anggota kelompok kriminal bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu (25/11/2023).
Pilunya, Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko ternyata belum pernah bertemu dengan anaknya.
Baca juga: Kisah Praka Dwi Bekti Probo yang Gugur Saat Baku Tembak Dengan KKB, Belum Pernah Bertemu Dengan Anak
Istri Praka Probo, Dita Kurnia Putri, menuturkan suaminya bertugas di Papua baru lima bulan atau pada saat dirinya tengah mengandung usia lima bulan.
Ia melahirkan sebulan yang lalu saat Praka Dwi Bekti Probo masih bertugas di Papua.
Kabar Praka Probo wafat didapat dari kakak kandung almarhum yang berdinas di kodim Madiun.
Dikatakan melalui telepon jika suaminya sudah gugur di Medan Tugas.
Menurutnya, suaminya merupakan lulusan pendidikan TNI Angkatan Darat pada tahun 2015, dan berkarir di Salatiga.
Kemudian menikah dengannya pada tahun 2021.
"Pada lima bulan lalu ditugaskan ke Papua dalam keadaan hamil lima bulan dan belum pernah pulang lagi, almarhum meninggal di usia 28 tahun.
Baru memiliki anak laki laki berusia satu bulan bernama Yudhistira Cakrayudha Siniwoko. Anak pertama kami lahir dan dia belum sempat bertemu langsung anaknya hingga dikabarkan gugur," ungkap Dita Kurnia Putri, istri Praka Probo, dilansir dari Kompas.com, Selasa, (28/11/2023).
Baca juga: Siap Menikah Lagi, Bunga Citra Lestari Sempat Curhat Kesedihan Putranya Tumbuh Tanpa Ayah
Sebelumnya, Praka Probo menyampaikan pesan kepada calon buah hatinya saat masih dalam kandungan Dita Kurnia agar menjaga sang ibu.
Perempuan berusia 27 tahun tersebut mengungkapkan, terakhir suaminya berkomunikasi melalui video call, pada Kamis (23/11/2023) pukul 16.00 WIB.
Waktu itu, suaminya meminta izin pada sang buah hati.
"Kata suami saat itu pada anak akan bertugas. Bilangnya Bapak mau gerak dulu ke hutan, doakan. Nanti jagain mama ya," ucapnya.
"Tidak ada firasat sama sekali jika itu komunikasi terakhir kami," tuturnya sesekali mengusap air mata yang tidak mampu ditahan.
Diketahui, suasana duka menyelimuti rumah Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko, di Desa Tegalarum, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (27/11/2023).

Sementara, Sumarsono, ayah kandung korban ditemui di rumah duka, Senin (27/11/2023).
Sumarsono mengaku mendapatkan berita duka dari anak pertamanya yang bertugas di Madiun pada Sabtu (25/11/2023).
Ia mengaku tidak memiliki firasat bahwa putra keduanya tersebut akan gugur dalam tugas.
"Tidak ada firasat sebelumnya. Tapi hari Kamis sempat telepon minta doa restu karena akan ada penyergapan," imbuhnya.
Sumarsono, mengenang anaknya yang telah meninggalkan kenangan mendalam baginya.
Ia mengungkapkan, sejak kecil, Praka Dwi memiliki cita-cita menjadi tentara, terinspirasi kakaknya yang juga merupakan anggota TNI AD.
Selain tugas militernya, Praka Dwi juga memiliki kecintaan pada seni reog. Ia mampu menguasai hampir seluruh gamelan dan tarian utama reog Ponorogo. Ia bahkan memiliki grup reog sendiri.
"Sejak kecil senang reog. Dia bisa memainkan gendang alat yang sulit dimainkan dan juga bisa menari dari ganongan sampai main dadak merak atau barongannya,” tutur Sumarsono.
Baca juga: Nangis Jatuh Miskin, Rafael Alun Ungkap Nasib Kakak Mario Dandy Jual Ayam Goreng di Pinggir Jalan
Jenazah Praka Dwi Probo Siswono dimakamkam di TMP Madiun.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebutkan, empat prajurit yang gugur ini akan mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB).
Mayor Jendral TNI Hariyanto, mengatakan, kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Kopda Anumerta merupakan tanda jasa bagi prajurit yang gugur dalam tugas.
"Karena gugur melaksanakan tugas negara dalam rangka operasi pengamanan di Papua, ada hak yang diterima dari negara di antaranya tanda kenaikan pangkat luar biasa sudah didapatkan dari Mabes TNI dalam waktu dua hari dari Praka mejadi Kopral Dua," ujarnya Senin (27/11/2023).
Hariyanto menambahkan, selain mendapat kenaikan pangkat luar biasa, istri dan anak Praka Dwi Bekti Probo juga akan mendapat santunan dari Asabri sekitar Rp 500 juta serta biaya pendidikan anak.
"Santunan Asabri sekitar setengah miliar rupiah, kemudian untuk santunan janda dan santunan biaya sekolah, pengembalian tabungan, tidak sampai satu minggu semua akan cair bisa sedikit membantu keluarga," imbuhnya.
Dilansir dari Tribun-Papua.com, kontak senjata sendiri terjadi di Distrik Paro, Kabupaten Dunga, Provinsi Papua Pegunungan pada Sabtu (25/11/2023).
Lokasi tersebut diketahui merupakan salah satu daerah yang dianggap merah atau rawan, dimana daerah itu juga merupakan tempat penyanderaan Pilot Susi Air, Philips Mark Marthen oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya yang hingga kini belum dapat di bebaskan.
Baca berita lainnya di google news
Artikel telah diolah dari Kompas.com
Berita Papua
Praka Dwi Bekti Probo
Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko
Praka Dwi Bekti Probo Gugur Ditembak KKB
Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko Gugur di Papua
Tribunsumsel.com
Curhat Philip Mark Mehrtens, Pilot Susi Air yang 1,5 Tahun Ditawan: Akhirnya Saya Keluar |
![]() |
---|
Tangis Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens Video Call dengan Keluarga usai Bebas dari Tawanan |
![]() |
---|
Dibebaskan KKB Papua Setelah 1,5 Tahun, Begini Kondisi Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens |
![]() |
---|
Profil Philip Mark Mehrtens, Pilot Susi Air yang 1,5 Tahun Ditawan Akhirnya Dibebaskan Oleh KKB |
![]() |
---|
Reaksi Susi Pudjiastuti setelah Philip Mark Mehrtens, Pilot Susi Air Dibebaskan dari Sanderaan KKB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.