Siswa MAN Medan Dibully

Nasib Pembully Siswa MAN Medan Paksa Makan Lumpur & Tangan Dibakar Besi Panas Ditangkap, 3 Diburu

Nasib pelaku bully siswa MAN 1 Medan kini salah satu berhasil ditangkap.

Tribun-Medan.com
Nasib pelaku bully siswa MAN 1 Medan kini salah satu berhasil ditangkap. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib pelaku bully siswa MAN 1 Medan kini salah satu berhasil ditangkap.

Seperti diketahui, peristiwa tersebut menimpa siswa berinisial MH (14) terjadi pada Kamis (24/11/2023) saat di sekolah.

Korban dibully hingga dianiaya oleh sekitar 20 orang yang dipaksa makan sendal berlumpur, makan daun serta meminum air yang sudah diludahi hingga tangan dibakar besi panas.

Akibat penganiyaaan itu, Muhammad Habib mengalami sejumlah memar di kepala, luka di bibir dan melepuh di tangan sebelah kanan akibat disundut besi panas.

Kini pihak kepolisian akhirnya berhasil menangkap salah satu pelaku yang menganiaya siswa MAN 1 tersebut.

Sementara 3 pelaku lainnya masih diburu polisi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir mengatakan, seorang pelaku berinisial A (14) yang tak lain teman korban, berhasil ditangkap.

"Iya, sudah ditangkap inisialnya A (14), keterangannya pelaku (menjalankan aksinya) bersama 3 teman lainnya," ujar Fathir, Minggu (26/11/2023) malam. Dikutip Tribun-Medan.com

Kronologi siswa MAN 1 Medan dianiaya kakak kelas berawal diculik 7 jam hingga dianiaya.
Kronologi siswa MAN 1 Medan dianiaya kakak kelas berawal diculik 7 jam hingga dianiaya. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Fathir mengatakan, pelaku masih menjalani proses pemeriksaan. Polisi juga tengah memburu 3 pelaku lainnya.

Dari penyelidikan sementara, peristiwa ini dilatarbelakangi adanya konflik antara 2 geng di sekolah.

Baca juga: Sosok Diduga Pelaku Bully Siswa MAN Medan Ternyata Mahasiswa, Kini Terancam Disanksi Kampus

Kemudian, diduga terjadi aksi saling kata hingga mengakibatkan peristiwa penganiayaan terhadap korban yang diketahui berinisial MH (14).

"Jadi, ceritanya pelaku dan si korban ini punya kelompok (geng), namanya Parman terus kelompok satunya lagi Wardi. (kelompok ini) berselisih, jadi sebelumnya mereka ada berantam. (Jadi saat kelompok) si Wardi ini lagi sendiri (korban), dipukuli mereka, kelompok perkumpulan (Parman)," ujar dia.

Namun, mengenai bentuk dan kronologi penganiayaan, Fathir belum merincinya. Proses pendalaman masih terus dilakukan.

Tangis ibu siswa MAM 1 Medan anak dianiaya siswa hingga dipaksa makan lumpur dan tangan dibakar besi panas.
Tangis ibu siswa MAM 1 Medan anak dianiaya siswa hingga dipaksa makan lumpur dan tangan dibakar besi panas. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Dia hanya mengimbau kepada orangtua siswa untuk lebih mengawasi anaknya lagi.

"Imbauan kami kepada (para siswa) hindari kelompok seperti ini, karena kelompok ini cukup meresahkan masyarakat Medan. Kita sampaikan juga ke orangtua awasi anaknya agar tidak bergabung dengan kelompok ini," kata dia dikutip dari Kompas.com, Minggu malam.

Baca juga: Tangis Ibu Siswa MAN Medan Anak Dianiaya, Dipaksa Makan Lumpur Gegara Tolak jadi Anggota Geng Motor

Sosok pelaku melarikan diri

Sosok mahasiswa bernama Fauzie Alrasyid Siregar saat ini tengah dicari keberadaannya. Sebab, pelaku dikabarkan melarikan diri.

Mahasiswa di salah satu universitas swasta di medan ini diduga ketua geng pelaku bullying sadis terhadap siswa MAN 1 Medan.

Kakak kandung korban, Anisa rupanya gusar dengan kelakuan pelaku yang membuat sang adik, Habib terluka parah.

Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan menjadi korban perundungan (bully) dan penganiayaan kakak kelasnya.
Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan menjadi korban perundungan (bully) dan penganiayaan kakak kelasnya. (TikTok@ anisamwl)

Hingga akhirnya, pihak kampus tempat mahasiswa tersebut mengemban ilmu pun ikut buka suara.

Dikabarkan, akibat penganiayaan itu, Muhammad Habib mengalami sejumlah memar di kepala, luka di bibir dan melepuh di tangan sebelah kanan akibat disundut besi panas.

Baca juga: Kronologi Siswa MAN Medan Dibully, Diculik Hingga Diancam Dibunuh, Sempat Minta Pindah Sekolah

Fauzie, disebut-sebut orang yang menyuruh korban memakan sendal berlumpur, makan daun mangga dan menyundut tangan korban menggunakan besi panas yang terlebih dahulu dibakar dengan korek api.

Bahkan ia juga diduga sebagai ketua geng motor bernama Parman Abadi, nama anggota geng berisikan alumni dan pelajar MAN 1 Medan.

Hal ini diungkap oleh Rahmat Dalimunthe (49) ayah korban, berdasarkan pengakuan anaknya dan beberapa saksi lainnya.

"Yang saya tahu itu namanya Fauzie, alumni MAN 1 Medan dan saat ini berkuliah di UINSU semester 5, jurusan Hukum Syariah," kata Rahmat, Sabtu (25/11/2023).

Motif Pelaku

Menurut informasi yang diterima ibu kroban , Khairani penyiksaan itu dilakukan lantaran anaknya menolak bergabung ke dalam geng diduga geng motor berisikan pelajar MAN 1 Medan dan alumni sekolah tersebut.

Kemudian, penganiayaan ini juga diduga karena alumni maupun siswa yang tergabung ke dalam geng tak senang karena anaknya Muhammad Habib berteman dengan siswa SMA lainnya yang dianggap musuh dari pelajar MAN 1 Medan.

"Habib mau direkrut mereka dan dia pun lebih nyaman berteman dengan siswa sekolah lain. Sama mereka gak." jelasnya.

Viral di Medsos

Kakak korban menjelaskan kejadian yang menimpa sang adik ketika bersekolah.

Sebelum kejadian korban sempat diculik sekelompok pelaku pada pukul 10.00, lalu dibebaskan pukul 17.00. Selain seniornya, korban dibully mantan alumni MAN 1 Medan.

"Awalnya dia diculik dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore oleh anak-anak yang bersekolah di MAN 1 Medan dan mantan alumni MAN 1 Medan," tulisnya.

Anisa menjelaskan berbagai tindakan tidak terpuji yang dilakukan para pelaku bullying terhadap sang adik.

Korban dijelaskan dipaksa makan lumpur hingga disodorkan besi panas ke tangannya dan dibentuk huruf PA sampai melepuh.

Bahkan korban pula dipaksa minum air liur para pelaku.

"Para pembuli memaksa adik saya untuk makan lumpur, menghisap sendal, makan daun dan ranting, serta meminum air ludah dari para pembuli," ungkapnya.

"Tidak sampai di situ, adik saya juga disiksa, ditendang, dipukul, dibakar tangannya pakai kunci yang dipanasi api," lanjutnya.

Dugaan Anisa, pelaku bullying terhadap adiknya itu mencapai 20 orang.

Kendati begituu, ia pun berharap tim kepolisian bisa segera menuntaskan kasus ini.

Baca berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved