Siswa MAN Medan Dibully
Tangis Ibu Siswa MAN Medan Anak Dianiaya, Dipaksa Makan Lumpur Gegara Tolak jadi Anggota Geng Motor
Tangis ibu siswa MAN 1 Medan anak dianiaya siswa hingga dipaksa makan dan tangan dibakar besi panas.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Tangis ibu siswa MAN 1 Medan anak dianiaya siswa hingga dipaksa makan dan tangan dibakar besi panas.
Peristiwa tersebut menimpa siswa berinisial MH (14) terjadi pada Kamis (24/11/2023) saat di sekolah.
Ibu korban, Khairani Anwar menangis menceritakan kronologi dugaan penyiksaan yang dialami anaknya tersebut.
Ia tak terima anaknya dianiaya, dipaksa makan sendal berlumpur, makan daun serta meminum air yang sudah diludahi sekitar 20 orang.
Bahkan parahnya lagi, punggung telapak tangan anaknya disundut besi kunci kendaraan yang sebelumnya dibakar menggunakan korek api hingga berbentuk huruf PA.
Menurut informasi yang diterima ibu kroban , Khairani motif anaknya sampai dianiaya oleh 20 orang lantaran anaknya menolak bergabung ke dalam geng diduga geng motor berisikan pelajar MAN 1 Medan dan alumni sekolah tersebut.
"Habib mau direkrut mereka dan dia pun lebih nyaman berteman dengan siswa sekolah lain. Sama mereka gak," jelas ibu korban, dikutip dari Tribun-Medan.com, Minggu (26/11/2023).

Padahal, kata pembina rumah Tahfizh Quran Anwar Saadah, anaknya berteman dengan pelajar sekolah lain lantaran pelajar itu alumni tahfizh nya, dimana itu muridnya.
"Anak saya kan baru masuk kelas 1 dan anak sekolah SMA negeri 6 ada mantan anak didik saya, itulah kawan Habib. Mereka gak senang habib berteman dengan anak SMA negeri 6,"kata Khairani Anwar, Sabtu (25/11/2023).
Baca juga: Viral Siswa MAN 1 Medan Dibully Kakak Kelas Disuruh Makan Lumpur Hingga Tangan Dibakar Besi Panas
Diancam Dibunuh
Sebelum dugaan penculikan dan penyiksaan ini terjadi, Khairani juga menyebut anaknya sempat diancam dibunuh.
Namun ada tawaran lain jika ia tak mau hal itu terjadi, yakni Habib harus menjebak temannya yang berada di sekolah lain supaya datang.

Tapi hal itu ditolak korban sehingga ialah yang disiksa sampai memar dan luka-luka.
"Karena si Habib gak tega. Dari hatinya dia gak mau karena takut kawannya mati," ucapnya.
Baca juga: Kejamnya Mahasiswa Semarang Mudik ke Kalimantan Bunuh Ibu Kandung karena Sering Dimarahi
Akibat penganiyaaan itu, Muhammad Habib mengalami sejumlah memar di kepala, luka di bibir dan melepuh di tangan sebelah kanan akibat disundut besi panas.
Terkait luka luar sudah diobati, namun keluarga juga berencana memeriksa bagian dalam karena anaknya dipaksa minum air yang sudah diludahi sekitar puluhan orang.
Mereka khawatir anaknya terpapar penyakit menular akibat liur.
Saat ini Khairani berharap Polisi mengusut tuntas apa yang menimpa anak semata wayangnya.
Ia minta polisi segera menangkap Fauzie Alrasyid, alumni MAN 1 Medan karena diduga pelaku utama penyiksaan.
Baca juga: Masa Lalu Tiko Aryawardhana Calon Suami Bunga Citra Lestari Dikuak, Duda Anak 3, Cerai Diduga Cekcok
Kronologi kejadian
Ayah korban, Rahmat Dalimunthe (49) mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Kamis, (23/11/2023) lalu.
Dari keterangan yang didapat, saat itu anaknya bersekolah seperti biasa. Namun karena ada persiapan menjelang hari guru, maka korban permisi keluar sebentar mengendarai sepeda motor.
Di tengah perjalanan tiba-tiba anaknya dicegat dan dipiting oleh teman satu sekolahnya bernama Alfi Syahri Ramadhan.
Setelah itu ia dibawa ke sebuah tempat yang sudah ada beberapa orang lain menunggu. Sementara Alfi, yang membawa korban langsung pergi.
Lalu korban dibawa pergi kembali ke sebuah tempat. Disinilah ia mengalami dugaan penyiksaan yang dilakukan oleh Fauzie Alrasyid Siregar, alumni MAN 1 Medan, yang kini disebut berkuliah di UINSU Medan.
"Pertama di telapak tangan, kedua di punggung tangan diolesi minyak Karo setelah itu dibakar kunci sepeda motor menggunakan mancis dan dicap kan ke tangan Habib berbentuk P dan A,"kata Rahmat, ayah korban, Sabtu (25/11/2023).
Menurut informasi yang didapat keluarga korban dan teman-temannya, huruf PA yang dicap ke tangan korban menggunakan besi panas merupakan singkatan dari sebuah geng.
Geng ini disinyalir sebagai gerombolan geng motor berisikan anak sekolah dan alumni MAN 1 Medan.
"Saya tanya PA itu ternyata sebuah geng bernama Parman Abadi, yang diketuai oleh Fauzi."
Ayah korban telah membuat laporan resmi ke Polrestabes Medan pada Kamis (23/11/2023) malam
Viral di Medsos
Kakak korban menjelaskan kejadian yang menimpa sang adik ketika bersekolah.
Sebelum kejadian korban sempat diculik sekelompok pelaku pada pukul 10.00, lalu dibebaskan pukul 17.00. Selain seniornya, korban dibully mantan alumni MAN 1 Medan.
"Awalnya dia diculik dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore oleh anak-anak yang bersekolah di MAN 1 Medan dan mantan alumni MAN 1 Medan," tulisnya.
Anisa menjelaskan berbagai tindakan tidak terpuji yang dilakukan para pelaku bullying terhadap sang adik.
Korban dijelaskan dipaksa makan lumpur hingga disodorkan besi panas ke tangannya dan dibentuk huruf PA sampai melepuh.
Bahkan korban pula dipaksa minum air liur para pelaku.
"Para pembuli memaksa adik saya untuk makan lumpur, menghisap sendal, makan daun dan ranting, serta meminum air ludah dari para pembuli," ungkapnya.
"Tidak sampai di situ, adik saya juga disiksa, ditendang, dipukul, dibakar tangannya pakai kunci yang dipanasi api," lanjutnya.
Dugaan Anisa, pelaku bullying terhadap adiknya itu mencapai 20 orang.
Kendati begituu, ia pun berharap tim kepolisian bisa segera menuntaskan kasus ini.
Baca berita lainnya di Google News
Nasib Pembully Siswa MAN Medan Paksa Makan Lumpur & Tangan Dibakar Besi Panas Ditangkap, 3 Diburu |
![]() |
---|
Kronologi Siswa MAN Medan Dibully, Diculik Hingga Diancam Dibunuh, Sempat Minta Pindah Sekolah |
![]() |
---|
Sosok Diduga Pelaku Bully Siswa MAN Medan Ternyata Mahasiswa, Kini Terancam Disanksi Kampus |
![]() |
---|
Viral Siswa MAN 1 Medan Dibully Kakak Kelas Disuruh Makan Lumpur Hingga Tangan Dibakar Besi Panas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.