Berita Viral

Sosok RY Ibu Muda di Tangerang Tega Aniaya Anak Tiri Hingga Dikurung Gegara Dikasih Makan Tetangga

Inilah sosok RY (38) seorang ibu Tangerang tega menyiksa dan mengurung anak tirinya tanpa diberikan makan. RY memiliki empat anak yang bekerja sendiri

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
shutterstock/kompas.com/Chaerul Halim
Inilah sosok RY (38) seorang ibu di Tangerang tega menyiksa dan mengurung anak tirinya tanpa diberikan makan. RY memiliki empat anak yang bekerja sendiri 

TRIBUNSUMSEL.COM- Inilah sosok RY (38) seorang ibu di Tangerang tega menyiksa dan mengurung anak tirinya tanpa diberikan makan.

Kisah memiluhkan ini dialami oleh seorang anak berinisial NT yang masih berusia 4 tahun.

RY merupakan ibu tiri yang tinggal bersama NT di rumah kontrakan mereka di Kompleks Lapas Kelas 1 Tangerang, RT 005 RW 04, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Baca juga: Kisah Pilu Bocah 4 Tahun di Tangerang Dikurung hingga Tak Diberi Makan, Tangisnya Terdengar Tetangga

Seorang tetangga RY berinisial A (35) mengaku kerap menyaksikan penganiayaan tersebut setiap hari.

Hal itu lantaran, A dan tetangganya RY tinggal di rumah yang hanya berselisih dua rumah.

"Kejadian yang saya tahu, anaknya dikurung setiap hari di kamar, dikunciin dan enggak dikasih makan," kata A saat ditemui di kediamannya, dilansir dari Kompas.com, Selasa (21/11/2023).

RY dikenal sering melarang tetangganya untuk memberikan makan kepada anak-anaknya, termasuk NT.

Terungkap jika, RY memiliki empat anak, yakni dua perempuan yang masih SMP dan SD, lalu NT, dan anak bungsunya yang berusia dua bulan.

Jika RY mengetahui anak-anaknya menerima makanan dari tetangganya, NT yang justru menjadi sasaran penyiksaan.

"Anak yang besar itu pernah minta makan ke kami karena kelaparan, terus dikasih, tetapi malah anak tirinya yang disiksa," ucap dia.

Baca juga: Nasib Klinik di Tasikmalaya Dilaporkan Pasien Usai Bayi Prematurnya Meninggal Dijadikan Foto Newborn

Selain itu, menurut keterangan dari ketua RT setempat, Bowo mengaku kerap mendengar jeritan tangis dari korban lantaran kerap mengalami kekerasan dari orang tua sambungnya.

Bowo mengatakan, NT mengaku dipukul menggunakan kayu. "Itu luka lebamnya banyak banget, sekujur tubuh, sampai ada di kaki juga," kata Bowo kepada Kompas.com, Senin (20/11/2023).

Selain itu, ada pula beberapa bekas luka di badan NT. Luka itu diduga akibat cakaran dan cubitan RY.

Bowo menambahkan, RY juga membenturkan kepala anak tirinya ke lantai.

"Ibunya juga jedotin korban. Itu ada ada tiga luka di kepala akibat dijedotin," ucap Bowo.

Pejabat Sementara Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Lia Latifah bersama YouTuber Pratiwi Noviyanthi tengah berbincang dengan NY (38), ibu tiri yang menganiaya NT di kediaman ketua RT yang beralamat di Kompleks Lapas Kelas 1 Tangerang, RT 005 RW 04, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Senin (20/11/2023). Dalam memon tersebut, NT menangis ketika ditanyakan Lia mengenai apakah berkenan tinggal kembali bersama ibu tirinya.
Pejabat Sementara Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Lia Latifah bersama YouTuber Pratiwi Noviyanthi tengah berbincang dengan NY (38), ibu tiri yang menganiaya NT di kediaman ketua RT yang beralamat di Kompleks Lapas Kelas 1 Tangerang, RT 005 RW 04, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Senin (20/11/2023). Dalam memon tersebut, NT menangis ketika ditanyakan Lia mengenai apakah berkenan tinggal kembali bersama ibu tirinya. ((KOMPAS.com/M Chaerul Halim))

Seringnya mendengar tangisan korban, membuat warga akhirnya melapor ke pengurus lingkungan untuk menindaklanjuti kasus tersebut.

Namun, saat diinterogasi, RY berdalih melakukan kekerasan agar anaknya tidak bermain di luar rumah.

"Pengakuannya si ibunya untuk si anaknya jangan sampai keluar rumah. Padahal, anaknya itu sebenarnya menurut, enggak ngelawan," ucap dia.

Terkini, korban NT telah dibawa ke rumah aman Yayasan Peduli Anak milik YouTuber Pratiwi Noviyanthi.

Penyebab ibu tiri aniaya anaknya

Sementara itu, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mengungkapkan, ada banyak faktor yang melatarbelakangi RY menganiaya anak tirinya, NT.

Salah satunya, pelaku memiliki masalah ekonomi karena bekerja seorang diri.

Hal itu diungkapkan Pejabat Sementara Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah setelah Komnas PA melakukan asesmen sementara terhadap RY di kediaman Ketua RT 005 RW 04, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Senin siang

"Banyak faktor. Jadi, kemarin ini si ibu bekerja sendiri dan suaminya belum bekerja, sehingga dia harus menanggung beban ekonomi," kata Lia.

Selain itu, Lia berujar, ada faktor lain yang membuat RY melakukan kekerasan.

Baca juga: Alasan Bocah Perempuan Datangi Polsek Bawa Ransel dan Gorengan, Pilu Ingin Temani Ibunya di Penjara

RY mengaku kerepotan lantaran mengurus rumah tangga dan empat anaknya, termasuk NT.

Karena hal itu, RY merasa terbebani sehingga lepas kontrol dan menganiaya NT.

"Nah, ini kan berarti ada situasi dan kondisi yang mungkin membuat ibu ini terbebani, tapi kami harus cari tahu lebih dalam lagi," ucap Lia.

Kondisi korban mulai membaik

Kendati begitu, kondisi NT kini mulai membaik meski masih terdapat beberapa luka memar di tubuhnya.

Lia mengungkapkan, NT sudah bisa diajak berbicara setelah mendapatkan perawatan medis dan pendampingan.

Saat ini, NT masih diasuh oleh perawat di rumah aman Yayasan Peduli Anak.

"Sejauh ini, dibandingkan dengan kemarin, kondisinya sudah lebih baik, sudah bisa diajak bicara," kata Lia.

Tak hanya itu, NT juga sudah berani bercerita tentang penganiayaan yang dilakukan oleh ibu tirinya.

"Dia juga sudah bisa banyak bercerita. Dia mengaku diapain saja sama ibunya. Kemudian, bercerita (alasan) kenapa dia dipukul, dicubit. Dia bercerita dengan sangat baik," ujar Lia.

Kendati begitu, Lia memastikan, pihaknya tetap memonitor kondisi NT, termasuk pemulihan rasa traumanya pascapenganiayaan yang dialami.

Komnas PA tunggu hasil psikolog Meski kasus penganiayaan itu sudah mencuat ke publik, Komnas PA belum melaporkan RY ke polisi.

Sebab, Komnas PA masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan RY yang akan dilakukan psikolog.

"Kami mau mendalami dulu tentang psikis ibunya. Nanti patokan hasilnya mendukung apa tidak, itu baru nanti kelihatan bakal dilaporkan ke polisi apa tidak," kata Lia.

Lia mengatakan, kondisi kejiwaan RY bakal diperiksa pada Selasa (21/11/2023) atau Rabu (22/11/2023).

Nantinya, hasil tersebut akan menentukan apakah RY bakal langsung dilaporkan ke polisi atau tidak.

"Kalau ibunya ada keterangan yang tidak sama dan tidak sinkron, nanti bakal kami proses hukum," kata Lia.

"Kalau si ibu ini benar ada tekanan-tekanan mental. Artinya, si ibu ini butuh pendampingan dan pengobatan dulu. Jadi, tidak bisa langsung kami proses hukum," tambah dia.

Baca berita lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved