Arti Kata Bahasa Arab

Arti Alkibru Bathorul Haqqi Wa Ghamthunnas, Orang Sombong itu Menolak Kebenaran & Meremehkan Manusia

Rasulullah dengan jelas mengatakan ciri orang yang sombong. Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti Alkibru bathorul haqqi wa ghamthunnaasi, Hadits Nabi Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan manusia. 


Orang yang sombong juga jauh dari kemuliaan, karena orang sombong menolak kebenaran.

Sebaliknya orang yang mulia dan terhormat adalah orang yang menerima kebenaran dan mau kembali pada kebenaran.


Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin Rasulullah mengatakan, "Yang wajib bagi seorang insan adalah kembali kepada kebenaran di mana pun dia mendapatinya.

Kembali kepada kebenaran artinya kembali ke Alquran dan Hadits.

Walaupun hal itu menyelisihi pendapatnya, tetapi kembalilah kepada kebenaran. Karena hal ini lebih mulia di sisi Allah, lebih mulia di sisi manusia, lebih selamat bagi jiwanya dan lebih bersih, tidak akan membahayakannya.

Sombong atau takabbur adalah masalah yang sangat serius.

Sebab kesombongan inilah yang menyebabkan setan terusir dari surga dan kemudian dikutuk oleh Allah selamanya.

Hadirnya rasa sombong sangat halus sekali. Banyak orang telah merasa tawadhu (rendah hati) padahal dirinya di mata orang lain sedang menunjukkan sikap takabburnya.

Tentang sikap takabbur ini Rasulullah SAW bersabda: Tidak akan masuk surga siapa yang di dalam hatinya ada kesombongan walau seberat debu. (HR Muslim).


Allah benar-benar mengharamkan surga untuk dimasuki orang-orang takabbur. Takabbur hanya layak bagi Allah yang memang memiliki keagungan sempurna. Sedang seluruh makhluk hanya sekadar menerima kemurahan dari-Nya.

KH Abdullah Gymnastiar dalam tulisannya pernah bertanya


Pantaskah sebenarnya orang bersikap takabbur ? jika seluruh kebaikan pada dirinya semata-mata hanya berkat kemurahan Allah padanya?

Padahal jika Allah menghendaki, dia bisa terlahir sebagai kambing. Tentu saja saat itu tidak ada lagi yang bisa disombongkan. Atau kalau Allah mau, dia bisa terlahir dengan kemampuan otak yang minim.

Bahkan jika Allah takdirkan dia lahir di tengah-tengah suku pedalaman di hutan belantara, maka pada saat ini mungkin dia tengah mengejar babi hutan untuk makan malam. Apa lagi yang bisa disombongkan?

Marilah kita berhati-hati dari bahaya kesombongan ini. Jika penyakit ini datang pada kita, kita akan sengsara.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved