Arti Kata Bahasa Arab

Arti Arrijalu Qawwamuna Alannisa, Surat An-Nisa Ayat 34, Laki-laki Pelindung Perempuan ini Maksudnya

Ayat ini untuk interaksi suami istri. Allah menegaskan bahwa pria adalah pelindung untuk wanita (istri). Jadi bukan pria di atas wanita.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti Arrijalu Qawwamuna Alannisa, Surat An-Nisa Ayat 34, Laki-laki Pelindung Perempuan ini Maksudnya 

TRIBUNSUMSEL.COM --Arti Arrijalu Qawwamuna alannisaa, Kutipan Surat An-Nisa Ayat 34, Kaum Laki-laki Pemimpin Kaum Perempuan, ini Maksudnya Jangan Salah Persepsi.

Kalimat Arrijalu qawwamuna alannisa adalah kutipan dari ayat Alquran, tepatnya Surat Annisa ayat 34.


Arrijalu Qawwamuna alannisaa artinya:

Kaum laki-laki adalah pemimpin kaum perempuan...


Berikut bacaan Surat Annisa ayat 34 selengkapnya dan terjemahan

 

ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ ۚ فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ ۚ وَٱلَّٰتِى تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهْجُرُوهُنَّ فِى ٱلْمَضَاجِعِ وَٱضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا۟ عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Arab-Latin:

Ar-rijālu qawwāmụna 'alan-nisā`i bimā faḍḍalallāhu ba'ḍahum 'alā ba'ḍiw wa bimā anfaqụ min amwālihim, faṣ-ṣāliḥātu qānitātun ḥāfiẓātul lil-gaibi bimā ḥafiẓallāh, wallātī takhāfụna nusyụzahunna fa'iẓụhunna wahjurụhunna fil-maḍāji'i waḍribụhunn, fa in aṭa'nakum fa lā tabgụ 'alaihinna sabīlā, innallāha kāna 'aliyyang kabīrā

Artinya:

"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Maha Tinggi, Maha Besar."


(QS. An-Nisa' 4: Ayat 34)

Ada beraneka tafsir mendalam dari ayat ini. Ada beraneka penjelasan dari kalangan ahli ilmu mengenai isi surat An-Nisa ayat 34, salah satunya adalah 

 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

34. Para lelaki merupakan pemimpin bagi para wanita dengan mewajibkan mereka menjalankan hukum-hukum Allah, seperti menjaga kewajiban-kewajiban dan hukum-hukum-Nya; dan pemimpin bagi mereka dalam hal menjaga dan melindungi, serta dalam hal bekerja dan mencari rezeki.

Ummu Salamah berkata: “Para lelaki dapat pergi berperang, sedangkan para wanita tidak dapat melakukannya; dan bagi kami hanya setengah bagian harta warisan jika dibandingkan dengan para lelaki.” Maka Allah menurunkan ayat:

ولا تتمنوا ما فضل الله به بعضكم على بعض
Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (an-Nisa: 32).

(Sunan at-Tirmidzi bab surat an-Nisa, nomor hadist 329, Syeikh al-Albani berkata: sanad hadist ini shahih).


Kemudian Allah menjelaskan bahwa para wanita terbagi menjadi dua macam, yaitu wanita yang shalihah dan taat kepada Allah serta taat kepada suaminya meski disaat suaminya tidak ada, ia akan menjaga diri dan harta suaminya, hal ini berkat penjagaan dan taufik Allah baginya.

Dan yang kedua adalah wanita yang kalian takutkan akan membangkang kepada suaminya dengan perkataan atau perbuatan.

Cara menghadapi wanita macam ini adalah dengan mendidiknya secara bertahap; tahap pertama yaitu dengan menjelaskan hukum Allah dalam mentaati dan membangkang para suami, menganjurkannya untuk berbuat taat dan memperingatkannya dari pembangkangan, jika dengan tahap ini ia telah berubah maka inilah yang diharapkan, namun jika tidak maka hendaklah suami berpisah ranjang darinya, dengan tidak berjima dengannya.

Jika pada tahap ini ia juga tidak berhenti dari pembangkangan maka boleh bagi suami untuk memukulnya dengan pukulan yang tidak melukai.

Jika dengan salah satu dari tahapan ini ia berhenti dari pembangkangan dan kembali mentaati kalian, maka apa yang kalian harapkan telah tercapai, maka janganlah kalian mengolok-oloknya atas apa yang telah ia dahulu lakukan dan mengungkit aib-aibnya yang menyebabkan keburukan dalam hubungan kalian.

Ingatlah bahwa Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Besar adalah penolong mereka, Dia akan membalas orang yang menzalimi mereka.

Kalian telah banyak berbuat maksiat kepada-Nya, padahal Dia Maha Tinggi dan Maha Besar, namun Allah kemudian mengampuni kalian, maka hendaklah kalian memaafkan mereka jika mereka kemudian telah kembali mentaati kalian.


Jangan Salah Persepsi
Banyak pria yang menyalah-artikan ayat Arrijalu qowwamuna 'alannisa, surat Annisa ayat 34 .

Padahal ayat ini adalah ayat terindah untuk interaksi suami istri. Allah menegaskan bahwa pria adalah pelindung untuk wanita (istri). Jadi bukan pria di atas wanita.

Seringkali pria menyalah artikan ayat ini bahwa wanita harus tunduk pada pria (suami) dalam segala hal.

Perhatikan kelanjutan klausa ayat tersebut bahwa pria adalah pelindung bagi wanita sebab pria telah memberikan sebagian hartanya pada istrinya. Jadi, karena suami sudah memenuhi kewajibannya memberi nafkah pada istri, seyogyanya dan diwajibkan istri taat pada sang suami.

Ditekankan disini bahwa istri harus taat pada suami yang memberikannya nafkah dan yang memperlakukan istrinyadengan baik, bukan suami yang tidak memberi nafkah dan yang tidak memperlakukan istrinya dengan baik.

Ayat ini menegaskan jika seorang istri tidak taat (nusyuz) pada suami yang memperlakukannya dengan baik dan menafkahinya, suami berhak melakukan tiga hal secara bertahap. Pertama, tegur dan menasihati istri.

Jika nasihat tidak manjur, istri masih tidak mau taat (kepada kebenaran)  suami berhak memukul (dengan pukulan yang ringan dan tidak meninggalkan bekas). Tapi bila taat, janganlah  kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya.

Allahua'lam.

Itulah arti Arrijalu Qawwamuna Alannisa, Surat An-Nisa Ayat 34, laki-laki pelindung perempuan ini maksudnya.

Baca juga: Kumpulan Kosa Kata Bahasa Arab dan Arti Tentang Alat Tulis, Perlengkapan Sekolah & Peralatan Lainnya

Baca juga: Arti Darissun, Tholibun, Tilmidzun, Istilah Bahasa Arab untuk Pelajar atau Siswa, inilah Bedanya

Baca juga: Arti Allahumma Innaka Afuwwun Tuhibbul Afwa Fafuanna, Bacaan Doa Mohon Ampunan akan Segala Dosa

Baca juga: Arti Wamal Hayatuddunya Illa Mataul Ghurụr, Kutipan Ayat Alquran, Dunia Hanya Kesenangan yang Menipu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved