Siswa SD Dibully hingga Kaki Diamputasi

Curhat Pilu FAA Siswa SD Dibully hingga Kaki Diamputasi, Tangis Ibu Pecah : Ma, Aku gak Bisa Apa-apa

Ibunda F, Diana (40) tak kuasa menahan tangis memikirkan nasib putranya diamputasi akibat dibully hingga kini masih terbaring di rumah sakit.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
youtube Deddy Corbuzier
Ibunda F, Diana (40) tak kuasa menahan tangis memikirkan nasib putranya diamputasi akibat dibully hingga kini masih terbaring di rumah sakit. 

"Ujian kami ke rumahnya, masuk SMP juga lewat kita jadi semua kita fasilitasi, sampai dia masuk SMP 4 kita dampingi," terangnya.

Tak hanya itu saja, Sukaemah juga mengungkapkan sosok FAA yang dikenal aktif dan pintar.

"F itu anak pintar anak cerdas, pasti kalau diinikan temannya pasti lapor sama Bu Gurunya, tapi selama ini enggak ada," tegasnya.

Kendati begitu, pihak sekolah tetap menghormati proses hukum yang telah dilayangkan orang tua FAA ke Polres Metro Bekasi terkait dugaan bullying.

"Sudah masuk ke kepolisian, mungkin nanti diproses hukum ya nanti di kepolisian," jelas dia.

Kronologi

Diana menceritakan detik-detik putranya mendapatkan perlakuan kasar dari temannya hingga membuat kaki kiri terpaksa diamputasi.

Peristiwa pembullyan itu bermula saat F di-sliding temannya saat jam istirahat

Kala itu F yang tengah berada di kelas diajak lima orang temannya untuk jajan di luar sekolah.

"F masih kelas 6 SD pada saat itu. Dia diajak keluar sekolah untuk jajan. Di perjalanan terjadilah aksi sliding oleh salah satu temannya," ucap Diana saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/10/2023).

Usai dibully, F justru diminta teman-temannya untuk tidak mengadukan hal tersebut kepada orangtuanya dan pihak sekolah

"F mulai di-bully, maksudnya (perundungan verbal), 'Jangan nangis', 'enggak usah ngadu sama Mama', 'enggak usah ngadu sama guru', seperti itu," ucap Diana.

Baca juga: Keseharian FAA Siswa SD Bekasi Diamputasi Usai Dibully, Dikenal Cerdas Sering Jawab Pertanyaan Guru

F kemudian ditinggal oleh kelima temannya, hingga sang anak harus ngesot demi mencari es batu lantaran mengeluhkan sakit ditangannya.

"Nah, mereka lanjut jajan, F itu ngesot sendiri mencari es batu, karena tangannya sakit, merah. Dia enggak jadi jajan, balik ke kelas," ucapnya.

Ironisnya, temannya bukan menolong, tapi justru menertawakan dan mengolok-oloknya seraya mengancam.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved