Mahasiswi FKH Unair Tewas Dalam Mobil

Pelukan Terakhir BC Mahasiswi FKH Unair Sebelum Tewas di Mobil, Adik Tak Tahu Tujuan Pamit Keluar

Ternyata, satu hari setelah BCA(21) ditemukan tewas, seharusnya ia menjalani program kegiatan co-asistensi kedokteran di divisi parasitologi, hari ini

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
instagram/FKH Unair / TribunnewsWiki
BC mahasiswi FKH Unair tewas di dalam mobil. Sebelum tewas, ia memberikan pelukan terakhirnya ke sang adik 

TRIBUNSUMSEL.COM - Siapa sangka, pelukan BC (21), mahasiswi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair), ke adiknya adalah pelukan terakhir sebelum ia ditemukan tewas di dalam mobil, Minggu (5/11/2023).

Tak hanya itu, BC pula sempat berpamitan ke adiknya yang tinggal bersamanya di apartemen kawasan Tambak Oso, Waru, Sidoarjo.

Seperti diketahui, jasad korban BCA (21), warga Kota Kediri, ditemukan tewas didalam mobil warna hitam bernopol AG 1484 BY apartemen kawasan Tambak Oso, Waru, Sidoarjo, pada Minggu (5/11/2023).

Adapun penemuan jasad BC ini diketahui dari laporan dari sekuriti yang melihat adanya sosok wanita di dalam mobil, namun kepalanya tertutup plastik.

Sekuriti itu lalu melapor ke polsek, dilanjutkan ke Polresta Sidoarjo.

Saat ini pihak kepolisan Sidorjo telah memeriksa delapan saksi di balik kematian CA.

Hal ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo yang mengatakan telah memeriksa delapan saksi, salah satunya adik korban.

"Saat ini sudah ada 8 saksi yang kami periksa dan kami masih mencari saksi lain," ujar Kompol Tiksnarto Andar. Dilansir dari Youtube Official iNews, Senin (6/11/2023).

Dijelaskan Kompol Tiksnarto menurut kesaksian adik korban yang tinggal satu apartemen, sang kakak sebelum ditemukan tewas ternyata sempat berpamitan pergi.

Bahkan saat itu juga, CA sempat memeluk erat adiknya.

Namun adiknya tidak mengetahui maksud sang kakak memeluknya.

"Diantaranya adik korban yang tinggal memang tinggal dengan korban, adiknya mengatakan bahwa memang pada pukul 13.00 sore Sabtu yang bersangkutan pamit keluar, namun sebelum pergi kakaknya ini memeluk adiknya dengat erat. Saat itu si adik belum mengetahui maksud dari tujuan pelukan itu," jelasnya.

Tak lama kemudian CA pergi dan ternyata ditemukan sudah meninggal di dalam mobil.

"Kemudian korban berpisah si adik," terangnya.

Tak hanya itu saja, terkait dugaan bunuh diri, pihak kepolisian saat ini masih menyelidiki dibalik kasus kematian tersebut.

Namun, saat diperiksa barang korban diketahui tidak ada yang hilang di dalam mobil.

"Surat wasiat ini kami jadikan sebagai bukti, barang tidak ada yang hilang. Namun kami tidak mau terburu-buru dalam menyimpulkan dari kejadian ini," ujarnya.

Sementara Kompol Tiksnarto mengatakan korban diduga mengalami permasalah dalam beberapa minggu terakhir ini.

"Ada beberapa elemen seperti mengalami permasalah dalam beberapa minggu ini," pungkasnya.

Harusnya Sidang Dokter Hari Ini

Ternyata, satu hari setelah ia ditemukan tewas, BCA seharusnya menjalani program kegiatan co-asistensi kedokteran di divisi parasitologi, hari ini (6/11/2023).

Baca juga: FAKTA Mahasiswi FKH Unair Tewas di Dalam Mobil: Ada Selang Kecil, Tabung Gas Helium dan Surat Wasiat

Coasistensi atau Koas adalah program profesi yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter.

Secara umum korban dikenal sosok yang cukup berprestasi di lingkungan Fakultas Kedokteran Hewan .

CA disebut Lulus kuliah dengan IPK 3,8.

Namun siapa sangka, belum sempat menjalani sidang, BCA harus menghembuskan nafas terakhirnya.

Mengetahui kejadian yang menimpa mahasiswanya ini, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) Surabaya, Prof Dr Murni Lamid mengaku terpukul.

"Saya cukup kaget dan ndredeg ini tadi, saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa, dengan adanya berita ini, kami sangat terpukul sekali," ungkapnya dengan lirih saat dikonfirmasi Tribun Jatim, Minggu (5/11/2023).

Baca juga: Tewas di Dalam Mobil, Mahasiswi FKH Unair Punya Prestasi Mentereng hingga jadi Asisten Dosen

Pasalnya, selama ini Prof Murni mengenal sosok korban yang memiliki kepribadian yang baik serta banyak te man.

Kala itu, kata Murni, CA tandem dengan kelompok 41 yaitu di mana besok sedang menjalani program kegiatan co-asistensi di divisi parasitologi.

Tetapi ditemukan meninggal pada pukul 05.30 WIB.

"Saya dapat beritanya dari keluarganya bukan dari polisi. Katanya di rumah sakit (kamar jenazah) itu tidak ada siapa siapanya cuma dua orang tante dan om, kemudian satu dosen dari kampus, sedangkan yang lainnya tidak ada," lanjutnya.

Tangis Ayah Korban

Sementara itu, kematian BCA menyisahkan kesedihan yang mendalam, terutama bagi orangtuanya.

Ayah Korban mengaku syok dan menangis saat mengetahui kabar kematian anaknya.

Ayah korban, Gunawan juga mengungkapkan keseharian korban yang dikenal pendiam dan kalau bicara secukupnya.

"Ini anak yang paling saya sayangi. Paling nurut dan bukan jiwa pemberontak. Kalau diajak bicara menerima dengan baik dan dijalankan," tuturnya. Dikutip dari Surya.co.id, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Fakta AY Anak Angkat Tega Usir Ibu di Banyuasin, Orangtua Kandung Cerai Sebelum Dirawat Siti Marbiah

Gunawan juga mengaku CA ini anak yang paling nurut dan disayang olehnya.

"Ini anak yang paling saya sayangi. Paling nurut dan bukan jiwa pemberontak. Kalau diajak bicara menerima dengan baik dan dijalankan," tuturnya.

CA merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Kendati begitu, dibalik sikap pendiam dan tertuitup sang anak Gunawan menduga jika putrinya kemungkinan setres menghadapi dunia.

"Dia ada kemungkinan setres karena dia orangnya tertutup," jelasnya.

"Saya dan ibunya sampai sekarang tidah mengetahui ada masalah apa," sambungnya.

Ditemukan Tewas

Diketahui, BCA (21), warga Kota Kediri, ditemukan tewas di apartemen kawasan Tambak Oso, Waru, Sidoarjo.

Hingga saat ini, polisi masih belum bisa memastikan penyebab kematian korban.

Kepada Kompas.com, Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan korban ditemukan oleh petugas keamanan.

Ketika itu, dua orang petugas keamanan tengah berkeliling.

Terungkap gelagat aneh BCA (21) mahasiswi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) sebelum ditemukan tewas didalam mobil.
Terungkap gelagat aneh BCA (21) mahasiswi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) sebelum ditemukan tewas didalam mobil. (Youtube Official iNews)

Mereka melihat mobil Jazz hitam bernomor polisi AG1484BY terparkir di sekitar apartemen pukul 05.30 WIB.

"Tadi ditemukan oleh security, setelah itu lihat ada mobil parkir dan mati mobilnya, terus di dalamnya ada perempuan," kata Andaru, ketika dihubungi melalui telepon. Dikutip Senin (6/11/2023).

Kemudian, kedua petugas tersebut memastikan jika perempuan di dalam mobil itu sudah meninggal dunia.

Mereka pun langsung menghubungi pihak kepolisian untuk mengevakuasi.

"Kami turun dan lakukan olah TKP. Terus ditemukan, kepalanya (korban) terbungkus plastik, bagian lehernya terlakban, terus ada selangnya terhubung ke gas helium," jelasnya.

Ketika ditemukan, korban dalam kondisi mengenakan kaus putih, celana putih agak krem, dan sandal yang juga warna putih .

Korban duduk di bangku kemudi mobil warna hitam yang dalam kondisi tertutup.

Korban ditemukan dalam kondisi kepala terbungkus plastik, yang di bagian lehernya terlakban.

"Plastik yang menutup kepala korban itu terhubung dengan selang kecil yang nyambung ke sebuah tabung di sebelahnya. Tabung gas helium yang berada di sebelah korban,” lanjut Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo.

Temukan Surat Wasiat

Polisi juga menemukan dua lembar surat wasiat yang menempel di belakang kepala korban.

Pesan yang tertulis dalam bahasa Inggris itu berisi permintaan maaf kepada keluarga.

"Iya ada (surat), kurang lebih tentang ada permasalahan hidup, pakai bahasa Inggris. Kemudian permintaan maaf kepada saudara, kakak, adik, dan ibunya," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, korban tinggal di apartemen bersama adiknya.

Saat ini, jenazah perempuan itu tengah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur (Jatim), untuk mengetahui motif tewasnya mahasiswi tersebut.

Sementara rencana pemakaman juga masih belum ditentukan waktunya karena masih menunggu keluarga yang lain.

Jenazahnya akan disemayamkan di Rumah Sinoman Dana Pangrukti, Kota Kediri.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved