Berita OKI

Dampak Perang Israel, Harga Emas di OKI Rp 5,6 Juta per Suku, Tertinggi Selama Tahun 2023

Dampak perang Israel, di Pasar Shopping Kayuagung beberapa toko emas mematok harga emas Rp 5.600.000 untuk satu suku (6,7 gram) emas.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI
Dampak perang Israel, di Pasar Shopping Kayuagung beberapa toko emas mematok harga emas Rp 5,6 juta per suku (6,7 gram) emas, Jumat (3/11/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Harga jual emas menguat dan mencapai level tertinggi akibat dampak konflik militer antara pasukan Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas yang meningkatkan suhu politik di Timur Tengah.

Dari pantauan Tribunsumsel.com di Pasar Shopping Kayuagung, beberapa toko emas yang mematok tarif harga emas  Rp 5.600.000 untuk satu suku (6,7 gram) emas.

"Memang sejak seminggu terakhir harga jual emas melonjak tajam, dari yang sebelumnya Rp 5.400.000 per suku, sekarang sudah naik jadi Rp 5.600.000," ujar pemilik toko emas cantik di pasar Kayuagung, Jumat (3/11/2023) siang.

Adanya kenaikan harga jual hingga Rp 5,6 juta per suku, banyak pedagang mengeluhkan jumlah pembeli yang semakin berkurang dalam beberapa terakhir.

"Banyak juga langganan kami yang terkejut mendengar harga yang tinggi, bahkan beberapa dari mereka membatalkan niatnya membeli emas dan akan menunggu sampai harga normal kembali," ungkapnya.

"Justru hari ini lebih banyak warga yang mau jual emas, dibandingkan membeli. Kalau untuk harga beli emas 24 karat Rp 5.500.000 per suku dan 18 karat di angka Rp 480.000 pergram," imbuhnya.

Baca juga: IRT Lapor Polisi Jadi Korban Penganiayaan Gegara Anak Rekam Percakapan, Luka Lebam di Dahi

Menurutnya melambungnya harga emas dilatarbelakangi oleh adalah perang antara Israel dan Palestina.

"Memang salah satu penyebabnya karena perang di Palestina. Jadi dampaknya seminggu ini harga emas semakin naik tajam," bebernya.

Saat disinggung apakah harga akan terus-menerus naik, Ia belum dapat memastikan karena harga emas terbilang fluktuatif (tidak menentu).

"Bisa jadi bakal terus naik. Tetapi kami juga tidak bisa memastikan, tergantung dengan kondisi dan nilai tukar dolar," cetusnya.

Sementara itu Devi salah satu warga Kayuagung yang baru saja menjual perhiasan kalung emas miliknya seberat satu suku.

Ia merasa senang bisa kebetulan menjual saat harga sedang tinggi. Uang hasil penjualan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Sudah biasa jual emas seperti ini, kalau lagi butuh ya terpaksa menjual. Nanti kalau ada duit bisa membeli perhiasan lagi," ujarnya singkat.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved