Arti Kata Bahasa Arab

Arti Innallaha Thayyibun La Yaqbalu Illa Thayyiban, Hadits Allah Hanya Menerima yang Baik & Maknanya

Kalimat innallaha thayyibun la yaqbalu illa thayyiban adalah salah satu hadits nabi tentang hubungan manusia dengan Allah dalam kehidupan sehari-hari

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti innallaha thayyibun la yaqbalu illa thayyiban, hadits Allah hanya menerima yang baik & maknanya. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti innallaha thayyibun la yaqbalu illa thayyiban, hadits Allah hanya menerima yang baik & maknanya.

Kalimat innallaha thayyibun la yaqbalu illa thayyiban adalah salah satu hadits nabi tentang hubungan manusia dengan Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut bacaan hadits selengkapnya dan hikmahnya.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم “إنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إلَّا طَيِّبًا، وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ تَعَالَى: “يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا”، وَقَالَ تَعَالَى: “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ” ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ! يَا رَبِّ! وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ؟”
رواه مسلم

Artinya:

Dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda :

‘Sesungguhnya Allah Ta’ala Maha Baik, Dia tidak menerima kecuali yang baik.
Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana Dia memerintahkan para rasul-Nya dengan berfirman (yang artinya), “Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah.”


Dia juga berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian.”

Kemudian beliau (Rasulullah) menyebutkan ada seseorang yang melakukan safar dalam keadaan kumal dan berdebu.

Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata, “Ya Robbku, Ya Robbku,” padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan perutnya kenyang dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan.” (Riwayat Muslim) [1]

Dikutip dari rumaysho.com, Makna Thayyib (طيب) dalam ungkapan Innallaha Ta’ala Thayyibun pada hadits di atas adalah: bahwa Allah terhindar dari cacat dan keburukan. Kesimpulannya adalah bahwa Dia Maha Suci (القدوس).

Laa yaqbalu illa thayyiban (Dia tidak menerima kecuali yang baik), maksudnya adalah:
Allah tidak menerima sedekah dari harta yang haram. Ada juga yang mengartikan lebih umum, yaitu bahwa Dia hanya menerima amal yang baik dan murni dari berbagai kotoran riya, bangga dan sum’ah dan semacamnya.

Thayyib dalam masalah harta adalah: Harta yang didapat dari cara yang halal. Thayyib dalam masalah amal adalah: perbuatan yang murni karena Allah dan sesuai ketentuan syariat. Thayyib dalam masalah makanan adalah apa saja yang dihalalkan oleh syariat, walaupun seseorang secara tabi’at tidak menyukainya.

Hikmah dari hadits tersebut yaitu:

1. Allah Maha suci dari segala cacat dan aib, karena itu Dia hanya menerima harta dan perbuatan yang baik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved