Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan

Nasib Pilu Sueb Menanti Kelahiran Anak Pertama Istri Malah Dibunuh Ayah,Ternyata Nikah Belum 1 Tahun

Nasib pilu Sueb tengah menanti kelahiran sang buah hati, istri malah dibunuh ayah kandung.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Pixabay/SURYA.CO.ID/Galih Lintartika
(kiri) ilustrasi suami dan istri hamil. (kiri) Satir mertua. M Sueb Wibisono (31) warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur terisak pilu mengetahui istrinya hamil 7 bulan tewas dibunuh ayahnya 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib pilu Sueb tengah menanti kelahiran sang buah hati, istri malah dibunuh ayah kandung.

Seperti diketahui, mertua Khoiri atau Satir (53) tega membunuh menantu yang tengah hamil 7 bulan di di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa (31/10/2023).

Pembunuhan ini awal mula diketahui oleh suami korban, Sueb yang teriak histeris saat pulang kerja melihat istri sudah bersimbah darah.

Fitria Almuniroh Hafidloh Diana dibunuh mertua menggunakan senjata tajam (sajam). Itu setelah ada luka di area leher korban yang sedang hamil 7 bulan tersebut.

Pelaku tega membunuh menantu dengan cara menggorok leher korban menggunakan pisau dapur.

Lantas bagaimana kini nasib suami korban ?

Menurut informasi yang dihimpun dari Instagram @rumpii_asiik, Rabu (1/11/2023) Fitria Almuniroh Hafidloh Diana yang saat ini berusia 23 tahun ini tengah hamil 7 bulan.

Dari penjelasan akun tersebut, kejadian bermula saat itu Sueb yang baru saja pulang selepas interview kerja.

Namun betapa terkejutnya saat masuk ke kamar melihat kondisi sang istri sudah bersimbah darah.

"Korban ditemukan oleh suaminya sendiri, sewaktu suami baru pulang interview kerja," tulisnya.

Diketahui korban adalah pasangan pengantin baru, belum genap 1 tahun usia pernikahannya.

Adapun anak yang dikandung oleh Fitria ini merupakan anak pertama dari pernikahan tersebut, namun tak disangka ayah mertua tega menghabisi nyawa korban.

Istri Sueb ini diketahui merupakan mahasiswi disalah satu Universitas.

"Korban juga diketahui masih berstatus mahasiswi di salah satu universitas. Korban asli warga Surabaya," tertulis dalam akun @rumpii_asiik.

Baca juga: Motif Satir, Mertua Bunuh Menantu yang Hamil 7 Bulan di Pasuruan, Diduga Ngamuk Gegara Lapar

Korban memang sedang di rumah bersama mertuanya baru satu tahun. Sedangkan suaminya sedang bekerja.

Korban meninggal dalam perjalanan menuju Puskesmas Purwodadi.

Kronologi awal mula menantu Fitria Almuniroh dibunuh ayah mertuanya di Pasuruan, suami histeris mendapati istrinya tergeletak bersimbah darah di kasur
Kronologi awal mula menantu Fitria Almuniroh dibunuh ayah mertuanya di Pasuruan, suami histeris mendapati istrinya tergeletak bersimbah darah di kasur (Tribuntrends.com/SURYA.CO.ID/Galih Lintartika)

Dugaan kuat, korban kehabisan darah sehingga nyawanya tidak tertolong.

Saat ini Kapolsek Purwodadi AKP Pujianto sduah mengamankan pelaku yang diduga kuat tega membunuh anak menantunya sendiri.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, setelah membunuh korban, pelaku melarikan diri ke rumah tetangganya dan masuk ke dalam kamar, dikunci," katanya. Dikutip TribunSumsel dari TribunPasuruan.com, rabu (1/11/2023).

Baca juga: Sosok Fitria Menantu Dibunuh Mertua di Pasuruan, Sedang Hamil 7 Bulan, Suami Teriak Histeris

Saat ini pelaku sudah diamankan ke Polsek untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dugaan kuat, pelaku menggorok leher korban dengan pisau dapur.

Menurut Kapolsek, warga tidak berani menangkap pelaku karena takut yang bersangkutan masih membawa pisau dan bisa mengancam lainnya.

"Kami masih dalami motifnya. Ini anggota dan teman - teman dari Polres juga sudah turun untuk mendalami pembunuhan mertua dan menantunya ini," paparnya.

Motif Pelaku

Dugaan kuat, korban kehabisan darah sehingga nyawanya tidak tertolong.

Adapun berdasarkan keterangan Kapolsek Purwodadi, AKP Pujiyanto, mengatakan tindakan pelaku itu dipicu karena dia merasa lapar.

"Alasannya lapar. Tetapi pengakuan anaknya, terduga pelaku ini tiap malam suka marah-marah," katanya. Dilansir TribunTrends.com, Rabu (1/11/2023).

Perubahan sikap menjadi tempramental ini terjadi sejak dua hari belakangan.

Menurut keterangan Sueb, suami korban, kepada polisi tidak masuk akal jika ayahnya kelaparan.

"Keterangan Sueb, istrinya itu gati (peduli) kepada terduga pelaku. Selalu dibuatkan makanan, nggak pernah sampai kelaparan," ujar Kapolsek.

Sementara terkait dugaan perkosaan yang dilakukan pelaku, kapolsek mengaku tengah mendalaminya.

Namun, kebenarannya masih akan dipastikan dalam pemeriksaan lebih lanjut.

"Yang terpenting kami amankan dulu. Supaya dia tenang sebelum dilakukan pemeriksaan," tandasnya.

Saat ini Kapolsek Purwodadi AKP Pujianto sudah mengamankan pelaku yang diduga kuat tega membunuh anak menantunya sendiri.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, setelah membunuh korban, pelaku melarikan diri ke rumah tetangganya dan masuk ke dalam kamar, dikunci," katanya. Dikutip TribunSumsel dari TribunPasuruan.com, rabu (1/11/2023).

Saat ini pelaku sudah diamankan ke Polsek untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Menurut Kapolsek, warga tidak berani menangkap pelaku karena takut yang bersangkutan masih membawa pisau dan bisa mengancam lainnya.

Pengakuan Pelaku

Beredar dimedia sosial salah satu Instagram @kodil_027 terkait pengakuan Satir yang tega menghabisi nyawa menantunya sendiri.

Saat ditanya oleh pihak kepolisian Satir membunuh menantunya karena pikiran gelap dan sumpek.

"Saya sumpek, pikiran gelap," ucap Satir yang diartikan ke Bahasa Indonesia.

"Kalau Sumpek ya keluar, jangan bunuh istri anak kamu jadi sasarannya." jawab yang merekam.

Baca berita lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved