Istri Hidup Bersama Jasad Suami dan Anak
Update Kondisi Istri Hamka, Kepala RS Polri Kramatjati Sebut Masih Sangat Memprihatinkan : Lemah
Terkuak kondisi terkini NFH (32) istri dari Hamka Rusdi (50) bos travel tewas membusuk di rumahnya bareng balita berusia 1.5 tahun.Adapun NFH keadaa
TRIBUNSUMSEL.COM -- Terkuak kondisi terkini NFH (32) istri dari Hamka Rusdi (50) bos travel tewas membusuk di rumahnya bareng balita berusia 1.5 tahun.
Adapun NFH keadaan memprihatinkan dan tengah dirawat di RS Polri Kramatjati sejak Sabtu (28/10/2023).
Hal tersebut disampaikan Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto melansir dari Kompas.com.
"Kondisinya (NFH) sangat memprihatinkan. Kami masih fokus untuk perbaikan kondisi umum," tutur Brigjen Pol Hariyanto.
NFH dan AD masih dirawat secara intensif di RS Polri Kramatjati. Saat ini NFH belum bisa dimintai keterangan.
"Karena mungkin sudah beberapa hari tidak makan, kondisinya kami periksa Hb-nya (hemoglobin) rendah.
Kemudian, kondisinya lemah," kata Hariyanto.
Menurut Hariyanto, ada kemungkinan kondisi kesehatan NFH stabil dalam beberapa hari mendatang sehingga bisa dimintai keterangan.
Saat ini pihak RS Polri Kramatjati masih fokus pada pemulihan kesehatan NFH dan AD. Pihak RS belum melakukan tes kejiwaan karena belum diminta oleh penyidik.
"Tentunya nanti (tes kejiwaan). Ini kan baru perawatan. Jadi, dari penyidik belum ada permintaan untuk pemeriksaan kejiwaan," tutur dia.
Hasil Olah TKP
Polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) jasad ayah dan anak ditemukan membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Diketahui, jasad Hamka dan anak keduanya ditemukan dalam kondisi membusuk dan bengkak di dalam rumah di kawasan Tugu Selatan, Koja, Sabtu (28/10/2023).
Adapun penemuan jenazah ayah dan anak di dalam rumah ini berawal dari kecurigaan warga dengan bau menyengat yang ada di sekitar rumah korban.
Sementara didalam rumah tersebut, istri dan anak sulungnya ditemukan masih hidup namun dalam keadaan lemas.
Kini pihak kepolisan kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) jasad ayah dan anak ditemukan
Pada olah TKP kali ini, tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara melibatkan ahli histopatologi forensik, ahli psikologi forensik, dan toksikologi forensik.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iver Son Manossoh mengatakan olah TKP ketiga ini bertujuan untuk mengungkap penyebab kematian Hamka bersama anak balitanya tersebut.
Berdasarkan pantauan Kompas.com yang dikutip TribunSumsel, tim penyidik tampak mengenakan alat pelindung diri (APD) atau baju hazmat putih.
Ada beberapa barang bukti yang dianggap penting lalu dibawa pihak kepolisian.

NP Hanya Pikirkan Anaknya Saat Ditemukan Hidup Bersama Jasad Hamka dan Anak Bungsunya 'Anak Saya' (Kolase Tribunsumsel.com)
Adapun bukti yang diambil berupa cairan dan sisa makanan.
"Tadi kami sampaikan, beberapa sampel yang kami ambil di TKP ada bentuk cairan, sisa makanan, beberapa benda-benda yang kami anggap penting untuk dilakukan pemeriksaan," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iver Son Manossoh usai olah TKP, Selasa.
"Sampai hari ini kami melakukan pengumpulan bukti-bukti yang kami himpun dari KTP akan makin menjadi upaya sebab kematian dua mayat ditemukan di TKP," sambungnya.
Sementara saat ini, Iverson mengatakan pihak RS Polri tengah melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap istri Hamka.
"Saat ini pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan kondisi kejiwaan istri almarhum, sampai saat ini masih berlangsung, sementara anak pertama saat ini tengah dirawat di rumah sakit," jelas Iverson.
Inilah sosok istri yang hidup dua minggu bersama jasad suami dan bayinya di Koja, Jakarta Utara. (Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com-KOMPAS TV/NIZAR RAMADIKA)
Tunggu dari Saksi Kunci
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menegaskan, saksi kunci yang bisa mengungkap kematian Hamka Rusdi (50) dan anak bungsunya, AQ (2), adalah istri korban, NFH (32).
Pasalnya, NHF bersama anak sulungnya, AD (4), berada di dalam rumah sewaktu Hamka dan AD mengembuskan napas terakhirnya.
"Karena, satu-satunya saksi yang sangat kita harapkan mumpuni adalah istrinya,” ungkap Gidion saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).
Kendati begitu, polisi belum bisa memeriksa NHF.
"Tapi karena kondisi psikologisnya belum memungkinkan untuk pendalaman, maka tunggu. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," tegas Gidion.
Jasad Ditemukan Membusuk
Penemuan jenazah ayah dan anak di dalam rumah ini berawal dari kecurigaan warga dengan bau menyengat yang ada di sekitar rumah korban.
Saat didatangi, pintu rumah Hamka dalam keadaan terkunci hingga akhirnya warga didampingi Ketua RT setempat berinisiatif mendobraknya.
Warga pun terkejut saat mengetahui kondisi di dalam rumah Hamka.
Betapa kagetnya Bambang, warga sekitar yang melihat istri Hamka sedang terduduk di sofa di ruang tamu tanpa reaksi apapun.
Bahkan tanpa raut kesedihan dari sang istri pun tak terlihat.
Namun, ia hanya menunjukkan jarinya ke arah kamar.
"Kita dobrak rumah, istrinya itu lagi duduk aja kayak linglung gitu, enggak ada reaksi apa-apa," kata Bambang. Dilansir TribunJakarta.com, Minggu (29/10/2023).
Bambang, salah satu warga yang turut menemukan kondisi jenazah Hamka dan balitanya yang membusuk di kediamannya.
Sementara didalam rumah tersebut istri dan anak pertamanya ditemukan masih hidup dalam keadaan lemah.
"Itu anak pertamanya ga nangis sama sekali, anteng aja," kata Bambang.
Bambang dan warga lainnya kian terkejut saat menemukan jasad Hamka yang posisinya telungkup di depan kamar mandi.
Sedangkan putra bungsu Hamka yang berusia sekira 1,5 tahun juga kondisinya membusuk ditemukan di kamar.
"Warga nggak ada yang berani nyentuh dan pada mual semua karena kondisinya sudah busuk dan baunya nyengat banget," kata Bambang.
Selanjutnya penemuan mayat ayah dan anak balita tersebut dilaporkan ke polisi.
Adapun rumah Hamka berada di lantai 2. Sementara lantai 1 hanya digunakan untuk tempat parkir kendaraan.
Tampak ada satu mobil dan motor milik Hamka yang terparkir di sana dengan kondisi dipenuhi debu.
TKP Berantakan
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan bahwa kondisi rumah Hamka sangat berantakan saat jajarannya hendak mengevakuasi para korban.
"Dari fisik, kita temukan kondisi TKP yang sudah bisa dikatakan mengalami berantakan kondisi rumahnya, seperti tidak berpenghuni," kata Gidion saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).
Sementara menurut keterangan tetangga Hamka bernama Fitra (36), NFH dalam kondisi bingung saat dikeluarkan dari rumah tersebut.
"Istrinya kayak kebingungan gitu. Kan sempat duduk di warung saya, dikasih minum, air teh, biar bertenaga. Sama anaknya yang masih hidup (ADl di sini. Dikasih minum dulu, biar enggak dehidrasi," ujar Fitra.
Berdasarkan hasil otopsi sementara, Gidion mengungkapkan bahwa Hamka sudah meninggal dunia selama 10 hari sebelum akhirnya ditemukan tewas membusuk di rumahnya.
"Hasil otopsi yang baru bisa kami sampaikan hari ini hanya menyebutkan usia kematian," kata Gidion. "Usia kematian dari korban bapak-bapak tadi adalah, usia kematiannya sekitar 10 hari ke atas," ujar Gidion melanjutkan.
Berdasarkan pemeriksaan secara kasatmata, tidak ditemukan luka terbuka atau sayatan pada tubuh Hamka. Namun, polisi menemukan darah di sekitar jasad Hamka.
"Ini kemudian yang harus kami lakukan uji forensik yang lain, adalah histopatologi forensik dan toksikologi forensik," kata Gidion.
Menurut hasil pemeriksaan pada ponsel Hamka, ditemukan percakapan mendiang dengan keluarganya bahwa Hamka mengeluh sakit tenggorokan.
"Tetapi ini belum diketahui apakah signifikan (berkaitan) dengan kondisi pada waktu terakhir (Hamka) ditemukan (tak bernyawa)," tutur Gidion.
Sementara itu, polisi menemukan luka lebam pada tubuh anak sulung Hamka. Kini polisi masih menelusuri penyebab kematian AQ.
"Jadi, tidak tampak kasatmata luka terbuka ya. (Tapi) ada luka di bagian wajah, bagian kening, tapi itu yang harus kami uji forensik berikutnya untuk menguatkan," ujar Gidion.
Di sisi lain, polisi menemukan beberapa bercak darah yang menempel pada tubuh NFH.
Meski belum mengetahui darah tersebut milik siapa, Gidion memastikan bahwa bercak itu bukan darah NFH.
"Istrinya tidak ada luka. Ada beberapa bercak darah yang menempel di tubuhnya, tapi itu yang bukan luka dari istrinya. Darah itu (punya siapa), kami masih menunggu hasil forensiknya ya. Kami juga uji DNA," ungkap Gidion.
Darah yang menempel di badan wanita itu akan dicocokkan dengan darah yang berceceran di sekitar jenazah suaminya pengusaha travel umrah, alias korban Hamka (50).
"Itu bukan luka dari istrinya, itu harus kita menunggu hasil forensik, apakah darahnya siapa ya belum dapat kita pastikan darah siapa," ucap Gidion.
"Kita juga uji DNA, yang pasti bukan darah dari istrinya," tegas Kapolres.
(*)
Tribunsumsel.com
NHF Istri Hamka
Hamka
RS Polri Kramatjati
Hasil Olah TKP Ayah dan Anak Tewas di Koja
Kronologi Jasad Ayah & Anak Ditemukan Busuk
Koja
Akhir Kasus Kematian Hamka dan Anak Ditemukan Membusuk di Koja, Polisi Pastikan Tewas Karena Sakit |
![]() |
---|
Nur Hikmah Ternyata Sempat Berusaha Tolong Hamka Tersungkur Usai Wudhu, Tak Berdaya Kondisi Lemas |
![]() |
---|
Reaksi Pertama Nur Hikmah Saat Hamka Suaminya Tewas Terjatuh Usai Wudhu, Terdiam Sempat Menolong |
![]() |
---|
Penyebab Bayi Hamka Meninggal Kelaparan & Terkunci di Kamar, Istri Tak Berdaya Lapor ke Tetangga |
![]() |
---|
Bukan Bunuh Diri, Nur Hikmah Sebut Hamka Meninggal Karena Terjatuh Usai Wudhu Sebelumnya Sudah Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.