Siswa SD Dibully hingga Kaki Diamputasi

Kronologi FAA Siswa SD di Bekasi Diduga Dibully Hingga Kaki Diamputasi, Awalnya Diajak Jajan

Inilah kronologi sosok FAA siswa SD di Bekasi diduga dibully hingga kaki diamputasi, ditendang oleh teman sampai jatuh setiap hari...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
tribunsumsel.com/khoiril
Ilustrasi Siswa SD - Kronologi FAA Siswa SD Bekasi Diduga Dibully Hingga Kaki Diamputasi, Ditendang Teman Setiap Hari 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah kronologi FAA, siswa SD di Bekasi diduga dibully hingga kaki diamputasi.

Baca juga: Kisah Pilu FAA Siswa SD di Bekasi Diduga Dibully Berujung Kaki Diamputasi, Ibu Kehilangan Kerja

FAA diketahui harus merasakan pilu lantaran kakinya diamputasi usai dibully oleh beberapa temannya.

Tak hanya sekali, FAA sendiri rupanya sudah berulang kali mengalami pembullyan.

Sampai akhirnya di Febuari 2023, FAA yang berada di kelas diajak lima orang temannya untuk jajan di luar sekolah saat jam istirahat.

Tak disangka, saat itulah FAAdiselengkat atau ditendang oleh temannya dari arah belakang sehingga terperosok jatuh dengan kondisi luka di bagian tangan dan memar pada dengkul kaki.

Ilustrasi Siswa di Bekasi di Bully
Ilustrasi Siswa di Bekasi di Bully (via Tribun Lampung - Shutterstock)

Ironisnya, temannya bukan menolong, tapi justru menertawakan dan mengolok-oloknya seraya mengancam, agar tidak menceritakan kejadian tersebut ke orangtua maupun guru.

Aksi bullying itu berlanjut hingga kembali ke kelas kendati teman-temannya melihat FAA yang tengah kesakitan.

Begitupula dengan hari-hari berikutnya, tindakan bullying masih terus berlangsung.

Dia menegaskan, hal ini baru diketahuinya tiga hari pasca kejadian, saat Fatir tidak bisa bangun dari tempat tidurnya karena sakit di bagian kaki.

FAA, kata dia, saat itu bahkan masih menutup-nutupi apa yang dialaminya lantaran ketakutan karena diancam oleh teman-temannya.

"Akhirnya saya paksa untuk mengaku dan saya kaget dengan apa yang terjadi dan dialami anak saya," ungkap Diana.

Baca juga: Curhatan Terakhir Hamka yang Ditemukan Jasad Membusuk dengan Anak, Sempat Ngeluh Soal Panas Dingin

Baca juga: Gelagat NP Istri Hamka saat Diketahui Hidup Bersama Jasad Suami & Anak, Warga Nilai Tak Nampak Sedih

Atas kejadian ini, Diana sudah menemui pihak sekolah agar dipertemukan dengan keluarga pelaku.

Namun, apa yang dialami FAA justru seolah diremehkan dan kejadian bullying tersebut dianggap hanya bagian dari bercandaan antar teman.

"Saya sangat kecewa dengan kondisi anak saya yang sedang sakit dan harus terus menjalani pengobatan tapi dianggap bukan sesuatu yang buruk. Aksi bullying yang dilakukan teman-temannya di kelas juga dianggap hanya sebuah bercandaan," tegas Diana.

Lebih jauh, sebelumnya diketahui jika FAA mengalami aksi perundungan yang terjadi pada Februari 2023 menyebabkan FAA cedera pada bagian kaki dan mengalami infeksi bagian dalam.

Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan tapi tidak kunjung membuahkan kesembuhan, bahkan kondisinya semakin memburuk.

Pada Agustus 2023, FAA dan keluarganya harus menelan pil pahit lantaran dokter mendiagnosisnya mengalami kanker tulang dan harus dilakukan tindakan amputasi pada bagian kaki kirinya.

ILUSTRASI Siswa di Bully
ILUSTRASI Siswa di Bully (Tribun Pekanbaru)

Kini FAA tengah dirawat di HCU RS Kanker Dharmais Jakarta usai tindakan amputasi karena kondisnya yang menurun.

"Mohon doanya, saat ini anak saya sedang di HCU RS Kanker Dharmais karena kondisinya menurun pasca operasi amputasi kaki," ujar orangtua Fatir, Diana Novita dalam keterangannya, Senin (30/10/2023).

Diana menyatakan operasi amputasi merupakan jalan terakhir yang diambil karena sejumlah pemeriksaan di 3 rumah sakit berbeda mulai dari rontgen, hingga MRI, menyatakan hasil yang sama.

"Saya dan keluarga terpukul dengan kejadian ini, apalagi anak saya masih berusia anak-anak dan masa depannya masih panjang. Saya berharap keadilan atas kasus yang menimpa anak saya," ucap Diana.

Tidak sampai disitu, Diana yang berstatus single parents dengan dua orang anak ini harus kehilangan pekerjaannya, karena harus mendampingi FAA untuk menjalani pengobatan dan perawatan.

Upaya mencari keadilan juga telah dilakukan mulai dari melaporkan ke pihak sekolah hingga ke Polres Metro Bekasi.

"Saya sudah lapor ke Polres Metro Bekasi pada 17 April 2023. Laporan ini karena saya tidak mendapatkan keadilan dan jalan keluar dari pihak sekolah maupun keluarga pelaku atas aksi bullying dan dampaknya yang sedang dialami anak saya," jelas warga Jatimulya ini.

Upaya pengobatan yang dijalankan

Lanjut Diana menjelaskan, dokter di RS Dharmais memutuskan melakukan tindakan operasi amputasi, karena kondisi kaki FAA yang dalam observasi terakhir didiagnosis kanker tulang.

Hasil pemeriksaan sebelumnya di RS Hermina, diagnosis berupa infeksi bagian dalam.

Baca juga: Sikap Hamka yang Jasadnya Ditemukan Membusuk dengan Anak, Dikenal Sosok Baik dan Sering Menolong

Upaya mencari second opinion sebelum dilakukan tindakan operasi ke sejumlah RS lain, seperti RS Pondok Indah dan RS Cipto Mangunkusumo juga telah dilakukan.

Itu karena kondisi kaki FAA yang terus memburuk tindakan amputasi harus dilakukan dan dirujuk ke RS Dharmais.

"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," pungkas Diana.

Baca juga berita lainnya di Google News

Sumber : Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved