Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Subang
Hasil Olah TKP, Motif Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang Mulai Terkuat, Yosef Sakit Hati Dihina
Polisi pun telah menggelar olah TKP ulang usai ditetapkannya lima orang tersangka pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus pembunuhan Tuti dan Amalia atau Amel. di Subang hingga kini masih terus menjadi perhatian publik.
Namun, kini sedikit demi sedikit kasus pembunuhan ini mulai menemui titik terang.
Diduga Yosef sakit hati karena dihina oleh Tuti dan Amel.
Polisi pun telah menggelar olah TKP ulang usai ditetapkannya lima orang tersangka pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Yosef, diduga sosok utama dibalik pembunuhan Tuti dan Amel yang terjadi di Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat.
Penetapan tersangka kepada Yosef dilakukan usai salah satu tersangka yakni Muhamad Ramdanu alias Danu menyerahkan diri ke polisi.
Tak hanya itu, polisi juga menetapkan tiga tersangka lainnya yakni Mimin istri muda Yosef serta dua anak Mimin yakni Arighi dan Abi.
Namun, Mimin dan kedua anaknya hingga kini belum dilakukan penahanan oleh polisi.
Ketiga tersangka tersebut sejauh ini hanya dikenakan wajib lapor.
Belakangan, motif pembunuhan Tuti dan Amel perlahan mulai terbongkar.
Bukan oleh polisi, melainkan diutarakan oleh anak kandung tersangka Yosef yakni Yoris.
Menurut Yorif, ayahnya diduga sakit hati kepada sang ibu dan juga adik kandungnya yakni Amalia Mustika Ratu.
"Dugaan saya sih mungkin sakit hati," kata Yoris, anak almarhum Tuti dikutip TribunnewsBogor.com dari kanal Youtube Diskursus Net, Jumat (27/20/2023).
Namun, Yoris tak menyangka jika pria yang dipanggilnya dengan sebutan Papah tersebut sampai tega menhabisi nyawa ibu dan adiknya dengan cara keji.
Yoris menceritakan, dugan sakit hati ayahnya kepada ibu dan adiknya tersebut bukan tanpa alasan.
Sebab, sang ayah pernah bercerita jika Yosef kesal karena sering dihina oleh istri pertamanya Tuti.
"Dulu papah kalau curhat bilang 'si mamah itu suka ngehina saya'," ujar Yoris.
Peran Yosef
Peran Yosef, tersangka kasus Subang terungkap usai polisi melakukan olah TKP ulang di rumah yang menjadi lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Usai dibunuh, jasad ibu dan anak itu disimpan pelaku di dalam bagasi mobil Toyota Alpard yang terparkir di garasi rumah korban.
Polisi pun telah menggelar olah TKP ulang serta mencari bukti baru di rumah yang dihuni oleh korban Tuti dan Amel semasa hidup.
Dari hasil penelusuran, polisi mengamankan sarung golok, gayung hingga casing HP yang diduga ada kaitannya dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat tersebut.
Proses olah TKP yang digelar pada Selasa (24/10/20230 lalu itu mengungkap apa yang dilakukan salah satu tersangka yakni Yosef.
Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan, diduga tersangka Yosef merupakan eksekutor yang menghabisi nyawa istri dan juga anaknya.
Dugaan tersebut muncul berdasarkan pengakuan tersangka M Ramdanu alias Danu yang dicocokkan dengan olah TKP.
"(Eksekutor) tidak pernah dari pengakuan dia (Yosep), tapi dari hasil penyidikan olah TKP dan sebagainya sudah mengarah ke sana (Yosep)," ujar Surawan, Kamis (26/10/2023).
Menurutnya, berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah korban, muncul juga dugaan jika tersangka Yosef dibantu oleh tersangka lain saat melakukan eksekusi.
"Ada perbantuan dari yang lain tidak mungkin sendiri. Kita analisa dari perlukaannya kemudian dari autopsinya itu tidak mungkin dilakukan sendiri," katanya.
Baca juga: Fakta Baru Terungkap, Yosef Ternyata Kini Terlilit Utang, Janjikan Dana Bos Yayasan Untuk Bayar
Baca juga: Fakta Baru Yosef Tersangka Pembunuhan di Subang, Ternyata Terlilit Utang, Penagih Beri Ancaman

Yosef Terlilit Hutang
Terungkap jika sosok Yosef, pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang tengah terlilit hutang.
Bahkan diketahui jika Yosef berjanji akan melunasi hutangnya ternyata menggunakan dana BOS dari Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yosef sendiri diketahui memiliki hutang usai dirinya telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Saat itu hutang Yosef terungkap setelah ada orang yang menagih pada Yoris Raja Amarullah, anak Tuti.
Orang tersebut mendatangi rumah dan bertemu istri Yoris.
"Ditelepon sama istrinya, katanya nagih Hutang pak Yosef," kata pengacara Yoris, Leni Anggraeni dikutip dari Youtube Diskursus Net.
Nominal Hutang Yosef pun terbilang fantastis.
"Sebesar Rp 55 juta," terang Leni.
Selain itu, disebutkan dalam perjanjian itu jika Yosef meminjam uang pada tanggal 6 Maret 2023 dan akan dikembalikan pada tahun 2024 mendatang.
"Dari surat perjanjian, Yosef meminjam uang pada tanggal 6 Maret 2023.
Dia berjanji akan melunasi tahun 2024 dengan termin bulan Oktober 2023".
"Saya baca di perjanjian surat pernyataan Hutangnya," kata Leni.
Sementara itu terungkap pula fakta jika Yosef menjajikan membayar Hutang menggunakan dana BOS.
Sebab sebelumnya Yosef bekerja sebagai kepala sekolah di Yayasan Bina Prestasi Nasional.
"Alasanya menagih ke Yoris karena tersangka Y sudah dipenjara akhirnya nagih ke Yoris. Karena Yoris memegang sekolah yang mencairkan uang di sekolah, karena Y janji bayar Hutang dengan dana BOS. 'Dana BOS bukan untuk bayar Hutang itu buat operaisonal sekolah'," jelas Leni menirukan ucapan Yoris.
Perlu diketahui pasca kasus Subang, Yosef langsung menjabat sebagai ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yosef menggeser Yoris yang awalnya ketua yayasan, kini menjadi kepala sekolah.
Ia juga sempat menunjuk Danu menjadi bendahara demi mencairkan uang sebesar Rp 200 juta sesaat setelah pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Yosef beralasan meminjam uang sebesar Rp 55 juta untuk membayar kuliah Amel
"Bekas apa ? katanya bekas kuliah Amel, ini kan ada kecurigaan saya. Lucunya itu buat kuliah Amel, Amel kan udah meninggal 2021 ini Hutangnya 2023 Maret. Apa iya ini uangnya untuk kuliah orang yang meninggal," kata Leni.
Penagih Hutang bahkan sampai melontarkan ancaman.
Ia mengancam akan membongkar borok sekolah bila Hutang Yosef tak dilunasi.
"Sampai ada yang mengancam, 'Saya bongkar sekolah bahwa yayasan bapakai dana BOS sedangkan siswanya sedikit'. Yoris gak takut, 'Silahkan aja, saya punya pertanggungjawabannya," kata Leni Anggraeni.
Yoris sendiri menolak membayarkan Hutang ayahnya.
Ia justru berharap bila memang terbukti bersalah agar ayahnya dihukum mati.
"Jangankan mau bayar Hutangnya, yang ada juga kalau bisa dihukum mati. Boro-boro mau bayarin Hutang," kata Leni.
Hutang ini pun menjadi kecurigaan Yoris atas alokasi dananya.
"Uang Rp 55 juta ini untuk apa nih ?" katanya.
Kecurigaan lain adalah penagih Hutang mengaku tetangga Yosef di Cijengkol.
Bila memang benar mengapa tidak menagih sebelum Yosef dipenjara.
"Orang ini tetangganya di Cijengkol. Selama ini kemana saja, kenapa nagihnya gak ke sana (rumah Yosef dan istri muda)," katanya.
Selain itu ia curiga mengapa harus menagis pada Yoris.
Sebab dalam surat perjanjian Hutang ditandatangani atas nama Yosef, bukan Yoris dan yayasan.
"Dalam surat tidak ada nama Yoris dan yayasan, namanya tersangka Y yang tanda tangan, kenapa harus ditagih ke Yoris ?" kata Leni Anggraeni.
Yosef Cairkan Uang Usai Kasus Subang
Lebih jauh, Yosef diketahui sempat mencairkan dana yayasan tepat setelah dua hari Tuti dan Amalia ditemukan tewas mengenaskan.
Kala itu Yosef langsung menunjuk Danu, pemuda yang kini jadi tersangka kasus Subang untuk jadi bendahara menggantikan Tuti.
"Pasca-dua hari setelah kejadian itu (pembunuhan Tuti dan Amalia), dia (Yosef) nyuruh Danu untuk jadi bendahara dan untuk mencairkan (uang yayasan)," ungkap Yoris dikutip dari tayangan iNews TV.
Selain mencairkan dana, Yosef juga mendadak menonaktifkan Yoris dari jabatan ketua yayasan.
Tak berselang lama dari aksinya itu, Yosef kembali mencairkan dana untuk yayasan.
"Sudah beberapa bulan (Tuti dan Amalia meninggal), Yoris dinonaktifkan (dari yayasan) oleh papah. (Tak lama setelahnya, Yosef mencairkan uang yayasan) sekitar Rp22 juta," kata Yoris.
Alhasil, sudah dua kali Yosef diduga mencairkan dana yayasan tanpa sepengetahuan Yoris.
Yoris bongkar tabiat Yosef Tersangka Kasus Subang. Semasa hidup, Yosef diduga sering buat Tuti menangis ((Youtube Trans TV/Facebook))
Diungkap Yoris, gaji di yayasannya bekerja terbilang fantastis.
Gaji tersebut sempat didapatkan mendiang Tuti dan Amalia sebelum meninggal dunia.
"Yoris perbulan Rp15 juta, ibu Tuti Rp10 juta, Amel Rp10 juta. (Mimin) enggak dapat," ujar Yoris.
Kini, Yoris ikut bergabung kembali ke yayasan milik Yosef.
Namun bukannya jadi pengurus yayasan, Yoris hanya berstatus sebagai kepala sekolah saja.
"Sekarang mah (Yoris) keluar dari (kepengurusan) yayasan (dan) jadi kepala sekolah. Masih di sekolah si bapak," kata Yoris saat dihubungi TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Paniknya Selebgram Saat Melahirkan di Toilet Lalu Bunuh & Buang Bayi, Takut Pacar Tahu Saat Menginap
Awalnya, Yoris tak ingin lagi kembali bekerja dengan sang ayah di yayasan.
Tapi karena desakan, Yoris akhirnya menuruti permintaan Yosef.
Permintaan tersebut diurai Yosef sebelum dirinya ditetapkan sebagai tersangka.
"Ditarik lagi sama si papah soalnya papah maksa Yoris buat ngejalanin sekolah lagi, dulu lewat Kades Jalancagak ya saya mengalah," imbuh Yoris.
(TribunnewsBogor.com)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Subang
Motif Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang
Yosef Eksekutor Pembunuhan Tuti dan Amalia
Subang
Tribunsumsel.com
sumsel.tribunnews.com
Divonis 20 Tahun Penjara, Yosep Bantah Bunuh Istri dan Anak di Subang, Ngaku Korban Salah Tangkap |
![]() |
---|
Alasan Hakim Jatuhkan Vonis 20 Tahun Penjara ke Yosep Bunuh Ibu dan Anak di Subang, Lebih Rendah JPU |
![]() |
---|
Potret Yosep Hidayah Terdakwa Kasus Pembunuhan Subang Pasang Mimik Cemberut Divonis 20 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Yosep Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Divonis 20 Tahun Penjara, Ini Perjalanan Kasusnya |
![]() |
---|
Yosef Cari Uang Tambahan Lewat Golf Imbas Jatah dari Korban Kasus Subang Sedikit, Dapat Rp 50 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.