Berita Viral

Pak Cecep Insinyur ITB Tinggal di Rumah Terbengkalai, Anak Meninggal dan Ditinggal Istri, Pilu

Kisah pak Cecep Insiyur ITB tinggal di rumah mewah terbengkalai viral.Pak Cecep memiliki nama asli Risa Agusti. Kisahnya viral setelah dibagikan ole

|
Editor: Moch Krisna
YouTube Swaraku TV
CERITA pilu Pak Cecep, insinyur ITB yang tinggal di rumah mewah namun terbengkalai, anak meninggal dan ditinggal istri 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kisah pak Cecep Insiyur ITB tinggal di rumah mewah terbengkalai viral.

Pak Cecep memiliki nama asli Risa Agusti. Kisahnya viral setelah dibagikan oleh akun YouTube Swaraku TV.

Kuswara, pemilik akun YouTube tersebut menyebut tim Creator Bersatu berkumpul untuk membantu Pak Cecep.

Terlihat rumah Pak Cecep sudah seperti tidak layak ditinggali.

Melansir dari Tribunstyle.com, Rabu (25/10/2023) Rumah yang berada di kawasan elit itu pun terlihat luas dan besar namun tak terawat.

Pohon beringin besar di depan rumahnya itu sudah sangat rimbun.

Bahkan pohon liar lainnya pun tubuh dan menutup rumah yang dulunya begitu mewah.

Sosok Pak Cecep tengah ramai di media sosial
Sosok Pak Cecep tengah ramai di media sosial, ia tinggal di rumah mewah terbengkalai di daerah Jakarta.

Tak hanya itu, pagar yang berwarna itu sudah terlihat berkarat dan susah untuk dibuka.

Bahkan, rumahnya pun dipenuhi sampah hingga semakin terlihat terbengkalai.

Apalagi, ketika malam hari rumahnya minim pencahayaan.

Saat malam hari, hanya ada cahaya atau listrik di ruang tengah, itupun sangat redup.

Adapun untuk air, Pak Cecep sudah tidak memiliki stok air besar di rumahnya.

Meski ada sumur di dalam rumahnya, namun airnya tak layak untuk digunakan.

Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh Kuswara, Pak Cecep diduga mengalami depresi.

Pak Cecep diduga depresi setelah ditinggal putri semata wayangnya dan orang tuanya meninggal dunia serta ditinggal pergi oleh istrinya.

Tanggapan Pihak RT

Tim Swaraku TV akhirnya mendapatkan kesempatan untuk berbincang dengan RT di wilayah tempat tinggal Pak Cecep.

Ketua RT, Ahmad Firdaus mengatakan, dulunya ia mengenal Pak Cecep masih dalam kondisi yang baik-baik saja.

"Saya dulu kenal beliau itu gapapa, mentalnya jatuh, pertama anak meninggal, kedua ditinggal istri, mungkin begitu kali, dari situ mungkin dia mulai goyang (mentalnya)" kata Ahmad Firdaus, ketua RT setempat, dikutip Tribunjabar.id dari YouTube Swaraku TV, Rabu (25/10/2023).

Ahmad mengatakan bahwa kondisi Pak Cecep kini bisa dibilang sehat fisik, namun untuk keuangan ia mendapatkan bantuan dari banyak kalangan.

"Kalau untuk kondisinya saat ini, Alhamdulillah kalau untuk dibilang secara nyata (fisik) dibilang sehat mah sehat, kalau untuk kondisi keuangan mah butuh bantuan dari berbagai kalangan, sementara banyak dibantu dari temen sekolah," lanjutnya.

Ia juga mengatakan dulu listrik rumah Pak Cecep sempat diputus.

Namun, akhirnya Pak Cecep mendapatkan bantuan dari orang di sekitarnya.

"Dulu kan meteran listriknya sempet diputus, gaada lampu setahun lampu, sekarang ada lampu dipasangin temen, kalau untuk air gaada, sumur punya," lanjutnya.

Soal keluarga, Pak RT mengatakan Pak Cecep masih memiliki keluarga di Bandung.

Akan tetapi, keluarganya itu jarang mengunjunginya.

"Keluarga masih ada di Bandung, cuman kayanya jarang komunikasi ke sini, gatau lah ada apa, namanya internal keluarga, kita taunya keluarganya jarang ke sini,"

Ia mengaku sempat ada seorang perempuan yang datang ke Pak Cecep dari Bandung bahkan meminta bantuan untuk masuk ke dalam rumah mewah terbengkalai tersebut.

"Kalau pun ada kesini minta bantuan saya untuk masuk, ada saudara perempuan yang dateng dari Bandung," ungkapnya.

Pak RT menduga penyebab kondisi Pak Cecep sekarang adalah faktor yang sebelumnya disebutkan.

"Ya mungkin, karena sebab anak meninggal, ditinggal istri dan pekerjaan. Dulu dia kerja, yang nyiptain kancil dia desainnya, dia kan orang ITB kalo gasalah," ungkap Pak RT.

Sebagai informasi, kancil adalah penggantin bajaj atau bermo.

Pak Cecep disebut menjadi salah satu perancang kancil tersebut.

Namun, Pak RT mengatakan meski kondisi seperti itu, Pak Cecep masih melakukan aktivitas meski sangat terbatas

"Dia gitu suka pake blankon, kalo puasa suka ke mesjid," ujarnya.

Warga sekitar pun sempat menawari mengganti rumah Pak Cecep dengan yang baru, namun dia menolaknya.

Soal kebersihan rumahnya, warga sekitar pun sempat menawarkan beberapa kali, namun lagi-lagi Pak Cecep menolaknya.

"Kita mau nebang pohon aja dia (Pak Cecep) nolak, itukan pohon beringin ke musala, itu dia gamau ditebang, dia mikirnya ada orang tua dia gitu di pohon," ungkap Pak RT.

Lebih lanjut, Pak RT mengatakan dulu istrinya sempat masih mengirim untuk keperluan Pak Cecep untuk listrik, namun tak lagi ada.

Ia juga mengatakan bahwa istrinya dulu bekerja di perbankan.

"Dulu mah istrinya masih sempet ngirim, karena kerja di bank kan, cuma mungkin udah punya suami dia, jadi stop," kata Pak RT.

Adapun untuk komunikasi dengan warga, Pak Cecep sudah jarang sekali.

Pak RT juga mengatakan kesulitan untuk meminta KTP nya untuk bantuan sosial, namun Pak Cecep menolaknya.

Ia juga menyebut Pak Cecep terkadang tidak konsisten dalam pembicaraanya.

"Dia ga komitmen gitu ucapannya, karena itulah tadi, itulah tadi depresi, tapi gatau, itu urusan dokter, kita bukan ahlinya," ungkapnya.

Beruntungnya, warga sekitar masih begitu peduli dengan Pak Cecep.

Bahkan, ketika tak terlihat beraktivitas di dalam rumahnya, pihak RT dan warga gegas mencari.

"Nama aslinya Risa Agusti, insinyur dia," ujar Pak RT.

Hingga kini ternyata Pak Cecep memiliki handphone.

Namun, handphonenya yang bukan zaman sekarang dan tidak digunakan berkomunikasi dengan sekitar.

"Pegang handphone, tapi tidak komunikasi, kadang ganti-ganti, handphone jadul," ujarnya.

Lebih lanjut, ayah Pak Cecep ternyata seorang TNI.

Dulunya ia tinggal di asrama hingga akhirnya ayahnya pensiun dan membeli rumah di pinggir jalan tersebut.

Pak Cecep Bisa Ditemui

Tim Creative bersatu akhirnya bisa bertemu dengan Pak Cecep.

Dalam video lain yang diunggah YouTube Swaraku TV ada momen rumah mewah terbengkalai itu dari bagian dalam.

Timnya memasuki rumah Pak Cecep ditemani dengan Bambang, temannya.

"Kalo dulu biasa aja, warga biasa, semenjak istrinya pergi, anak meninggal jadi beda," ujar Bambang.

Bahkan, Pak Cecep sempat menjabat sebagai pengurus RT di rumah tinggalnya tersebut.

Tak lama, Pak Cecep datang dari luar rumah.

Timnya pun mencoba mendekati Pak Cecep.

Hingga akhirnya, tim Creative Bersatu pun berhasil masuk dan berbincang ke rumah Pak Cecep.

Kondisi di dalam rumah Pak Cecep pun telihat berantan dengan banyaknya barang miliknya itu.

Tembok dan catnya pun sudah begitu kusam.

Pak Cecep dengan rambut putih dan mengenakan blankon itu mau diajak berbicara oleh Riri, salah satu timnya.

(*)

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved