Anggota TNI di Manokwari Bacok Komandan

Jadi Korban Pembacokan Praka DRB, Tokoh Papua Malah Minta Letkol Tamimi Disanksi 'Pasti Ada Sebab'

Tokoh Papua di Manokwari menyoroti kasus seorang komando yang dibacok anggota TNI AD berpangkat Praka saat apel pagi gegara disebut dengan kata kasar.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
TribunJabar.id
Jadi Korban Pembacokan Praka DRB, Tokoh Papua Malah Minta Letkol Tamimi Disanksi 'Pasti Ada Sebab' 

Usai melakukan pembacokan pelaku kembali ke rumahnya. Sementara korban menggunakan motor menuju KSA untuk melakukan pertolongan pertama.

Bantah soal rasis

Kepala Penerangan Kodam Kasuari Kolonel Inf Syawaluddin membantah peristiwa tersebut merupakan masalah rasial.

"Itu bukan rasis karena video yang beredar itu sudah di potong-potong," kata Kapendam Sebuah video beredar di jejaring sosial media, seorang perwira TNI AD berseragam lengkap memegang tongkat komando tengah memberi pengarahan.

Dalam video itu perwira tersebut mengucapkan kata-kata kasar.

Kapendam mengimbau agar jajarannya dalam menyelesaikan masalah harus menggunakan pikiran tenang.

"Saya mengimbau kalau dalam menyelesaikan persoalan menggunakan pikiran-pikiran tenang, entah itu berkaitan dengan persoalan anggota sehingga tidak timbul masalah baru," ucap Kapendam.

Detik-detik Letkol Tamimi Dibacok

Pernyataan Letkol Tamimi sebelum dibacok beredar dimedia sosial salah satu diunggah Instagram @komando.official, yang memperlihatkan detik-detik Letkol Tamimi sebelum dibacok.

Awalnya bermula kegiatan apel pagi personel organik sekaligus pengecekan personel untuk persiapan korve penerimaan siswa Secata PK Reguler TNI-AD Gel II TA 2023.

Kegiatan tersebut dipimpin Mayor Inf Dillo di depan Satdik Secata Rindam XVIII/Kasuari.

Saat apel tersebut, Letkol Tamimi mengeluarkan kata-kata tidak pantas seperti ‘monyet’ kepada prajuritnya.

"Hey kamu gak jawab, kalau kau nunggu negara ini ngasih tahun kerap matamu kau buka, kau perhatikan semua manusia yang ada di depan kau ini," paparnya.

"Perwira tolong awasi, tidak ada gerakan kau, oh kau memang monyet kau," lanjutnya.

Sebutan ini diduga ditujukan pada Drik Rian sehingga yang bersangkutan merasa terhinakan dan direndahkan.

Setelah apel pagi tersebut selesai, prajurit TNI langsung menganiaya hingga membacok kepala bagian kanan komandannya.

 

Baca berita lainnya di Google News

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved