Arti Kata Bahasa Arab

Arti Rukyah Adalah, Kata Bahasa Arab untuk Metode Penyembuhan, Jenis Rukyah, Cara, Hukum dan Dalil

Selagi ruqyah tersebut tidak mengandung syirik, hal itu masih boleh. Dengan kata lain, jika ruqyah mengandung syirik, maka ruqyah tidak diperbolehkan

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti Rukyah Adalah, kosa kata bahasa Arab untuk metode penyembuhan, jenis rukyah, cara, hukum dan dalil. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Rukyah Adalah, kosa kata bahasa Arab untuk metode penyembuhan, jenis rukyah, cara, hukum dan dalil.

Kata Rukyah atau ruqyah, berasal dari bahasa Arab yaitu رقية

Rukyah adalah metode penyembuhan dengan cara mendoakan pada orang yang sakit akibat dari hal-hal yang bersifat ghaib semacam ‘ain (mata hasad), sihir, kerasukan dan gangguan jin dan berharap kesembuhan.

Rukyah juga diyakini dapat menjadi jalan penyembuhan dari sengatan hewan, bisa, rasa sakit dan kegilaan.


Secara terminologi, rukyah adalah al-‘udzah (sebuah perlindungan) yang digunakan untuk melindungi orang yang terkena penyakit, seperti panas karena disengat binatang, kesurupan, dan yang lainnya.

Sedangkan makna ruqyah secara etimologi syariat adalah doa dan bacaan-bacaan yang mengandung permintaan tolong dan perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk mencegah atau mengobati bala dan penyakit.


Macam-macam Rukyah
Dalam syariat Islam dikenal dua macam rukyah, yaitu rukyah syar'iyyah dan rukyah syirkiyyah. Rukyah syar'iyyah yaitu rukyah yang benar menurut syariat Islam di antaranya dengan cara mendoakan dengan ayat Alquran.

Contohnya dengan Surat Al Fatihah yang memiliki nama lain Ar Rukyah, meminta perlindungan kepada Allah, zikir dan doa dengan maksud menyembuhkan sakit.

Sedangkan Ruqyah Syirkiyyah adalah ruqyah yang bisa mengarah pada kesyirikan, yang biasa dipraktikkan dengan menggunakan bacaan dan cara yang tidak diajarkan Alquran, hadits, dan para ulama atau menyelisihi nilai-nilai dalam Aqidah .

Ruqyah syirkiyyah kadang juga mencampurkan cara yang benar dan cara yang salah. Praktek ruqyah syirkiyyah selain membahayakan secara aqidah, juga berefek buruk pada diri orang yang diobati.

Apa hukum ruqyah ?
Tergantung dengan jenis ruqyah yang dilakukan. Ruqyah Syar’iyyah boleh dilakukan. Tidak demikian dengan ruqyah syirkiyah yang justru diharamkan.


Ruqyah yang bagaimana yang sesuai degan syariat Islam?

Dikutip dari "Fathul Majid", Imam As-Suyuthi berkata, “Ruqyah itu dibolehkan jika memenuhi tiga syarat: Bacaan ruqyah dengan menggunakan ayat Alqurann atau nama dan sifat Allah.
Menggunakan bahasa Arab atau kalimat yang mempunyai makna (diketahui artinya).
Harus yakin bahwa ruqyah dapat berpengaruh dengan izin Allah, bukan dari zat ruqyah itu sendiri.”

Berikut ciri rukyah yang sesuai syariat Islam


1. Bacaan ruqyah dengan menggunakan ayat Alquran, doa yang syar’i atau yang tidak bertentangan dengan doa yang dituntunkan.
2. Menggunakan bahasa Arab kecuali jika tidak mampu menggunakannya.
3. Tidak bergantung pada ruqyah karena ruqyah hanyalah sebab yang dapat berpengaruh atau tidak.
4. Isi ruqyah jelas maknanya.
Tidak mengandung doa atau permintaan kepada selain Allah (semisal kepada malaikat, jin, atau makhluk lainnya).
5. Tidak mengandung ungkapan yang diharamkan, seperti celaan.
6. Tidak menyaratkan orang yang diruqyah mesti dalam kondisi yang aneh seperti harus dalam keadaan junub, harus berada di kuburan, atau mesti dalam keadaan bernajis.


Dari kriteria-kriteria di atas dijadikan tolok ukur untuk dapat mengkategorikan mana praktik ruqyah yang benar dan mana yang menyimpang. Jika si pelaku menggunakan mantra-mantra yang tidak jelas maknanya, menggunakan doa yang tidak dipahami, atau menyembuhkan dengan jalan memindahkan penyakit yang diderita ke hewan, maka hal seperti ini dikategorikan sebagai tindak perdukunan.

Lebih terlarang lagi apabila di dalamnya menggunakan jampi-jampi yang jelas-jelas mengandung kesyirikan, meminta tolong pada jin, atau meminta agar kita menyembelih hewan tertentu untuk jin. Yang seperti ini jelas syirik.

Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa dia mendengar rasulullah ﷺ bersabda,

“ إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ
“Sesungguhnya mantra-mantra, jimat-jimat dan pelet adalah syirik.” [15]


Hadits ini menunjukkan akan adanya jampi-jampi atau mantra-mantra yang mengandung kesyirikan.

 

Dalil Ruqyah
Berikut ini adalah dalil-dalil yang menyebut Quran adalah bagian dari obat.

وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآَنًا أَعْجَمِيًّا لَقَالُوا لَوْلَا فُصِّلَتْ آَيَاتُهُ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آَمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي آَذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُولَئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ

[فصلت/44]

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

[الإسراء/82]

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

[يونس/57]

Ayat 44 Surat Fushilat, ayat 82 Surat al Isra’, dan ayat 57 Surat Yunus, masing-masing menyebut menyebut Quran adalah petunjuk. Tidak hanya menjadi petunjuk, Quran juga menjadi penawar dan obat bagi semua yang beriman.

Kebolehan melakukan ruqyah juga disampaikan Nabi lewat haditsnya. Salah satunya adalah hadits yang ada dalam Shohih Muslim. Bunyi haditsnya adalah sebagai berikut ini:

حَدَّثَنِى أَبُو الطَّاهِرِ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِى مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ الأَشْجَعِىِّ قَالَ كُنَّا نَرْقِى فِى الْجَاهِلِيَّةِ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَرَى فِى ذَلِكَ فَقَالَ « اعْرِضُوا عَلَىَّ رُقَاكُمْ لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ شِرْكٌ

Selagi ruqyah tersebut tidak mengandung syirik, hal itu masih boleh. Dengan kata lain, jika ruqyah mengandung syirik, maka ruqyah tidak diperbolehkan.


Tata Cara Ruqyah
Tata cara ruqyah yang disebut dalam bagian ini adalah ruqyah yang diperbolehkan dalam Islam. Ruqyah tersebut memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut adalah:


Membaca ayat Quran yang dianjurkan untuk tujuan ruqyah, lalu meniupkannya pada anggota tubuh yang sakit.
Menghayati makna bacaan ruqyah yang dibaca.
Mengucapkan bacaan ruqyah dengan suara yang bisa didengar. Tujuannya agar orang yang di-ruqyah ikut menghayati makna bacaan ruqyah
Meniup bagian tubuh si orang yang di-ruqyah ketika ruqyah tengah dilakukan. Tiupan tersebut dilakukan dengan lembut, serta tidak mengeluarkan ludah.
Boleh juga meniup lewat media seperti air. Media yang disarankan untuk itu adalah minyak zaitun. Minyak ini yang disebut Nabi berasal dari tanaman yang dipenuhi keberkahan.
Mengusap si orang yang diruqyah menggunakan tangan kanan. Hal ini seperti yang diceritakan lewat hadits yang diceritakan Aisyah dalam Shohih Muslim.
Yakin kesembuhan yang didapat adalah dari Allah, bukan semata karena ruqyah tersebut.


Manfaat Ruqyah
Apa saja manfaat ruqyah? Jawabannya, banyak. Beberapa manfaat ruqyah akan disebut di bawah ini. Memang tidak semuanya, tetapi semoga ini bisa menjadi gambaran meskipun tidak sepenuhnya.

Ruqyah dapat memberi kebaikan bagi orang lain.

Tidak ada kewajiban melakukan ruqyah. Hanya saja, jika ada seorang yang perlu diruqyah dan Anda bisa, apa salahnya Anda meruqyahnya. Jika orang tersebut sembuh lantaran Anda ruqyah, tentu ini akan menjadi kebaikan bagi orang tersebut juga bagi Anda.


Bagian dari bentuk keimanan.

Telah disebutkan, Quran adalah obat. Menggunakan Quran untuk pengobatan, tentu akan menambah keimanan dalam diri si orang yang diruqyah, juga orang yang meruqyah. Pasalnya, dengan begitu, keyakinan dalam diri menjadi lebih kuat.


Ruqyah untuk mengusir gangguan jin atau setan.

Salah satu tujuan ruqyah memang seperti itu. Tidak hanya untuk menyembuhkan, tetapi juga untuk menangkal gangguan dan melepaskan gangguan setan serta jin dari tubuh seseorang. Ini termasuk dengan penyakit karena teluh dan semacamnya.


Sebagai benteng diri.

Ruqyah Syar’iyyah menggunakan doa dan bacaan Quran. Ayat-ayat tertentu sangat disarankan untuk dibaca sebagai benteng. Salah satunya adalah ayat kursi, juga Surat Yasin.


Penangkal bahaya dari kejahatan manusia dan hewan berbahaya. Bacaan yang bermanfaat untuk itu adalah Surat Ikhlas, Surat an Nas, juga Surat al Falaq. Bacaan itu digunakan untuk menangkal kejahatan manusia, bahaya binatang, bahkan juga gangguan jin.


Menyembuhkan penyakit.

Tidak hanya untuk penyakit karena hal-hal ghaib, ruqyah juga digunakan untuk mengobati penyakit medis sekalipun.
Ruqyah untuk menenangkan pikiran.

Di dalam Ruqyah Syar’iyyah, bacaan-bacaannya adalah Quran, juga doa-doa. Secara, bacaan-bacaan tersebut adalah bacaan yang dapat menenangkan pikiran. Efek dari itu tentu positif tidak hanya bagi jasmani, tetapi juga rohani.


Ruqyah dapat mendekatkan diri.

Tambahnya keimanan, tambahnya ketenangan, adalah bagian dari diri yang semakin dekat dengan Allah. Oleh karena itu, secara konsep, ruqyah adalah pendekatan diri kepada Allah. Jika seorang dekat dengan Allah, masalah-masalahnya akan diangkat dan dimudahkan oleh Allah. Termasuk urusan penyakit-penyakit yang ada di dalam tubuh.


Itulah Arti Rukyah Adalah, kosa kata bahasa Arab untuk metode penyembuhan, jenis rukyah, cara, hukum dan dalil.

Baca juga: Arti Subhanalladzi Sabbahat Lahu, Doa Ketika Melihat Kilat dan Mendengar Petir, Dalil dan Manfaatnya

Baca juga: Arti Birahmatika Ya Arhamarrohimin, Kalimat Penutup dalam Doa Kamilin, Doa Tahlil dan Buka Puasa

Baca juga: Apa Arti Bin dan Binti pada Nama dan Penjelasan Hukum Memakai Nama Suami di Belakang Nama Istri

Baca juga: Arti Gharar Adalah, Istilah dalam Ekonomi Islam Berikut Penjelasan Hukum Bayar Seikhlasnya Bolehkah?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved