Kepala Sekolah SMA 17 Makassar Didemo

Viral Kepala Sekolah SMA 17 Makassar Didemo Siswa Mundur dari Jabatan, Dinilai Otoriter dan Semaunya

Viral di media sosial aksi demo dilakukan siswa SMA di Makassar terhadap kepala sekolah agar cabut dari jabatan karena dinilai otoriter dan semaunya..

|
instagram/makassar_iinfo
Viral Kepala Sekolah SMA 17 Makassar Didemo Siswa Mundur dari Jabatan, Dinilai Otoriter dan Semaunya 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Viral di media sosial aksi demo yang dilakukan siswa SMA 17 di Makassar terhadap kepala sekolah agar cabut dari jabatan.

Baca juga: Kisah Cinta Rudi Rela Rujuk dengan Dona Meski Pernah Pilih Pria Lain, Ikhlas Rawat Eks TKI Sakit

Bukan tanpa sebab, sang kepala sekolah SMA 17 Makassar dituntut cabut dari jabatannya oleh para siswa lantaran dinilai otoriter dan bersikap semaunya.

Saat itu diketahui jika para siswa melakukan demo pada Senin (16/1/2023) di lapangan usai upacara bendera sekolah di Jalan Sunu, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Demo tersebut dengan sengaja dilakukan oleh para siswa lantaran menuntut agar kepala sekolah (Kepsek) bernama Sumiati dicopot dari jabatannya lantaran dianggap otoriter.

Para siswa sendiri terlihat membawa beberapa spanduk bertuliskan "Kami Menolak Kepsek Otoriter" dan "Usut Tuntas, Persetan Reputasi".

Tak hanya itu mereka juga menyampaikan surat petisi pemberhentian untuk Kepsek SMA 17 Makassar, Suamiti.

Petisi itu pun dibacakan oleh salah satu perwakilan siswa SMA 17 Makassar bernisial F.

"Kami yang bertanda tangan di bawah ini siswa-siswi SMA Negeri 17 Makassar dengan ini menggugat pemberhentian jabatan Kepala Sekolah atas nama Sumiati, S.Pd, M.Pd agar segera dilakukan," kata F.

Baca juga: Nasib A Siswi SMA Dibully Diduga oleh Anak Polisi & Keponakan Anggota DPRD, Terguncang Takut Sekolah

Baca juga: Orangtua Siswi SMA Dibully Maafkan Pelaku Diduga Anak Polisi & Keponakan Anggota DPRD, Minta Sanksi

Disebut F, petisi ini mereka lakukan atas dasar beberapa keluhan dan keresahan yang dirasakan selama Sumiati menjadi Kepsek SMA 17 Makassar.

"Berperilaku semena-mena terhadap guru lainnya yang diperlihatkan langsung di depan para siswa-siswi. Seringkali mengeluarkan kebijakan secara sepihak tanpa mempertimbangkan aspirasi guru dan siswa/siswi terlebih dahulu," ujarnya.

Dalam petisinya Sumiati dianggap melanggar Pasal 26 ayat 1 pada UU ITE dengan memaksa penyitaan dan pengecekan handphone bagi para siswa bermasalah yang tidak ada sama sekali hubungannya dengan permasalahan yang dilakukan.

Contohnya, kata F, siswa yang terlambat diwajibkan mengumpulkan handphone. Dia mengatakan Sumiati juga mengatakan hal yang tidak selayaknya tenaga pendidik ungkapkan kepada siswanya.

"Seperti melakukan body shamming, penuduhan, dan pengancaman," tuturnya.

Viral, siswa SMA di Makassar gelar demo tuntut Kepseknya dicopot dari jabatannya, Senin (16/10/2023) 
Viral, siswa SMA di Makassar gelar demo tuntut Kepseknya dicopot dari jabatannya, Senin (16/10/2023)  (Kompas.com/Tangkapan Layar)

Kemudian, lanjut F, mempersulit perizinan pelaksanaan program kerja OSIS/MPK maupun ekstrakurikuler lainnya secara berlebihan bahkan menuntut kegiatan selalu berjalan sempurna tanpa ada kontribusi yang mendukung dari pihak sekolah.

"Mempersempit ruang bagi siswa-siswi untuk mengembangkan bakat, hard skill ataupun soft skill. Seperti membatasi perizinan ekstrakurikuler dalam melakukan latihan, mempersulit izin siswa untuk mengikuti perlombaan dan TIDAK memfasilitasinya sama sekali," ungkapnya.

Selain itu menurutnya Suamiti diskriminatif berdasarkan latar belakang orangtua siswa.

Kemudian juga dinilai membatasi penggunaan fasilitas sekolah yang seharusnya merupakan hak dari para siswa.

"Seperti penggunaan lapangan, aula besar, aula mini bahkan hal sekecil penggunaan barang elektronik sekalipun kami dituduh dengan sebutan koruptor,"bebernya.

Bahkan suamiti dinilai kurang memberikan dukungan finansial terhadap kegiatan-kegiatan yang siswa-siswi lakukan namun melarang pelaksanaan upaya pencarian dana.

"Berdasarkan permasalahan yang diuraikan maka kami siswa-siswi memohon agar hal tersebut segera ditindak lanjuti," tandas dia.

Namun saat aksi demo tersebit, Kepsek SMA 17 Makassar, Suamiati tidak ada di lokasi karena sedang mengikuti kegiatan Pemprov Sulsel.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Kepala Sekolah SMAN 17 Makassar, Kartini Kurnia disela-sela aksi siswa-siswinya.

"Ibu Kepsek tidak ada di tempat lagi ada kegiatan di (Kantor) gubernuran," kata Karitni.

Baca juga: Amarah Mustofa Pengantin Bogor Ditinggal Fitri Baru Menikah Sebulan, Ogah Terima Meski Istri Memohon

Sontak, siswa siswi peserta aksi kecewa dan langsung berteriak mendengar penyampaian Kartini.

"Hu..." teriak siswa yang aksi.

"Saya hanya menyampaikan, tolong kalian perlihatkan karaktermu sebagai siswa SMA 17 yang baik," kata Kartini.

Dia pun meminta perwakilan siswa dari masing-masing organisasi untuk melakukan audiensi.

"OSIS, MPK, dan setiap ekskul yang merasa tidak sesuai mari kita bicara sama-sama," pungkasnya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved