Buaya Riska Dituding Terkam Warga

Kondisi Terbaru Buaya Riska Disebut Stres Gegara Banyak Berkunjung, Kini Penangkaran Dipagari Seng

kondisi terbaru Buaya Riska selama berada di penangkaran Teritip Balikpapan. kian stres hingga tidak bergerak leluasa seperti saat di sungai Guntung

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
Youtube Shin Diary
kondisi terbaru Buaya Riska selama berada di penangkaran Teritip Balikpapan. kian stres hingga tidak bergerak leluasa seperti saat di sungai Guntung 

TRIBUNSUMSEL.COM- Beginilah kondisi terbaru Buaya Riska selama berada di penangkaran Teritip Balikpapan.

Salah satu Youtuber dengan nama Shin Diary memperlihatkan momen berkunjung ke penangkaran Teritip, Balikpapan memperlihatkan keadaan Buaya Riska pasca dievakuasi BKSDA.

Disebutkan, jika kondisi Buaya Riska kian stres hingga tidak bergerak leluasa seperti saat di sungai Guntung, dekat dengan Pak Ambo.

Baca juga: Isak Tangis Pak Ambo Tak Dipertemukan dengan Buaya Riska Saat Dievakuasi, Mulai Tunjukan Sikap Beda

"Jadi Riska ini masih masa karantina, kasian sekali biasanya dia di muara bisa berenang-berenang, sekarang disini malah gak bisa berenang," ujar Youtuber Shin Diary, Minggu, (15/10/2023).

Tampak penampakan penangkaran Teritip itu dipagari dengan seng, untuk membatasi para pengunjung.

"Terus kandangnya itu dipagari seng seperti itu dia supaya gak banyak yang berkunjung dan lihat,

Kalo banyak yang lihat stres dia loh," sambungnya.

Terlihat, buaya Riska cenderung tidak banyak bergerak di kolam air tersebut.

Manajer Operasional Penangkaran Teritip Balikpapan angkat bicara.

Diterangkan Arif Anggoro, buaya Riska saat ini masih dalam proses adaptasi.

Adapun untuk saat ini, Arif mengatakan jika buya Riska sudah lebih banyak bergerak dan terlihat lebih tenang.

Buaya Riska sekarang masih adaptasi. Masih di kandang sebelumnya, tapi sudah banyak bergerak lah.

"Kalau makan, ada. Paling makan cuma sekali, belum normal," katanya.

Arif mengatakan, kandang Buaya Riska kini ditutup seng untuk mencegah stres akibat banyaknya pengunjung.

Baca juga: Kabar Terkini Buaya Riska Stress Tak Mau Makan, Bobot Turun? Pak Ambo Minta Dikembalikan ke Sungai

Lebih lanjut, Arif mengaku belum mengetahui apakah ada pengurangan bobot Buaya Riska.

Pasalnya, penangkaran tersebut tidak memiliki alat timbang.

"Kami belum tahu, ada pengurangan bobot atau engga. Karena kami nggak punya alat timbangnya. Tapi secara sekilas kasat mata, sama saja," kata Arif.

Nasib Buaya Riska, sahabat hewan Pak Ambo yang telah dievakuasi pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Kaltim. Pak Ambo khawatir keselamatan sang predator
Nasib Buaya Riska, sahabat hewan Pak Ambo yang telah dievakuasi pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Kaltim. Pak Ambo khawatir keselamatan sang predator (Kaltimpost/Youtube fitriyani Riska)

Hanya saja, Arif berpendapat, pencernaan buaya bisa bertahan selama 6 hari.

Oleh karena itu, Buaya Riska masih bisa bertahan selama seminggu ke depan.

"Kan buaya pencernaannya sanggup bertahan 6 hari. Jadi kalau sudah terakhir makan, masih bisa lah bertahan seminggu ke depan," tutur Arif.

Arif berharap Buaya Riska bisa segera beradaptasi dengan lingkungan barunya.

"Semoga Buaya Riska bisa segera beradaptasi dengan lingkungan barunya. Kami akan terus merawatnya dengan baik," pungkas Arif.

Dikunjungi Pj Gubernur, Pak Ambo Minta Riska Dikembalikan

Sementara itu, Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menyambangi Pak Ambo, sang konten kreator Buaya Riska, di Kelurahan Guntung, Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Kamis (12/11/2023).

Dalam pertemuan tersebut juga terungkap kedatangan Akmal Malik atas permintaan langsung Tito Karnavian.

Tito Karnavian meminta Akmal Malik menyambangi Pak Ambo dan mencari tahu kebenaran informasi yang beredar terkait peristiwa konflik manusia dan buaya, relokasi riska.

Menurut Akmal, Tito adalah salah satu followers youtube Buaya Riska yang penasaran, bagaimana ada manusia bisa begitu dekat dengan predator air yang terkenal ganas.

"Jadi pak Tito yang minta saya ke sini untuk mendengar langsung cerita Buaya Riska ini," kata Akmal.

Baca juga: Detik-detik Bripka Rubangi Anggota Polsek Kawunganten Tak Hafal Pancasila, Heboh Disoraki Ibu-ibu

Menurut Akmal, cerita kedekatan Ambo dan Buaya Riska ini sudah mendunia dan membantu Bontang untuk dikenal lebih juah.

Tidak hanya sebagai daerah industri tapi juga dari sisi wisata.

Meski demikian, menurutnya relokasi Buaya Riska ke penangkaran Balikpapan dinilai sudah tepat.

BKSDA sebagai lembaga yang berwenang ia yakini, punya pertimbangan yang logis melihat konflik yang terjadi sebelumnya.

"Tapi biar bagaimana pun buaya tetap buaya berbahaya dan punya habitat sendiri. pak Ambo harus menerima," tuturnya.

Sementara itu, Ambo tetap berharap Buaya Riska dikembalikan ke Sungai Guntung, Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Karena ia melihat buaya tersebut dalam kondisi tidak baik-baik saja.

"Riska dikembalikan lagi di sini. Karena saya lihat Buaya Riska ini stres," bebernya.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved