Berita Selebriti

Hotman Paris Sentil Pernyataan Edi Darmawan Soal Botol Sianida, Sebut Ayah Mirna Membual: Pakai Otak

Pengacara kondang Hotman Paris kini menyentil pernyataan Edi Darmawan soal botol sianida dalam kasus kematian Mirna Salihin, sebut membual...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
youtube/TRANSTV Official
Hotman Paris Sentil Pernyataan Edi Darmawan Soal Botol Sianida, Sebut Ayah Mirna Membual 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Pengacara kondang Hotman Paris kini menyentil pernyataan Edi Darmawan soal botol sianida dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin, putrinya.

Menurut Hotman Paris, Edi Darmawan hanya membual soal botol sianida yang menewaskan Mirna lantaran tak mungkin racun itu diberikan oleh Jessica Wongso ke ayah sahabatnya tersebut dilansir dari channel youtube TRANS TV Official, Rabu (11/10/2023).

Hotman Paris yang meradang sontak menyebut jika Edi tak memiliki botol sianida yang dipakai Jessica Wongso.

"Halo bapaknya Mirna, lu pakai otak dong. Lu darimana dapat botol itu? Mana mungkin botol itu dikasih oleh Jessica ke kamu," sindir Hotman Paris.

Apalagi saat itu Edi Darmawan koar-koar soal firasat.

"Pakai insting? huh. Masa dengan insting. Bagaimana bukti tindak pidana botolnya bisa kau pegang. Botol lain kali," kata Hotman Paris.

"Saya begitu dengar itu 'ini orang ada apa sih'. Kalau ada botolnya sudah disita penyidik. Lagipula darimana dia dapat botolnya," sambungnya.

Menurut Hotman Paris, omongan Edi soal botol sianida Jessica Wongso itu hanyalah omong kosong belaka.

"Itu orang asal ngomong lo," pungkas Hotman Paris.

Hotman Paris tertawa mendengar asumsi Edi Darmawan soal kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna. Hotman pun membela Jessica Wongso dalam kasus yang terjadi enam tahun lalu itu
Hotman Paris tertawa mendengar asumsi Edi Darmawan soal kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna. Hotman pun membela Jessica Wongso dalam kasus yang terjadi enam tahun lalu itu (kolase Youtube)

Baca juga: Sosok Arief Soemarko Suami Mendiang Mirna Salihin, Korban Kopi Sianida Jessica Wongso

Baca juga: Penampilan Jessica Wongso dalam Wawancara Film Dokumenter Ice Cold, Disebut Tak Ada Izin Wawancara

Sementara itu sebelumnya pengakuan Edi Darmawan soal kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang disebut tewas diracun sianida oleh Jessica Wongso jadi sorotan.

Dalam wawancara di tahun 2016 itu Edi Darmawan membahas soal botol yang diduga dipakai Jessica Wongso menaruh racun sianida.

Diakui Edi, ia punya botol sianida tersebut.

"Saya ada botolnya tuh yang dia (Jessica Wongso) pakai," kata Edi Darmawan dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Trans TV, Rabu (11/10/2023).

"Botol yang dipakai untuk?" tanya pembawa acara.

"Ngeracun. Kelihatan mirip," pungkas Edi.

Ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin sebut Film Ice Cold 'Kopi Sianida' tak sesuai kenyataan dan mengaku ditipu NetFlix.
Ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin sebut Film Ice Cold 'Kopi Sianida' tak sesuai kenyataan dan mengaku ditipu NetFlix. (Youtube Karni Ilyas)

Ditanya lebih lanjut soal botol, Edi gelagapan.

Edi pun mengalihkan pembicaraan dengan membincangkan perusahaannya.

"Yang menampung racun? Bapak ada botolnya?" tanya pembawa acara.

"Ya, enggak, saya menduga botol itu, karena dari Australia, kecil, jadi sampel dari parfum," ujar Edi Darmawan.

Baca juga: Kisah Rifqi Mahasiswa Viral Bawa Kakek ke Kampus, Tak Tega Ditinggal di Rumah, Kini Banjir Pujian

"Darimana Pak Edi tahu seperti inilah botol yang dipakai?" tanya pembawa acara lagi.

"Biasa, insting saya jarang meleset ya. Kalau di perusahaan saya jarang meleset kalau saya ngomong ini. Bukan dukun tapi nebak aja," imbuh Edi

Kasus Kopi Sianida Disorot Hotman

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea soroti kasus kopi sianida Jessica Wongso.

Seperti diketahui, kasus racun kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin di Jakarta tengah heboh beberapa tahun lalu.

Pada kasus tersebut, Jessica Wongso dituduh menjadi tersangka pelaku yang menuangkan racun sianida ke kopi Mirna Salihin.

Melalui akun TikToknya, Hotman Paris baru-baru ini menyoroti kasus racun kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin dengan pelaku pembunuhan Jessica Wongso, sebenarnya tidak memiliki barang bukti yang kuat.

Menurutnya, penetapan Jessica Wongso menjadi tersangka hingga divonis puluhan tahun tidak ada bukti di kasus ini.

Hal itu hanya berdasarkan keyakinan hakim.

"Kasus Jesica racun sianida setelah tayang filmnya di Netflix. Komentar saya atas kasus itu (kopi sianida) dari dulu adalah tidak diterapkan prinsip harus ada dua alat bukti sebelum seseorang dipidana. Tapi, lebih menonjol keyakinan hakim," ucap Hotman Paris.

Lebih lanjut, Hotman Paris kemudian membandingkan dengan Eropa dan Amerika bahwa di sana seseorang tidak mungkin divonis hukuman apabila bukti kasusnya masih ragu-ragu

"Dalam kasus Jessica, bukti itu tidak ada dan tidak telak. Saya tidak tahu apakah ini kesalahan siapa. Apakah tim pengacara atau siapa, saya gak tahu. Tapi yang jelas, pada waktu ada saksi ahli didatangkan ke persidangan yang memberatkan itu Jessica," ungkap Hotman.

Tak hanya itu saja, Hotman pula meragukan saksi ahli yang saat itu dihadirkan ke persidangan Jessica Wongso.

Pasalnya, saksi ahli tersebut mengetahui waktu peletakan racun ke kopi milik Siran Salihin. Sebab. Mirna baru diperiksa setelah beberapa minggu dinyatakan meninggal dunia.

"Saksi ahli tentang racun tersebut berani mengatakan bahwa racun tersebut diletakkan tanggal sekian dan jam sekian, padahal dia diperiksa sebagai saksi dia memberi saran tersebut sudah hampir beberapa minggu setelah kematian almarhum," bebernya.

"Jadi bagaimana mungkin dia tahu jam berapa diletakan itu racun, hanya Tuhan yang tahu, apakah ada racun dan diletakan jam berapa. Tapi memang, kesaksiannya itu dibuat sedemikian rupa agar dia mengatakan jam sekian racun tersebut diletakan karena memang jam segitu bersamaan dengan Jessica sudah ada di meja," jelasnya.

Kendati demikian, dengan keraguan itu Hotman paris proses keras karena tidak mungkin saksi ahli mengetahui waktu racun tersebut dimasukan ke kopik milik Mirna Salihin.

"Sehingga orang akan beranggapan satu-satunya yang diduga meletakan adalah Jessica karena jamnya bersamaan. Itu saya protes keras karena tidak mungkin ahli bisa mengetahui jam berapa racun tersebut dimasukan kalo dia hanya sebagai ahli," tutup Hotman.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved