Buaya Riska Dituding Terkam Warga

Sedih Pak Ambo Kunjungi Buaya Riska di Penangkaran, Kondisi Stress Ditempat Baru dan Sikap Berubah

Pak Ambo sedih saat berkunjung ke tempat penangkaran Buaya Riska di Teritip Balikpapan.Buaya Riska sudah dievakuasi tim BKSDA dari sungai Guntung Bo

Editor: Moch Krisna
Kolase/Instagram Info Samarinda
Momen Pak Ambo Kunjungi Buaya Riska di Penangkaran Tempat Tinggal Baru 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Pak Ambo sedih saat berkunjung ke tempat penangkaran Buaya Riska di Teritip Balikpapan.

Buaya Riska sudah dievakuasi tim BKSDA dari sungai Guntung Bontang beberapa hari lalu.

Momen pertemuan kembali Pak Ambo dengan Buaya Riska dianggap anak angkat haru.

Adapun Buaya Riska diduga mengalami stress di tempat tinggalnya yang baru.

Melansir dari Tribunkaltim, Jumat (6/10/2023) hal ini terlihat dari video beredar salah satunya akun instagram Info Samarinda.

Terlihat pak Ambo coba memberikan makan kepada Buaya Riska.

Namun, buaya yang telah bersahabat selama 25 tahun dengan Pak Ambo ini tampak tak merespon sedikitpun.

Bak cuek, sikap Riska berubah tak lagi bersemangat saat diberikan makan oleh Pak Ambo.

"Terlihat di video Pak Ambo mencoba memberi makan. Namun si Riska masih belum semangat terhadap Habitatnya yang baru," tulis akun @info_samarinda.

Dalam video tersebut juga terlihat seorang wanita berkerudung berdiri di dekat Buaya Riska sambil memandanginya.

Demikian juga, Pak Ambo terlihat berusaha memberikan makanan pada hewan yang dipeliharanya ini.

Pak Ambo dengan penuh kasih sayang menyentuh Buaya Riska.

Namun, buaya tersebut sama sekali tidak bergerak.

Sontak, Pak Ambo terdiam, hanya menatap ke arah buaya kesayangannya.

Kisah Persahabatan Pak Ambo dan Buaya Riska

Kisah persahabatan antara Pak Ambo dan Buaya Riska kini sedang mencuri perhatian banyak orang.

Buaya Riska, yang sebelumnya berhabitat di Perairan Kawasan Guntung, Bontang, kini telah dipindahkan ke Penangkaran Buaya Teritip di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ya, Buaya Riska adalah salah satu buaya yang dievakuasi dari Sungai Guntung, Bontang, Kalimantan Timur, pada Selasa (2/10/2023) dini hari lalu.

Buaya Riska merupakan hewan liar yang telah dipelihara Pak Ambo sejak tahun 1998 silam.

Kala itu Pak Ambo sedang berada diperaian tak jauh dari Guntung dan melihat seokor buaya datang ke arahnya.

Bukannya takut, Pak Ambo justru lari mengambil ikan buat santapan makan buaya tersebut.

Diawal bertemu, pajang ukuran Buaya Riska masih kurang lebih semeter.

“Setelah saya kasih makan, dia kemudian pergi. Awalnya kira cuman buaya biasa,” kata Pak Ambo.

 

 

Berselang beberapa bulan kemudian, buaya itu kembali bertemu Pak Ambo dengan tingkalaku seolah meminta makanan.

Pak Ambo pun mulai rutin memberikan makan Buaya Riska tiap kali menampakkan diri di depan rumahnya.

“Saya sempat pulang kampung 2 tahun. Tapi pas balik termyata Riska tetap kembali ke rumah minta makan,” ungkap Pak Ambo.

Pak Ambo mengaku telah merawat Buaya Riska selama 25 tahun.

Bahkan sebelumnya hampir setiap hari Buaya Riska mendatangi mendatangi rumah Pak Ambo di Sungai Guntung.

Pak Ambo memberikan nama Riska karena mengetahui buaya tersebut betina.

Nama Riska juga seberanya diambil dari tulisan di perahu milik Pak Ambo.

“Ada nama di perahu saya tulisannya Riska. Jadi saya kasi nama Riska karena buaya juga perempuan,” ungkapnya.

Kini ukuran Buaya Riska sekarang ini nyaris panjangnya 5 meter.

Buaya Riska seolah memiliki ikatan batin dengan Pak Ambo. Bahkan selama dirawat, Riska tak perna sekali pun berani menyerang Pak Ambo.

Hal itu juga yang meyakinkan Pak Ambo untuk terus lebih dekat dengan Buaya Riska.

Bahkan Pak Ambo kerap nekat turun ke air bermain langsung dengan Riska.

Aksinya itu pun kadang membuat Pak Ambo viral di berbagai platform media.

Kini, hubungan Pak Ambo dan Buaya Riska terhalang oleh jarak usai buayanya dipindahkan ke Penangkaran Buaya Teritip, Balikpapan.

Penjelasan BKSDA

BKSDA Kaltim akhirnya angkat bicara terkait proses evakuasi buaya Riska dari sungai Guntung, Bontang.

Melansir dari Kompas.com, Kamis (5/10/2023)  Kepala BKSDA Kaltim, M Ari Wibawanto mengatakan pihaknya telah mengevakuasi dua ekor buaya yang ada di Kawasan Guntung, Bontang tersebut.

Salah satu di antaranya adalah buaya Riska yang akrab bersama Pak Ambo.

“O iya kita sudah bergerak cepat lah. Intinya sesuai permintaan masyarakat bahwa sudah ada surat pernyataan semua pihak di Kelurahan Guntung untuk mengevakuasi buaya di situ, termasuk Riska,” katanya.

Dua ekor buaya tersebut dievakuasi ke Penangkaran Teritip, Balikpapan.

Ari mengatakan dipilihnya lokasi tersebut lantaran pihaknya belum memiliki tempat penangkaran yang ideal untuk buaya.

Sehingga setelah berkoordinasi dengan pengelola Penangkaran Teritip, pihaknya menyanggupi untuk menampung Riska.

“Kita belum memiliki penangkaran satwa buaya. Dan Teritip merupakan lokasi yang ideal.

Mereka (pengelola) sanggup memelihara, memberi makan dan cukup layak untuk dititipkan di sana dulu sambil menunggu lokasi pelepasannya,” pungkasnya.

Ari mengatakan apa yang dilakukannya sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Yakni dapat melakukan evakuasi buaya jika mengancam keselamatan nyawa manusia, termasuk bila ada kesepakatan dari warga dan pemerintah setempat.

“Posisi kita serba susah juga, tapi di luar itu kita memiliki aturan bahwa itu satwa dilindungi negara. Setiap orang tidak boleh memelihara (buaya), membunuh (buaya) sesuai Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 disebutkan itu sudah mengancam keselamatan manusia dan bisa dilakukan tindakan apapun termasuk salah satunya adalah melakukan evakuasi. Kita juga melakukan evakuasi sesuai permintaan masyarakat,” jelasnya.

Diketahui, di kawasan Perairan Kelurahan Guntung tersebut terdapat empat ekor buaya yang harusnya dievakuasi, di antaranya Riska dan Ompong, serta dua buaya lainnya yang memang akrab dengan Pak Ambo.

Buaya Riska memang dikenal banyak orang melalui konten yang dibuat oleh Pak Ambo. Kedekatannya bahkan mendapat respons dari berbagai pihak.

Tak ayal banyak wisatawan lokal, artis maupun turis yang datang hanya untuk melihat kedekatan Pak Ambo dengan Riska.

Ari melanjutkan, Riska atau bukan, evakuasi tersebut tetap harus dilakukan mengingat keselamatan warga sekitar yang paling utama.

“Kita tidak tahu apakah itu buaya Riska atau bukan pokoknya yang membahayakan masyarakat sekitar,” pungkas Ari.

(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved