Berita Viral

Nasib Guru yang Hukum Siswa SMP di Madiun Lari Tanpa Sepatu di Siang Bolong, Orang Tua Lapor Polisi

Orang tua G, Novi mengaku tidak terima dengan perbuatan sang guru dan meminta agar kasus ini berlanjut ke proses hukum.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Nasib Guru yang Hukum Siswa SMP di Madiun Lari Tanpa Sepatu di Siang Bolong, Orang Tua Lapor Polisi 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus seorang guru SMP di Madiun yang hukum siswanya berinisial G lari tanpa sepatu di siang bolong, hingga kakinya luka tampaknya berbuntut panjang.

Meskipun sang guru yang berinisial F ini sudah meminta maaf.

Nyatanya, pihak keluarga tetap akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

Orang tua G, Novi mengaku tidak terima dengan perbuatan sang guru dan meminta agar kasus ini berlanjut ke proses hukum.

Novi telah mendatangi Polres Madiun Kota untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.

"Tadi mau buat laporan ke polisi, tetapi akan dilakukan yang menghadirkan pihak pemerintah, bhabinkamtibmas dan babinsa," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan F, guru SMP di Madiun ini memberikan hukuman kepada siswanya G dengan hukuman lari lima putaran tanpa memakai sepatu.

Akibat hukuman lari tanpa memakai sepatu yang diberikan sang guru berinisial F, kaki siswa berinisial G itupun melepuh.

Akibat kejadian itu juga G hanya bisa menjerit kesakitan ketika kakinya diobati.

Kaki G melepuh dan banyak pasir menempel setelah menjalani hukuman dari guru berinisial F.

Diketahui, hukuman itu diberikan F kepada G lantaran tak mengikuti kegiatan kumpulan kerohanian.

Akibat kejadian tersebut, kini G kesulitan untuk berjalan.

Melansir Kompas.com, peristiwa yang dialami G itu terjadi pada Rabu (27/9/2023) saat jam istirahat.

Ketika itu, siswa muslim sedang menjalankan Salat Dzuhur berjamaah.

Sementara untuk siswa nonmuslim mengikuti kumpulan membaca Al Kitab.

"Pada waktu itu, anak saya tidak ikut kumpulan itu," kata Novia Tri Handayani, ibu G.

Dikatakan Novi, anaknya tak mengikuti kegiatan rohani karena berada di ruang perpustakaan mengerjakan pekerjaan rumah (PR) atas sepengetahuan wali kelasnya.

Setelah istirahat selesai, G bertemu dengan guru kesiswaan.

Kemudian, guru kesiswaan itu menyarankan oknum guru untuk menghukum G.

G tak sendiri, ada lima siswa lain yang juga tak mengikuti kumpulan kerohanian.

Oknum guru itu lantas menyuruh enam siswa tersebut, termasuk G berlari mengelilingi lapangan basket tanpa alas kaki.

Padahal, kondisi cuaca siang itu sedang panas terik.

Sementara para siswa yang mendapat hukuman itu baru boleh berhenti berlari setelah oknum guru itu menyatakan untuk berhenti.

"Tetapi anakku baru lima putaran telapak kakinya sudah melepuh."

"Bahkan, satu telapak kakinya sobek dan sampai berdarah." jelas Novi.

Baca juga: Sosok F Guru SMP di Madiun Hukum Siswa Lari Tanpa Sepatu hingga Kaki Melepuh, Terancam Disanksi

Baca juga: Perbedaan Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional di Indonesia, Siswa Wajib Tahu

Pihak sekolah yang mengetahui kondisi G lantas memberikan pertolongan dengan memberi obat merah.

Selanjutnya, oknum guru itu menghubungi Novi dan memberitahukan soal kondisi G.

F mengatakan, kaki G mengalami lecet setelah dihukum.

"Saya ditelepon oknum guru bahwa anak saya setelah dihukum kakinya lecet, kemudian diantarkan ke rumah."

"Karena saya tidak berpikir negatif, saya minta maaf langsung kepada oknum guru tersebut atas kesalahan yang dibuat anak saya," bebernya, dikutip dari Kompas.com.

Siswa SMP di Madiun dihukum guru lari mengelilingi lapangan basket (kiri) tanpa alas kaki saat siang bolong, 5 putaran telapak kaki bocah itu langsung melepuh (kanan).
Siswa SMP di Madiun dihukum guru lari mengelilingi lapangan basket (kiri) tanpa alas kaki saat siang bolong, 5 putaran telapak kaki bocah itu langsung melepuh (kanan). (Kolase Tribunnews.com: Kompas.com/Muhlis Al Alawi)

Namun, Novi merasa curiga dengan kondisi anaknya yang harus diantar pulang ke rumah setelah menjalani hukuman.

Ia kemudian meminta suaminya untuk mengecek kondisi kaki anaknya.

"Hati seorang ibu memang tidak bisa dibohongi, saya telepon suami saya."

"Dan ternyata kondisi telapak kaki anak saya yang kiri melepuh lebar."

"Telapak yang kanan melepuh lebar sampai kulitnya robek berdarah serta masih ada butiran pasir kasar yang menempel," paparnya.

G lantas menceritakan kepada orang tuanya bahwa ia dihukum dengan cara disuruh lari mengelilingi lapangan yang panas saat siang hari sekira pukul 13.00 WIB tanpa alas kaki.

Siswa SMP dihukum guru lari keliling lapangan sekolah 5 putaran di saing bolong tanpa sepatu, kakinya melepuh.

Akibat kejadian itu, kata Novi, hingga saat ini, anaknya belum bisa berjalan dengan normal.

G bahkan merasakan kesakitan hingga menangis, demam dan harus dilarikan ke rumah sakit.

"Saat dibersihkan telapak kakinya di rumah sakit banyak ditemukan pasir batu kerikil kecil yang menempel di daging telapak kaki anak saya yang dibersihkan dengan digosok sampai menjerit-jerit," tandasnya.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved