Kebakaran di Gunung Lawu

Sosok Mbok Yem, Pemilik Warung di Puncak Gunung Lawu yang Dikabarkan Terbakar, Turun Setahun Sekali

Hal itu terjadi setelah, warung Mbok Yem yang berada di puncak Gunung Lawu dikabarkan ikut terbakar dalam karhutla di Gunung Lawu

Editor: Slamet Teguh
Kolase Instagram @emhahartanto
Sosok Mbok Yem, Pemilik Warung di Puncak Gunung Lawu yang Dikabarkan Terbakar, Turun Setahun Sekali 

Untuk menempuh warung makan tertinggi ini, diperlukan waktu pendakian sekitar 6 sampai 7 jam via Candhi Cetho, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Bukan hal yang mudah untuk mencapai warung Mbok Yem mengingat curamnya lajur pendakian. Hanya mereka yang punya stamina tinggi yang bisa mencapainya.

Mencari Nafkah di Atas Gunung

Mbok Yem bercerita pada Kompas.com, 5 Juli 2018, dirinya akan tetap berjualan di warung itu sampai kapan pun selama dia masih kuat.

"Selama saya masih kuat untuk bekerja disini, saya akan tetap bekerja," ucap Mbok Yem dalam Bahasa Jawa.

Mbok Yem mengaku memang sudah berniat mencari nafkah di Gunung Lawu meski bukan hal yang mudah untuk tinggal di gunung dengan ketinggian 3.265 mdpl ini.

Tantangannya berupa cuaca ekstrem seperti angin kencang, pada malam hari suhu udara di puncak bisa mencapai minus 5 derajat.

Dalam sehari, Mbok Yem bisa melayani 200 hingga 300 orang pendaki.

Momen 17 Agustus dan bulan Suro, kata Mbok Yem, adalah masa dimana Gunung Lawu akan dipadati oleh pendaki sehingga warungnya kebanjiran pembeli.
Mbok Yem mengaku dirinya tidak sendirian saat berjualan di Gunung Lawu.

Dia dibantu beberapa kerabat dekatnya.

Ketika melayani pendaki yang membeli makanan di warungnya, Mbok Yem dibantu oleh dua orang kerabat yang semuanya lelaki.

"Untuk stok dagangan saya juga dibantu orang lain. Jadi, ada orang yang antar barang ke sini tiga kali dalam seminggu," ungkap Mbok Yem.

Baca juga: Viral Warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu Dikabarkan Terbakar Saat Karhutla, Faktanya Diungkap

Baca juga: Pendaki Meninggal Saat Mendaki Gunung Lawu, Sejumlah Fakta Terungkap, Tak Sarapan Saat Berangkat

Mudiknya Mbok Yem

Mbok Yem mengaku hanya sekali dalam setahun turun gunung untuk pulang kampung, tepatnya ketika musim lebaran tiba.

"Yah, sekali setahun aja pulangnya. Waktu lebaran," tutur Mbok Yem.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved