Viral Sumbangan di SMPN 1 Ponorogo

Amarah Wali Murid ke Kepsek SMPN 1 Ponorogo Minta Iuran Rp 1,7 Juta Untuk Beli Mobil: Tidak Penting

Pihak wali murid dari SMPN 1 Ponorogo mengungkap amarahnya soal sumbangan Pengembangan dan Peningkatan Mutu Sekolah (SPPMS) senilai Rp 1,7 Juta..

Tribunjatim.com
Amarah Wali Murid ke Kepsek SMPN 1 Ponorogo Minta Iuran Rp 1,7 Juta Untuk Beli Mobil 

Sedangkan dua poin lain adalah membeli 34 unit komputer baru dan membeli alat musik.

Jumlah yang harus dibayar untuk membeli 3 point itu bernilai ratusan juta dan ditanggung oleh 288 siswa kelas VII SMPN 1 Ponorogo.

Ia juga menerangakn bahwa sebenarnya sudah ada 2 mobil, pertama mobil Mitsubishi Maven dan mobil Isuzu Elf Long.

"Memang ada yang mobil lama (Mitsubishi Maven). Cuma sering mogok berulang kali.

Pas di Sarangan itu mogok berulang kali. Makanya ingin membeli mobil baru," ujarnya.

Di sisi lain, Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo mengklaim bahwa telah mengetahui kasus yang tengah viral.

"Kemarin sudah saya WhatsApp (WA) kepala sekolahnya. Biar mereka (SMPN 1 Ponorogo) berpikir ulang, mana program yang esensial dan tidak," ujar Kepala Dindik Ponorogo, Nurhadi Hanuri.

Dia mengatakan bahwa juka tidak ada penangguhan pilihan direvisi.

"Kalau memang harus direvisi ya di revisi, sehingga tidak ada yang meresahkan masyarakat," sambungnya.

Nurhadi mengatakan bahwa Dindik sudah memberi arahan keseluruh satuan pendidikan. Pun Bupati Sugiri Sancoko juga menekankan bagaimana supaya pelayanan pendidikan jangan sampai memberatkan masyarakat.

"Penekanan Kang Giri (Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko) ini yang penting. Sehingga mestinya satuan pendidikan bisa melakukan skala prioritas penarikan, sumbangan dari komite, harus memperhitungkan bagaimana kepentingan masyarakat biar menjadi nyaman," katanya.

Baca juga: Klarifikasi RS Kartika Husada Soal Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Akui Sesuai Prosedur

Baca juga: Fakta Baru Ida Susanti Wanita Nikahi Suami Ternyata Perempuan, Rumah Dirampas dan Ada Korban Lain

Lebih jauh, Nurhadi mengatakan bahwa sudah menghubungi komite dan Kepala SMPN 1 Ponorogo. Agar keduanya mau melakukan revisi penarikan sumbangan agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Yang namanya komite menyatakan sumbangan jangan menimbulkan persepsi pungutan. Harus didiskusikan komite dengan baik yang penting tidak ada pemaksaan antara orang per orang itu didalam memberi bantuan sendiri," urainya.

Ketika ditanya, pengadaan atau peremajaan mobil apa masuk akal? Nurhadi menjawab kepentingan membeli mobil sejauh mana.

"Kepentingan mobil itu misal tidak dilakukan sekarang kenapa harus sekarang, makanya harus dievaluasi kembali," terang mantan kepala Cabdindik Jatim di Ponorogo ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved