Berita Palembang
Aksi Remaja Perempuan di Palembang Hendak Tawuran Membawa Sajam Viral, Teman Teriak: Lajulah Enjel
Aksi remaja wanita diduga hendak tawuran membawa senjata tajam (sajam) hebohkan media sosial warga Palembang, Kamis (28/9/2023).Dalam video berduras
TRIBUNSUMSEL.COM -- Aksi remaja wanita diduga hendak tawuran membawa senjata tajam (sajam) hebohkan media sosial warga Palembang, Kamis (28/9/2023).
Dalam video berdurasi singkat yang diunggah oleh akun media sosial @plglipp, memperlihatkan sejumlah remaja yang hendak tawuran.
Lokasi diduga berada di sebuah jalan masuk perkampungan yang terlihat tak banyak orang lewat.
Terlihat perekam video merupakan remaja pria memperlihatkan rekan wanita dipanggil 'Enjel' tengah bersiap siap untuk berkelahi.
Remaja wanita tersebut memakai jaket hodie berwarna hitam terlihat menyembunyikan sajam berukuran panjang di belakang badannya.
Sedangkan rekan wanita terlihat memberikan bisikan ditelinga diduga memberikan arahan kepada si remaja perempuan.
"Ngeri pedanganya itu," ujar si perekam video yang merupakan remaja laki laki.
Lalu si perekam dan remaja lainnya memberikan semangat untuk si remaja perempuan untuk maju menyerang.
"Tangan duo njel," ujar si perekam mengarahkan ke remaja perempuan yang tawuran.
Adapun si remaja perempuan tersebut sempat maju dan mengangkat sajam panjang yang dibawanya.
Namun kembali stop ketika melihat ada beberapa kendaraan motor yang lewat.
"Biarlah sekalil lewat, lajulah oi," ujar perekam video.
Sementara itu, pasca video tersebut beredar banyak warganet yang memberikan komentar terkait kelakuan para remaja tersebut.
@Hybarr: Ngeri Nian biso bawa celurit panjang
@Dsc dscffrdlla : beww ngeri nyoo
@m.rizky.alfariza : Bee seremm niannn
@pattturrrrr : Hahahahahaha ngeriii
@ slvikshalshabillah27 : Behhh ngeriii niann wkwk
Demi Konten Viral, Remaja Live Tawuran di Medsos
Sebelumnya, peristiwa tawuran di Palembang berlarut-larut dan hampir setiap hari viral di media sosial.
Selalu membuat masyarakat resah karena aktivitas tersebut dilakukan di jalan raya dan di kawasan ramai warga melintas.
Modus tawuran yang dilakukan oleh kelompok remaja ini hanya sekedar gaya-gayaan dan menunjukkan eksistensi. Tawuran disiarkan secara live di media sosial Instagram, TikTok dan Facebook.
Sekelompok remaja nekat melakukan aksi tawuran, bahkan tawuran dijadikan konten. Menurut Zahra Athirah Putri Siswi SMA Negeri 1 Palembang, tawuran adalah tabiat buruk yang dilakukan oknum, salah satunya adalah pelajar.
"Untuk para pelajar yang sering tawuran, harusnya segera dilakukan penindakan karena membahayakan siswa lain," kata Zahra, Sabtu (23/9/2023)
Menurutnya, mereka yang tawuran itu hanya mencari perhatian publik saja dan ingin menunjukkan jati diri mereka agar diakui dan bisa menjadi viral.
"Padahal aksi mereka itu bahaya banget karena anak muda gampang banget terprovokasi. Apalagi tawuran yang disiarkan secara langsung bisa memprovokasi antar pelajar dan masyarakat sekitarnya," ungkapnya.
Menurutnya, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam memproteksi anak-anaknya yang sedang berada di luar rumah.
Sedangkan Riski Siswa SMA Negeri 20 mengatakan, yang suka masih tawuran antar pelajar itu sangatlah miris sekali, karena tidak sedikit korban jiwa akibat tawuran tersebut.
"Tawuran antar pelajar bukan hal yang patut dicontoh, seharusnya hal tersebut di hindari bukan malah di contoh," kata Riski.
Menurutnya, Pemerintah harus membuat kebijakan yang tegas seperti memenjarakan para pihak yang terlibat tawuran tersebut agar para oknum tawuran tersebut jera.
"Tawuran antar pelajar sangat lah meresahkan, bisa terjadi karena hal sepele. Harusnya hal sepele tersebut bisa di selesaikan secara baik-baik dan tidak perlu melakukan tawuran," ungkapnya.
Menurutnya, akibat dari tawuran bukan hanya diri sendiri yang malu tetapi orang tua dan sekolah juga bisa malu. Nama sekolah bisa tercemar akibat hal tersebut, seharusnya pelajar menunjukkan prestasi baik dari segi akademik maupun dari non akademik bukan malah tawuran.
"Terkait undangan tawuran antar pelajar yang di sebarkan di sosial media dan melakukan live di media sosial itu tindakan tidak terpuji. Seharusnya pihak berwenang melakukan tindakan tegas terhadap hal tersebut," katanya.
Sebab jika tidak ada tindakan tegas maka akan berlangsung dan juga akan terus berlanjut. Selain itu untuk mencegah hal tersebut pihak sekolah dapat melakukan sosialisasi dan melakukan penyuluhan sebagai upaya agar meminimalisir terjadinya hal tersebut.
"Kalau melihat secara langsung saya belum pernah melihatnya, kalau secara online sekarang sudah banyak sekali yang saya liat di media sosial. Harapan saya semoga tawuran antar pelajar tidak akan terulang lagi dan semoga pihak pihak yang berwenang dapat mengatasinya," katanya.
Sedangkan Bintang siswa SMA di Palembang mengatakan, untuk pelajar yang masih suka tawuran berhentilah karena itu tidak ada untungnya, malah merugikan diri sendiri bahkan orang lain.
"Sepertinya mereka masih menggunakan ego nya masing-masing, remaja biasanya tidak mau kalah dalam hal apapun. Jika ada ajakan untuk tawuran mereka biasanya mau menerima tantangan itu, maka dari itu ubahlah pola pikir untuk hal-hal yang negatif ke lebih baik memperbanyak hal-hal yang positif," katanya.
Menurutnya, anak remaja biasanya tidak mau kalah dalam hal apapun, jadi walaupun ada ajakan untuk tawuran lebih baik di tolak. Jangan di tanggapi karena masih ada ego tidak mau kalah mungkin itu memalukan bagi yang menolak tetapi jika kedua belah pihak tidak ada yang mau mengalah tawuran tersebut akan terjadi.
"Kalo saya sendiri pernah melihat di jalan mereka menggunakan senjata tajam dan barang tumpul lainnya. Mengerikan juga lihatnya," ungkapnya.
Terekam Kamera Warga
Salah satu wilayah yang belakangan ini kerap terjadi tawuran dan menjadi sorotan yakni Sako. Yang mana aksi tawuran baru-baru ini terjadi di Jalan HM Noerdin Panji, Kebun Sayur, Kecamatan Sako pada Jumat (15/9/2023) dinihari. Aksi ini terekam kamera warga dan beredar di media sosial.
Kapolsek Sako, Kompol Sulis Pujiono mengatakan beberapa laporan tawuran yang diterima di wilayah hukum Sako, ternyata dilakukan sembari untuk keperluan membuat konten di media sosial.
"Ada yang juga cuma untuk konten. Mereka saling adu sebentar lalu pergi untuk menghindari polisi datang. Ada yang sudah siaga live di media sosial, " ujar Sulis, Jumat (22/9/2023).
Untuk mengantisipasi tawuran pihaknya meningkatkan patroli di wilayah yang sering terjadi tawuran.
"Meningkatkan patroli di wilayah yang sering terjadi tawuran dan sosialisasi kepada warga untuk perhatikan anak-anaknya untuk tidak ikut tawuran termasuk sosialisasi ke sekolah-sekolah, " ujar Sulis.
Selain patroli jajaran Polsek Sako juga akan membawa sejumlah pelaku tawuran yang masih berada di usia sekolah untuk dibina di panti sosial Ogan Ilir.
"Kami juga berencana akan membawa pelaku tawuran yang biasanya kelompok remaja, untuk mendapatkan pembinaan di panti sosial remaja di Ogan Ilir, " ujarnya.
Patroli Rutin
Menindaklanjuti marak aksi tawuran remaja-remaja di kota Palembang, membuat Kapolrestabes, Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono, angkat bicara.
Harryo mengatakan untuk menekan terjadi aksi tawuran di kota Palembang, harus adanya peran orang tua.
" Ya tentunya untuk menekan ini, harus ada peran orang tuanya. Memberikan perhatian khusus kepada anak laki-laki!nya yang masih berstatus pelajar," katanya kepada Sripoku.com, Jumat, (22/9/2023).
Lanjut Harryo, perhatian dan peran orang tua itu, seperti sesekali mengantar anaknya pergi sekola," jam pulang anak sekolah diketahui dan saat waktunya pulang sekolah ditelepon atau ditanya jika waktu pulang sekolah sang anak belum pulang.
Selain itu, sambung Harryo, orang tua harus mengetahui teman sang anak, dalam artian teman bermainnya sehari-hari.
" Hal ini bertujuan agar orang tua tahu siapa saja teman-teman anak kita, jika mengetahui pergaulan anak tidak bagus, tentunya langsung dilarang untuk bermain lagi," katanya.
Lebih jauh lagi Harryo mengatakan, untuk dimalam hari, jika akan berpergian bermain diluar rumah, orang tua harus membatasi waktu bermainnya.
" Boleh boleh saja, namun terus dipantau, anak kita main kemana. Jika waktu yang ditentukan belum pulang, telepon anak tanya dimana keberadaannya, dan langsung suruh pulang ke rumah, ' katanya.
Hal ini tentunya dilakukan, lanjut Harryo, jangan sampai anak anak ikut tawuran, bahkan menjadi korban tawuran, hingga meninggal dunia akibat tawuran.
Selain itu, Harryo mengatakan, pihaknya juga untuk mengantisipasi tawuran sudah menempatkan anggota di titik titik rawan aksi tawuran.
" Untuk antisipati ini kita sudah menempatkan anggota di tempat tempat rawan aksi tawuran. Dan jika didapati petugas langsung melakukan pengamanan terhadap remaja-remaja tersebut," tutupnya.
Kepada pihak sekolah, lanjut Harryo untuk tetap juga mengawasi anak anaknya saat di sekolah baik pulang maupun saat anak anak hendak masuk sekolah pagi hari.
" jadi terus lah memberikan pendidikan baik, agama, tentang bahaya tawuran. Nah saat pulang sekolah juga harus di awasi," tegasnya.
Ketika ditanya terkait adanya tawuran yang mengundang live musuh sendiri, Harryo mengatakan, hal itu dilakukan kedua belah pihak dan dilakukan di akun Intagram bersangkutan.
" seperti kemarin yang terakhir ini mereka berjanji dan melakukan duel secara live. Mengunakan aku pribadi mereka, bukan oleh akun orang lain. Namun alhamdulilah pelaku sudah berhasil diamankan," katanya.
Ditambahkan untuk hukuman, pelaku kan diancam hukuman seberat beratnya agar jera.
" namun jika status nya masih dibawa umur. Ya kita memakai Undang Undang anak anak, namun yang menentukan pihak kejaksaan," tutupnya.
(*)
Akibat Korsleting Listrik, 1 Rumah di Kertapati Palembang Terbakar, Ketika Itu Pemilik Sedang Tidur |
![]() |
---|
Daftar Ruas Jalan di Palembang yang Bakal Diperbaiki, Pemkot Siapkan Pagu Anggaran Rp 145 M |
![]() |
---|
Akun Mobile Legend Hilang, Pemuda di Palembang Lapor Polisi, Awalnya Bakal Dibayar Pembeli Rp 3 Juta |
![]() |
---|
Camat IB I Palembang, Alexander Diusulkan Diganti, Usai Sebut DPRD Sumsel Tak Peduli Terhadap Dapil |
![]() |
---|
Gelar Pengobatan Gratis di Gandus Palembang, RMKE Juga Edukasi & Bagikan Makanan Bergizi ke Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.