Siswi SD Buta Dicolok Tusuk Bakso

Hasil MRI Mata Siswi di Gresik Buta Diduga Dicolok Tusuk Bakso, Dokter tak Temukan Tanda Kekerasan

Terungkap fakta baru dibalik kasus siswi SD di Gresik, Jawa Timur buta diduga gegera dicolok teman.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
Terungkap fakta baru dibalik kasus siswi SD di Gresik, Jawa Timur buta diduga gegera dicolok teman. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap fakta baru di balik kasus siswi SD di Gresik, Jawa Timur buta diduga gegera dicolok teman.

Dari hasil pemeriksaan di RSUD Ibnu Sina Gresik terhadap kondisi mata seorang siswi kelas 2 sekolah dasar (SD) berinisial SA (8) menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Hal itu disampaikan oleh Dokter Spesialis Mata dari RSUD Ibnu Sina Gresik, dr Bambang Tuharianto.

Hasil itu diketahui setelah SA menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) .

Bambang Tuharianto menjelaskan korban mengalami penurunan penglihatan di mata kanannya.

Padahal sebelumnya dikabarkan, SAH alami kebutaan karena dicolok matanya pakai tusuk bakso oleh siswa lain.

"Jadi penglihatan yang dikeluhkan, betul, terjadi penurunan penglihatan di mata kanan. Mata kiri batas normal untuk melihatnya," jelas Bambang. Dilansir Tribunnews.com. Sabtu (23/9/2023).

Kondisi Terkini Siswi SD Buta Usai Mata Dicolok Kakak Kelas, Jadi Sosok Pendiam, Tak Cerita ke Orangtua
Kondisi Terkini Siswi SD Buta Usai Mata Dicolok Kakak Kelas, Jadi Sosok Pendiam, Tak Cerita ke Orangtua (Tribun Jatim/Willy Abraham)

Diketahui, hasil MRI di RS PHC Surabaya dikirimkan langsung ke RS Ibnu Sina Gresik.

Bambang mengatakan dari pemeriksaan itu juga pihak dokter tidak menemukan kelainan apapun.

"Pemeriksaan fisik di alat-alat Ibnu Sina tidak ditemui kelainan apapun. Pemeriksaan MRI tidak didapatkan kelainan apapun, kelainan-kelainan saraf tidak ada secara anatomi komponen-komponen melihat ini bekas terjadi kekerasan, itu saja," ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Brigpol Setyo Herlambang Ajudan Kapolda Kaltara Ditemukan Tewas Tertembak, Diduga Lalai

Ia manambahkan, proses penyembuhan mata korban masih terus dilakukan, tapi ia tidak dapat memastikan kesembuhannya.

Korban juga telah menjalani tes psikologi di RS Bhayangkara Polda Jatim.

SAH, siswi kelas 2 SD di Gresik, Jawa Timur, yang matanya dicolok kakak kelas dengan tusuk bakso masih mengalami trauma dibebaskan memilih sekolah baru dari  Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S. Hariyanto
SAH, siswi kelas 2 SD di Gresik, Jawa Timur, yang matanya dicolok kakak kelas dengan tusuk bakso masih mengalami trauma dibebaskan memilih sekolah baru dari Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S. Hariyanto (TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM)

Sementara, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Gresik AKBP Adhitya Panji Anom, Kamis (21/9/2023), menyatakan hal senada.

Panji Anom mengatakan tidak ditemukan pendarahan pada mata korban usai dilakukan visum di RSUD Ibnu Sina Gresik.

"Jadi hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter tidak ditemukan pendarahan pada sobekan mata dan hasil visum pelendir bola mata dalam keadaan normal. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," tegasnya. 

Baca juga: Pria Paksa Kuli Bangunan Copot Jersey Persib Lalu Diinjak-injak, Kini Minta Maaf Setelah Video Viral

Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan bahwa CCTV sekolah terakhir aktif pada awal Juni 2023 lalu.

"Hasil labfor CCTV tersebut aktif terakhir 1 Juni 2023. Setelah CCTV dalam kondisi mati tersebut tidak merekam aktivitas elektronik sampai dengan 18 Agustus," jelasnya.

Polisi juga telah memeriksa 47 saksi untuk mengetahui kronologi korban mengalami kebutaan saat berada di sekolah.

"Kami temukan dari 47 saksi yang sudah diperiksa memang sampai saat ini belum ada yang melihat langsung kejadian tersebut, namun kami akan tetap tambah jumlah saksi yang kami periksa sehingga membuat jelas," sambungnya.

Baca juga: Sosok Brigpol Setyo Herlambang Ajudan Kapolda Kaltara Tewas Tertembak, Keluarga Minta Diautopsi

Korban Cari Data Pembanding

SAH siswi SDN di Gresik berinisial, SH (8) yang dicolok menggunakan tusuk bakso oleh murid lain hingga buta, kembali menjalani pemeriksaan di Surabaya Eye Clinic, Jumat (22/9/2023).

Pengacara korban, Abdul Malik mengatakan, pemeriksaan ke doketer spesialis tersebut agar orangtua mengetahui kondisi mata kanan anaknya yang sebenarnya.

Sebab, kata Malik, keluarga hingga sekarang belum mendapat hasil pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di RS PHC. Sedangkan, hal itu sudah diungkap ke publik, Kamis (21/9/2023).

"Belum dikasih tahu, yang dikasih tahu kan media kemarin, katanya kabur, kaburnya itu kabur apa," kata Malik, saat ditemui di Surabaya Eye Clinic. Dilansir Kompas.com.

Selain itu, hasil pemeriksaan tersebut akan diserahkan ke Polres Gresik sebagai data pembanding dari hasil sejumlah pemeriksaan yang dilakukan sebelumya.

"Nanti kami akan berikan kepada penyidik untuk pembanding. Karena penyidiknya sudah bagus dari lidik menjadi penyidikan, sudah naik," jelasnya.

Kondisi korban

Dijelaskan pengacara korban, Malik menyebut, hingga sekarang kondisi mata sebelah kanan SH masih belum bisa melihat objek di depannya dengan jelas. Sedangkan, untuk mata kirinya masih normal.

"Kemarin anak korban, matanya gatal. Keluarga mengatakan ke kami, masak anak gatal enggak diperiksakan, hari ini ditangani dokter mata. Mudah-mudahan nanti sehat," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, Peristiwa itu terjadi karena korban menolak memberikan uang saat dipalak kakak kelasnya tersebut.

Kejadian bermula saat korban sedang bermain di halaman sekolah, tiba-tiba saja dirinya ditarik oleh seorang siswa yang diduga kakak kelas ke salah satu lorong di sekolah.

Kakak kelas korban meminta uang secara paksa, namun tidak dituruti oleh korban.

Pelaku yang menjadi kesal, kemudian mencolok mata kanan korban menggunakan tusuk bakso.

Perbuatan tersebut menyebabkan mata korban mengalami buta permanen dan menyebabkan korban trauma untuk kembali bersekolah.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved