seputar islam

Pengertian Bersyukur Menurut Rasulullah SAW, tidak Sekadar Diucapkan, Berikut Kisah dan Teladan Nabi

Bersyukur sekadar mengucapkan alhamdulillah,tidaklah cukup. Bersyukur dibarengi dengan perbuatan baik dan amalan, itulah bentuk bersyukur paling nyata

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Pengertian Bersyukur Menurut Rasulullah SAW, tidak Sekadar Diucapkan, Berikut Kisah dan Teladannya 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Pengertian Bersyukur Menurut Rasulullah SAW, tidak Sekadar Diucapkan, Berikut Kisah dan Teladan Nabi.

Membaca dan mengetahui tentang kisah Nabi Muhammad SAW sangat banyak hikmah dan manfaatnya bagi diri kita.

Selain kita makin mengenali dan meneladani Rasulullah SAW sebagai junjungan kita, kisah dan nasihat Rasulullah banyak mengandung hikmah yang baik bila kita jadikan teladan sekaligus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu kisah nabi Muhammad adalah tentang syukur. Berikut beberapa kisahnya.

1. Jadilah hamba yang pandai bersyukur

Suatu kali, istri beliau Rasulullah SAW Aisyah RA bertanya, mengapa suaminya itu selalu shalat tahajud sepanjang malam. Bahkan, kaki beliau  pun sudah bengkak lantaran lamanya berdiri.

Aisyah mengisyaratkan, kira-kira dalam bahasa Indonesianya seperti ini:

"Ya Rasulullah, bukankah Allah SWT telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan datang?" ujar Aisyah.

"Buat apalagi susah-susah ibadah, toh Rasulullah SAW sudah dijamin Allah masuk surga. Seluruh kesalahanmu, kalaupun ada, sudah diampuni Allah. Dan, ia adalah makhluk yang paling mulia dimuka bumi. Lalu, mengapa ia masih merepotkan diri dengan ibadah sepanjang malam?

"Bukankah lebih elok jika aku menjadi hamba yang bersyukur," jawab Rasulullah (HR Bukhari).

Demikianlah Rasulullah mencontohkan, hakikat dari ibadah bukanlah sebatas “pelunas utang” atau pembersih diri dari dosa. Ibadah adalah bukti rasa syukur kepada Allah.


2. Tidak hanya dengan Lisan, juga bukan berharap surga

Rasulullah mengekspresikan rasa syukurnya atas semua nikmat Allah bukan hanya lewat lisan saja, namun juga melalui perbuatan atau tindakan nyata.

Di antaranya adalah dengan tekun beribadah kepada Allah. Kendati Rasulullah sudah dijamin Allah masuk surga, namun ibadahnya begitu hebat.

Rasulullah sangat tekun berpuasa, dizkir, dan juga sangat dermawan. Pun berbuat baik kepada sesama.

Posisi istimewa sebagai seorang nabi dan utusan Allah tidak membuat Rasulullah ‘berleha-leha’ dan santai.

 Meski sudah dijaga dari Allah dari melaksanakan perbuatan dosa (maksum), Rasulullah dengan menangis juga meminta ampunan kepada Allah. Tentu saja hal itu membuat para sahabat penasaran, bahkan istrinya sendiri Sayyidah Aisyah.

Merujuk buku Samudra Keteladanan Muhammad (Nurul H Maarif, 2017), ketekunan dan kekhusukan Rasulullah dalam beribadah, munajatnya, dan berbuat baik kepada sesama merupakan sarana untuk bersyukur kepada Allah.

Bukan sebagai sarana untuk pertaubatan atas segala dosanya atau pun sebagai sarana untuk mengharap surga.


“Apakah aku tidak senang menjadi hamba yang banyak bersyukur” kata Rasulullah menjawab pertanyaan Sayyidah Aisyah di atas.

Kisah nabi Muhammad tentang bersyukur ini tentu menjadi renungan bagi kita.

Bersyukur sekadar mengucapkan alhamdulillah, tidaklah cukup. Bersyukur dibarengi dengan perbuatan baik dan amalan, itulah bentuk bersyukur paling nyata.

Bersyukur dibarengi dengan perbuatan baik dan amalan, itulah bentuk bersyukur paling nyata.

Firman Allah:

"Dan, jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitungnya (karena banyaknya). Sesungguhnya, Allah benar-benar Maha Penyayang." (QS an-Nahl [16] : 18).

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7).

Itulah pengertian bersyukur menurut Rasulullah SAW, tidak sekadar diucapkan, berikut kisah dan teladannya. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti dan Bacaan Doa Nabi Muhammad SAW Ketika dalam Situasi Sulit, La Ilaha Ilallahul Adzhimul Halim

Baca juga: Sirah Nabawiyah Sejarah Nabi Muhammad SAW Membangun Kota Madinah Setelah Hijrah, Utamakan 3 Fondasi

Baca juga: Tujuh Cara Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu dari Allah Hingga Terkumpul Menjadi Mushaf Alquran

Baca juga: Arti Rasul Ulul Azmi Adalah, Berikut 5 Kisah Singkat Nabi dengan Mukjizatnya Termasuk Nabi Muhammad

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved