Berita Palembang

Penuhi Panggilan Polisi, Kadis Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal Diperiksa Soal Investasi Bodong FEC

Penuhi Panggilan Polisi, Kadis Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal Diperiksa Soal Investasi Bodong PEC

Kolase Tribun Sumsel
Kadis Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal memenuhi panggilan Polda Sumsel terkait investasi bodong FEC yang diduga melibatkan dirinya, Rabu (20/9/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel Aufa Syahrizal akhirnya memenuhi panggilan penyidik Ditreskrimsus Polda Sumsel terkait pemeriksaan sebagai saksi kasus investasi online FEC, Rabu (20/9/2023). 

Kasubdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Bagus Suryo Wibowo mengatakan, Aufa kini sudah datang ke Polda Sumsel.

"Iya hari ini yang bersangkutan sedang diperiksa. Habis jam makan siang dia datang, " ujar Bagus, Rabu (20/9/2023).

Saat ini pemeriksaan terhadap Aufa, Bagus belum menjelaskan secara detail mengenai pemeriksaan hari ini.

"Lagi diproses, nanti dikabari ya, " katanya.

Baca juga: Gunawan Gantikan Ratu Dewa Jadi Sekda Palembang, Berikut Nama 5 Sekda Di Sumsel yang Baru Dilantik

Jumlah korban investasi FEC yang melapor ke Posko Pengaduan Korban di Direktorat Reskrimsus Polda Sumsel sudah bertambah menjadi 139 orang dengan total kerugian mencapai Rp 3,9 miliar.

Sebelumnya, Ditreskrimsus Polda Sumsel telah mengirimkan surat pemanggilan terhadap Aufa Syahrizal yang bertindak sebagai mentor senior di aplikasi FEC online.

"Kalau diminta hadir saya harus datang sebagai warga negara yang baik untuk memberikan keterangan, " kata Aufa ketika dikonfirmasi beberapa hari lalu. 

Sempat Batal Hadir

Sebelumnya, Aufa Syahrizal Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel yang mulanya akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus investasi online bodong FEC, batal diperiksa, Senin (18/9/2023).

Padahal Aufa Syahrizal mengaku bersedia memberikan keterangan kepada penyidik Ditreskrimsus Polda Sumsel terkait laporan kasus Investasi online FEC yang sedang bermasalah.

Kadis Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal Viral Jadi Mentor Investasi Bodong FEC
Kadis Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal Viral Jadi Mentor Investasi Bodong FEC (Tangkap Layar Video Viral/Sripo)

Polda Sumsel telah menerima laporan 94 orang korban FEC termasuk Kadisbudpar Sumsel Aufa Syahrizal, dan rencananya Aufa diperiksa karena ia juga merupakan mentor senior aplikasi FEC online.

"Pemeriksaan yang bersangkutan ditunda, dan akan dijadwalkan lagi hari Rabu 20 September 2023 nanti, " ujar Kasubdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Bagus Suryo Wibowo, ketika dikonfirmasi, Senin (18/9/2023).

Penundaan pemeriksaan Aufa Syahrizal lantaran yang bersangkutan hari ini ada kegiatan.

"Beliau lagi ada giat pelantikan infonya, " katanya.

Sejumlah saksi dan korban dari laporan kasus FEC ini telah diperiksa termasuk pihak Event Organizer, yang menyelenggarakan seminar investasi online FEC di Hotel Aryaduta beberapa waktu.

"Pihak EO sudah kami mintai keterangan juga dan mereka mengaku jika itu berdasarkan pesanan Kepala Dinas tersebut, " ujarnya.

Klarifikasi Aufa Syahrizal

Viral video Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel Aufa Syahrizal yang dengan bangga menyebut dirinya mentor investasi online FEC. 

Video itu disebarkan oleh netizen tak lama setelah terungkap bahwa investasi online FEC ternyata bodong hingga menimbulkan kerugian bagi anggotanya.

Kepada Tribunsumsel.com, Aufa menegaskan, video yang beredar itu dibuat sebelum Investasi online FEC dinyatakan bermasalah alias bodong.

Bahkan, kata Aufa dirinya juga menjadi korban dari investasi bodong FEC. 

"Mentor bukan perwakilan perusahaan, hanya prestasi kerja sebagai member dan dikasih bonus tambahan. Saya juga korban," kata Aufa Syharizal saat diwawancarai Tribun Sumsel, Jumat (15/9/2023).

Dalam video beredar, Aufa tampak begitu bangga menyatakan dirinya sebagai mentor berkat prestasinya di investasi online FEC.

Kini Aufa menjelaskan, mentor adalah suatu penghargaan atas prestasi kerja seorang member dalam aplikasi tersebut.

Dijelaskan apabila berhasil mengajak orang untuk bergabung maka bisa jadi mentor. 

Namun ada tahapan-tahapannya seperti berdasarkan jumlah yang ikut, misal kalau berhasil mengajak tujuh orang dikatakan mentor magang Dengan tambahan bonus Rp 300 ribu per Minggu selama satu bulan. 

Bila berhasil mengajak lebih 20 orang maka jadi mentor perantara atau naik level.

Tambahan bonusnya Rp 1 juta per Minggu.

Jika bisa mengajak diatas 50 orang, maka naik lagi dan mendapatkan prestasi dan seterusnya sampai mentor kehormatan. 

"Tapi tidak dari itu saja, misal yang kita rekrut juga mengajak yang lain atau mengembangkan diri juga bisa jadi mentor magang dan begitu juga dengan kita naik level juga," katanya

Menurut Aufa, investasi online FEC hampir mirip dengan MLM tapi disini tidak dipaksa.

Disini ada transaksi ditawarkan jual barang, ada harga dan jenis barang. 

Namun seiring berjalannya waktu tiba-tiba awal Agustus dalam diskusi berkembanglah certia perusahaan akan mengumpulkan para mentor dari magang sampai kehormatan untuk mengadakan seminar nasional. 

"Awalnya seminar nasional akan diadakan di Jakarta, Bandung dan Surabaya, karena ini sifatnya seminar nasional maka naluri kepariwisataan saya muncul. Kalau seminar nasional akan banyak datang orang dari berbagai daerah, maka saya sepontan menyampaikan kalau tiga daerah tadi tidak sanggup maka Palembang siap," ungkapnya

Menurutnya, seminar ini bisa ditarik ke Palembang maka ini event MICE atau Meeting, Incentive, Conference and Exhibition.

Berarti ada meeting atau pertemuan.

Kemudian ada diskusi lagi dan ada pendapat-pendapat peserta di zoom meeting menyetujui diadakan di Palembang.

"Dalam diskusi saya tanya lagi, karena saya tidak mau ketempuhan tahlil. Kalau seminar di Palembang yang biayain sapa, disebutkan semua biaya ditanggung perusahaan dan kita hanya menyiapkan tenaga saja," katanya 

Kemudian tidak mungkinkan dikerjakan sendiri, lalu ia memberikan masukan untuk menggunakan EO.

Dari perusahaan dalam seminar menginginkan ada kegiatan kebudayaan dan forum diskusi. 

Lalu jadilah seminar yang dihadiri kurang lebih 700 orang. Mentor kehormatan ada pak Surya dari Lombok, ada pak Jalil dari Cirebon dan lain-lain. 

"Saya sebagai ketua panitia membuka acara dengan ucapan selamat datang para peserta seminar yang menyempatkan datang di Sumsel. Saya sampaikan potensi wisata, UMKM dan lain-lain," katanya.

Seminar itu dihadiri para mentor-mentor, berbagai cerita dan kebahagiaan dengan orang-orang yang sudah sukses.

Dampaknya hotel dibeberapa lokasi penuh misal Aryaduta, Excelton, Boston, Swarna Dwipa, Batiqa dan lain-lain.

Artinya seminar ini berdampak pada peningkatan ekonomi di Palembang. 

Awalnya berjalan normal namun permasalahan nya karena belum dapat ijin OJK saja, jadi dibekukan OJK/PAKI. Kabarnya mereka sudah cek mendatangi kantor di Jakarta namun tidak mendapatkan penjelasan karena kantor tutup.

"Masyarakat Palembang banyak menyalahkan saya, dianggap saya perwakilan dari perusahaan, padahal 
saya hanya mentor dan juga korban," katanya

Menurutnya, ia sudah diperiksa Direskrim sus dan sudah menyampaikan laporan baik bukti transaksi, kerugaian dan lain-lain. Kalau ada data belum lengkap ia siap dipanggil, dan menjelaskan secara detail.

"Harapannya polisi bisa melacak dan perusahaan mau menganti rugi kerugaian atau aktifkan kembali FEC supaya member bisa menarik dana yang ada, baru dibekukan," katanya 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved