Siswi SD Buta Dicolok Tusuk Bakso

Rekaman CCTV Mata Siswi SD di Gresik Dicolok Pakai Tusuk Bakso hingga Buta Permanen Diamankan Polisi

Sebelumnya, keluarga korban tak diizinkan melihat rekaman CCTV di sekolah tersebut. Tim penyidik dari Unit PPA Satreskrim Polres Gresik datang ke sek

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
Anggota Unit PPA Satreskrim Polres Gresik bersama SA di lorong sekolah, Sabtu (16/9/2023). Rekaman CCTV peristiwa itu kini diamankan polisi 

"Apa yang terjadi di UPT SD Negeri 236 ini harus diusut tuntas penyebab kejadian tersebut agar tidak menjadi info liar di lapangan mengakibatkan hal-hal kurang positif pendidikan di Kabupaten Gresik," ujarnya, Senin (18/9/2023).

Pihaknya hadir bersama Satreskrim Polres Gresik menggali data lebih dalam terkait kasus ini.

"Kami dari Dispendik tidak akan menutup-nutupi apa yang terjadi di SD 236 Gresik nanti akan diketahui persis penyebab dari penurunan daya pengelihatan anak ini, akan tahu penyebabnya nanti kita sama-sama enak, informasi yang berkembang di luar akan menjadi clear," pungkasnya.

Hariyanto menegaskan tidak diperbolehkan apapun bentuk kekerasan tidak boleh ada.

Seluruh lembaga sekolah harus memastikan terwujud program sekolah ramah anak.

Baca juga: Nasib Pilu SAH Siswi SD di Gresik, Terpaksa Tutup Satu Mata saat Mengaji, Buta Dicolok Tusuk Bakso

Kepala Sekolah Dasar di Gresik menjadi perbincangan setelah bereaksi beda terhadap kasus yang menimpa institusinya.

Kepala SD di Gresik diduga tutupi kasus siswi SD buta dicolok tusuk bakso oleh temannya.

Masyarakat ramai mengomentari bagaimana pihak sekolah menanggapi kasus ini.

Apalagi, setelah masuk laporan orang tua siswi SD buta dicolok tusuk bakso tersebut ke polisi.

Keluarga SA (8) siswi kelas 2 SD di Menganti mengalami kebutaan usai matanya dicolok tusuk pentol kecewa dengan sikap kepala sekolah.

Sejak awal tidak ada niat baik dari pihak kepala sekolah.

Baca juga: Reaksi Kepala Sekolah Soal Kasus Siswinya Buta Usai Dicolok Tusuk Pentol, CCTV Tak Boleh Dilihat

Hal ini disampaikan oleh Samsul Arif (36) orang tua korban, bahwa sejak awal tidak bisa diajak komunikasi baik-baik.

"Keinginan saya ada sanksi dari Dispendik karena tidak kooperatif, kalau bisa diganti saja yang layak, yang mau menerima masukan wali murid," kata Samsul saat ditemui di kediamannya, Sabtu (16/9/2023).

Samsul mengaku sejak kejadian itu, kepala sekolah Umy Latifah tak kunjung menjenguk. Sejak di rumah, hingga di rujuk ke rumah sakit berkali-kali.

"Hanya guru saja," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved