Siswi di Nganjuk Dituduh Curi HP
Nasib Siswi SMA di Nganjuk Dituduh Curi HP hingga Ngaku Diberhentikan Sekolah, Trauma Sampai Pingsan
Terungkap nasib siswa SMA di Nganjuk, Jawa Timur diduga dikeluarkan dari sekolah setelah dituding Kepala Sekolah mencuri ponsel milik temannya kini al
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap nasib siswa SMA di Nganjuk, Jawa Timur diduga dikeluarkan dari sekolah setelah dituding mencuri ponsel milik temannya kini alami trauma.
MS siswi kelas 1 SMA 2 di Nganjuk dituding mencuri ponsel tanpa bukti hingga mengaku dikeluarkan dari sekolah.
Adapun kejadian tersebut terjadi pada Senin, 4 September 2023 pagi usai upacara.
MS dituding mencuri ponsel lantaran berdasarkan rekaman CCTV sekolah.
Namun, ponsel yang dituding mencuri tersebut tidak ditemukan di tangan MS.
Kini kondisi MS, diceritakan sang ayah, Pedrus, mengalami trauma hingga jatuh pingsan usai dituding mencuri.
Bahkan MS saat ini, diakui sang ayah tak berhenti menangis setelah menerima tudingan mencuri ponsel dari pihak sekolah.
"Saya saat itu tidak bisa berpikir, karena melihat kondisi anak saya trauma dan syok sampai pingsan-pingsan dan menangis. Akhirnya saya tidak mengambil tindakan apapun terhadap anak saya supaya tenang dulu," jelas Pedrus, ayah siswi.

Kendati begitu, sebagai seorang ayah Pedrus mengaku mengaku kecewa, apa yang di tuduhkan pada putrinya hingga sampai diberhentikan dari sekolah.
"Anak saya dinyatakan sudah tidak boleh sekolah lagi di sekolah itu atas keputusan ibu Kepala Sekolah," jelas Pedrus.
Baca juga: Viral Siswi SMA di Nganjuk Dituduh Curi HP hingga Diberhentikan dari Sekolah, Kepsek Buka Suara
Dikatakan Pedrus alasan pihak sekolah memberhentikan anaknya lantaran tidak berkata jujur saat diintrogasi.
"Saya kaget, anak saya tidak ada masalah kok tiba-tiba dikeluarkan. Alasan dari pihak sekolah menyatakan saat ada peristiwa di sekolah itu pada saat di introgasi banyak berbohong tapi langsung diambil keputusan dikeluarkan," bebernya.
Setelah kejadian itu, sekitar pukul 14.00 WIB, MS dipulangkan dengan diantar salah satu guru BK.
Kepada orang tua MS, guru tersebut mengatakan ada masalah di sekolah, dan belum boleh masuk sekolah dulu.
"Guru yang mengantarkan anak saya ini bilang, nanti pemberitahuan pengeluaran sekolah ini akan menyusul kemudian," cerita Pedrus.
Baca juga: Terbongkar Sosok Penyuap Kepsek Nopi Yeni Lakukan Pungli Saat PPDB Hingga Jabatan Dicopot
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.