Pilpres 2024

KPI Panggil Pihak Stasiun TV Tayangkan Sosok Ganjar Pranowo di Video Azan Maghrib

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhirnya mengambil sikap terkait kemunculan Ganjar Pranowo dalam video azan sebuah stasiun televisi.Melansir dari T

|
Editor: Moch Krisna
Medsos X
Bakal capres usungan PDIP Ganjar Pranowo tampil di azan Maghrib salah satu stasiun televisi swasta nasional 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhirnya mengambil sikap terkait kemunculan Ganjar Pranowo dalam video azan sebuah stasiun televisi.

Melansir dari Tribunnews.com, Minggu (10/9/2023) KPI melayangkan pemanggilan terhadap pihak stasiun TV yang menayangkan video tersebut.

"Kami sudah mengirimkan surat kepada lembaga penyiaran tersebut. Tinggal nunggu respon kesediaan waktu dari pihak lembaga penyiaran" kata Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI, Aliyah saat dihubungi pada Minggu (10/9/2023).

Pemanggilan itu dimaksudkan untuk meminta klarifikasi pihak stasiun TV.

Pihak stasiun TV pun diharapkan memenuhi pemanggilan tersebut.

"Kami minta segera klarifikasi lembaga penyiaran yang menayangkan," ujarnya.

Hingga kini, KPI tengah mengkaji temuan kemunculan bacapres dalam video azan di stasiun TV swasta itu.

Begitu kajian rampung, maka akan ditentukan apakah terdapat pelanggaran atau tidak.

"Kami tengah lakukan kajian terhadap hal tersebut," kata Aliyah.

Untuk informasi, sosok Ganjar Pranowo terhitung muncul sekira 30 detik dalam video azan berdurasi 2,5 menit di stasiun TV swasta.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mendapat jatah 4 scene dalam video tersebut, yakni saat menyambut jamaah, wudhu, sujud, dan bangkit dari sujud.

Dalam video tersebut, Ganjar tampak mengenakan baju koko putih, peci hitam, dan sarung batik.

Saat melaksanakan salat di video tersebut, Ganjar terlihat berada di saf makmum paling depan.

Video azan tersebut diketahui tayang di sebuah stasiun televisi milik seorang ketua umum partai politik yang telah mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai bacapres.

Dikritik Ade Armando

Caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando komentari video kemunculan bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo dalam tayangan azan Magrib di sebuah stasiun televisi.

Melansir dari Tribunnews.com,Ade Armando mengatakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) semestinya memiliki aturan yang melarang disusupkannya kampanye politik di tayangan azan magrib di televisi.

 "Masak serendah ini sih kampanye politiknya? KPI kan punya aturan yang melarang disusupkannya iklan dalam azan televisi," tegas Ade Armando dikutip dari akun Twitternya @adearmando61, Sabtu (9/9/2023).

Menurutnya, jangan karena pemilik televisi swastanya adalah pendukung Ganjar Pranowo, lalu bakal capres itu diperbolehkan ada di dalam tayangan azan.

"Jangan mentang-mentang pemilik TV-nya adalah pendukung Ganjar, terus jadinya boleh ada iklan Ganjar dalam azan," lanjut Ade.

Sebagaimana diketahui, munculnya Ganjar Pranowo dalam tayangan azan magrib di sebuah stasiun televisi ini juga ramai diperbincangkan publik.

Banyak yang menilai bahwa munculnya Ganjar Pranowo itu dikaitkan dengan politik identitas.

Ade Armando komentari soal wajah Ganjar Pranowo muncul di iklan Azan Maghrib di sebuah stasiun televisi swasta dikutip dari akun Twitternya @adearmando61, Sabtu (9/9/2023).

Pernyataan itu salah satunya disampaikan oleh akun Twitter, @Yom_N_Friends pada Jumat (8/9/2023).

 Selain mempertanyakan soal politik identitas, pemilik akun juga turut mengunggah cuplikan video tayangan azan Magrib yang menampilkan wajah Ganjar Pranowo.

Dalam video berdurasi 28 detik itu, tampak Ganjar Pranowo tengah menunaikan shalat berjamaah di sebuah masjid.

Pada tayangan tersebut, Ganjar mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam, dan sarung bermotif batik.

Ganjar Pranowo tampak berada di dalam shaf paling depan.

Selain itu, adapula tangkapan layar dari video itu yang memperlihatkan Ganjar Pranowo sedang berwudhu.

Publik yang juga pemilik akun Twitter, @Yom_N_Friends, pertanyakan soal wajah Ganjar Pranowo muncul di iklan Azan Maghrib di televisi apakah masuk dalam kategori politik identitas, diunggah Jumat (8/9/2023).

PDIP Buka Suara

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan munculnya Ganjar dalam tayangan azan Maghrib itu, bukanlah politik identitas.

Meski Hasto mengaku belum melihat video yang dimaksud, menurutnya tayangan tersebut adalah hal positif.

Pasalnya, dinilai sebagai ajakan kepada masyarakat supaya giat dalam beribadah.

"Tetapi kalau mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama, untuk menjalankan sholat lima waktu, itu kan hal positif," ujarnya saat di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023) dikutip dari Kompas TV.

Hasto berharap publik tak mengaitkan hal itu dengan politik identitas.

"Janganlah (jika seseorang) menampilkan identitas yang menunjukkan spiritualitas sebagai bangsa itu kemudian dikatakan politik identitas," ungkap Hasto.

Hasto menegaskan Ganjar Pranowo memang sosok yang religius.

Bahkan, citra yang melekat pada diri Ganjar itu tidaklah dibuat-buat.

"Sejak dahulu zaman mahasiswa, Pak Ganjar Pranowo ini sosok rajin beribadah, santun, merakyat."

"Itu tidak dibuat-buat, itu suatu yang original yang keluar dari Pak Ganjar Pranowo," jelas Hasto.

Reaksi MUI

Terpisah, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas tidak mempermasalahkan Ganjar Pranowo muncul di dalam tayangan azan Maghrib di TV.

Anwar justru mempermasalahkan jika Ganjar tidak melakukan salat padahal seorang muslim.

"Tidak masalah. Sah-sah saja. Malah kalau yang bersangkutan sebagai seorang Muslim tidak salat maka di situ baru masalah," ujarnya, dilansir dari Youtube Tribun Pontianak.

Anwar mengatakan jika bakal capres lainnya ingin melakukan hal serupa juga diperbolehkan.

"Kalau capres-capres yang lain juga ingin melakukan hal yang sama dan serupa, silakan saja," tuturnya. (*)

(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved