Tragedi Tali Lift Putus di Bali

Sosok Linggawati Utomo Pemilik Ayu Terra Resort Ubud TKP Lift Jatuh Tewaskan 5 Karyawan, Minta Maaf

Inilah sosok Linggawati Utomo pemilik Ayu Terra Resort Ubud, Bali ditutup imbas 5 pekerja tewas dalam tragedi lift putus, sebut rutin periksa lift...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Bali / instagram/ayuterraresort
Profil Sosok Linggawati Utomo Pemilik Ayu Terra Resort Ubud Ditutup, Sebut Selalu Rutin Periksa Lift 

Polisi pun belum dapat memastikan penyebab putusnya tali lift tersebut. Namun, akibat peristiwa lift jatuh ini, dua korban inisial KH dan SPBAK tewas di lokasi kejadian. Sedangkan, tiga korban lain inisial NLP, IWAS, dan KYP meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis.

Polisi menerangkan, lift digunakan oleh tamu dan karyawan sebagai sarana untuk mengakses resort yang dibangun di atas tebing itu.

Tabung lift hancur dan pecah atas peristiwa mematikan ini. Pagar pengaman yang terbuat dari kayu pun hancur dan lantai tembok pengaman rusak.

Polisi lantas menyelidiki adanya unsur kelalaian dari pihak manajemen dan teknisi resort yang tidak rutin merawat dan memeriksa kondisi lift.

“Tidak menutup kemungkinan ada faktor kelalaian dari pihak manajemen maupun dari teknisi tidak memeriksa secara teliti kondisi lift maupun melakukan perawatan secara kontinu,” kata Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder, Jumat.

“Kurangnya pengamanan dengan kondisi tempat kejadian perkara yang sangat curam,” imbuhnya.

Korban Dek Ani Sudah Dikubur

MUSIBAH kecelakaan tali lift putus di Ayu Terra Resort Ubud, Gianyar, merenggut 5 nyawa.

Kendati dari pihak resort akan memberi santunan dan biaya pengabenan, namun pihak keluarga korban tetap meminta kepolisian untuk mengusut tuntas penyebab kecelakaan.

Hal tersebut diungkapkan keluarga salah satu korban bernama Kadek Hardiyani, saat ditemui di rumah duka di Banjar Teruna, Desa Tamanbali, Bangli, Minggu 3 September 2023.

Paman Kadek Hardiyani bernama Pande Merta mengatakan pihak manajemen resort akan memberi santunan uang senilai Rp 35 juta tiap korban.

Meski demikian pihaknya meminta agar proses hukum tetap berjalan.

"Kami ingin kejelasan apa penyebab tali lift bisa putus, biar tidak terulang lagi ke depannya. Sebab musibah ini sampai mengakibatkan 5 korban. Kalau masalah santunan itu kan kemanusiaan," ujarnya.

Keluarga Kadek Hardiyani mengaku tidak ada firasat apapun sebelum musibah kecelakaan tersebut.

Pihak keluarga baru menerima informasi pada hari Jumat 1 September 2023, sekitar pukul 18.00 Wita.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved