Berita Palembang

Pamit Jelang Akhir Masa Jabatan Gubernur Sumsel, HD-MY Ungkap Harapan di Hadapan DPRD Sumsel

Pamit jelang berakhir masa jabatan Gubernur dan Wagub Sumsel pada 1 Oktober 2023, pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya ungkap harapan di hadapan DPRD.

TRIBUN SUMSEL/ARIEF BASUKI ROHEKAN
Pamit jelang berakhir masa jabatan Gubernur dan Wagub Sumsel pada 1 Oktober 2023, pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya ungkap harapan di hadapan DPRD. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pamit jelang berakhir masa jabatan Gubernur Sumsel dan Wakil Gubernur Sumsel pada 1 Oktober 2023, pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya ungkap harapan di hadapan DPRD Sumsel.

Dalam sambutannya saat Rapat di DPRD Sumsel, Jumat (1/9/2023), Gubernur Sumsel Herman Deru, menyatakan dirinya bersama dengan wagub sudah berjalan 5 tahun kurang 1 bulan lagi.

"Sebuah proses panjang, dimana kita menjalankan tugas dengan tanggung jawab, dengan masing- masing tugas dan fungsi. Tapi golnya sama, yakni sepakat capai titik tertinggi RPJMD, dan kami berterimakasih yang selama ini warna kita berbeda dalam partai, namun satu tujuan untuk pembangunan," katanya.

Deru juga mengatakan satu tujuan yang sama, bagaimana mempercepat kesejahteraan rakyat.

"Dalam perjalannya, kita harus hadapi badai wabah yang luar biasa, dimana negara menetapkan siaga covid pada saat itu. Sehingga RPJMD terjadi perlambanan dalam proses pencapaian, dan saya merasa terbantu dengan frekuensi yang sama kita masih bisa berjalan beligat dan beringgut kita menggapai tujuan yang ditetapkan," paparnya.

Baca juga: Pengantin Baru Korban Begal Payudara di Lubuklinggau, Polisi Kantongi Identitas Pelaku

Gubernur juga bangga selama masa kepemimpinanya ada sebanyak 175 penghargaan pemerintah provinsi, salah satunya the best insfrastruktur.

"Malam tadi, saya bangga ke istana, Sumsel mendapat penghargaan. Saya bangga dan bersyukur dalam pelaksanaan pemerintah tidak ada yang tidak kita selesaikan. Komunikasi up and down, komunikasi biasa saja selama tidak disorientasi," ungkapnya.

Dalam sambutannya, dia juga mengatakan pamit dan tetap membuka komunikasi jika anggota legislatif memerlukan masukan atau pandangan.

"Kami ingin pamit dan singgah di rest area, kalau perjalanan 10 km, pada km 5 kami istirahat untuk berjuang pada estafet berikutnya. Dalam perjalanan dukungan dan usungan sama atau tidak. Saya ingin silaturahmi jangan pudar, saya berpengalaman purna bakti. Umur 30 saya sempat pensiun dini dari PNS, kemudian 6 tahun selanjutnya mengabdi menjadi bupati selama 10 tahun berkesimbungan. Diusia jelang 47 tahun purna bakti lagi selanjutnya tiga tahun jeda mengabdi lagi. Dan kalau Allah menghendaki jedanya tidak terlalu lama jelang pemilu 2024. Selama amanah diberikan kepada saya dan Mawardi Yahya," ungkapnya.

Hal lainnya yang dia sampaikan selama dalam kepemimpinanya 4 tahun 11 bulan tidak mungkin tidak ada silap kata bersama Mawardi Yahya, memohon maaf setinggi tingginya.

"Dan terimakasih setinggi tingginya, begitu banyak capaian. Pemprov bangun fisik dan non fisik. Bagaimana masyarakat menjadi sense of bilonging rasa memiliki yang tinggi terhadap daerah," ungkapnya.

Mengenai perda dan kearifan lokal, sambung Gubernur, tanpa disadari masyarakat mejadi satu etnis meleburkan diri yang punya sportifitas tinggi dalam perilaku keseharian.

"Kami berharap saat jeda pun jika ada yang ingin di komunikasikan, kami akan membuka diri. Kalau ada yang harus dikonsultasikan kami bersedia membuka diri," paparnya.

Pengumuman pemberitahuan pemberhentian habisnya masa jabatan Gubernur dan wakil Gubernur Provinsi Sumsel 2018-2023, diusulkan tertuang dalam paripurna ke-71 di ruang rapat paripurna DPRD Sumsel. Dipimpin ketua DPRD Provinsi Sumsel, RA Anita Noeringhati dan beberapa anggota DPRD.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved