Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Marahnya Siti Mauliah, Baru Tahu RS Sentosa 'Melobi' Dian Bantah Bayinya Tertukar : Gak Beres !

Siti Mauliah (37) marah mengaku baru mengetahui cerita dari Dian, ibu yang mengasuh bayinya yang sempat didatangi oleh pihak RS Sentosa untuk melobi.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
youtube Kompastv/TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Siti Mauliah (37) marah mengaku baru mengetahui cerita dari Dian, ibu yang mengasuh bayinya yang sempat didatangi oleh pihak RS Sentosa untuk melobi. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Fakta baru kembali diterima Siti Mauliah (37) soal keterlibatkan rumah sakit Sentosa dalam kasus bayinya yang tertukar.

Siti Mauliah (37) mengaku baru mengetahui cerita dari Dian, ibu yang mengasuh bayinya yang sempat didatangi oleh pihak RS Sentosa.

Dalam pengakuan Dian, pihaknya diminta untuk membantah dugaan Siti Mauliah yang ngotot jika sang bayi tertukar.

"Rumah sakit minta bantuan untuk klarifikasi ke bu Siti, minta tolong bahwa tidak ada nih indikasi bayi tertukar," ungkap Dian saat diwawancara Rosi, dari kanal Youtube KompasTV, Kamis, (31/8/2023).

Baca juga: Curhat Dian Saat Tahu Anaknya Tertukar, Syok Hingga Tak Sadarkan Diri: Seharusnya Dia dapat ASI Saya

Siti Mauliah (37) dan Dian, dua orang tua bayi tertukar mengungkap dua pengakuan berbeda terkait Rumah Sakit Sentosa Bogor. RS diduga 'melobi' Dian
Siti Mauliah (37) dan Dian, dua orang tua bayi tertukar mengungkap dua pengakuan berbeda terkait Rumah Sakit Sentosa Bogor. RS diduga 'melobi' Dian (youtube kompasTV/metroTV)

Dengan pengakuan tersebut, Siti Mauliah bak terkejut lantaran baru mengetahui fakta tersebut sekarang.

"Saya baru denger banget ini sekarang, baru denger-denger pihak rumah sakit ikut melobi kasus ini, kok bisa gitu ya," sambungnya.

Kuat dugaan Siti menyebut jika pihak rumah sakit memang sengaja ingin menutup mata atas kasus bayinya yang tertukar.

"Berarti itu disaat mediasi saya sama rumah sakit meminta ngotot untuk tes DNA yang pertama, berarti bener-bener menyangkal mereka gak mau awal DNA pertama itu," kata Siti Mauliah.

Lebih lanjut, Siti tak kuasa menahan amarahnya dengan pernyataan dari rumah sakit jika ibu Dian mengikhaskan bayinya tertukar.

Tak ayal atas pernyataan dari rumah sakit tersebut sempat membuat Siti meradang hingga medatangi kembali Dian.

"Bener-bener itu rumah sakit bohong, mangkanya saya waktu bulan Juni saya datangi ibu Dian ini saya langsung mempertanyakan beliau bener-bener atau tidak apa kata rumah sakit bahwa mereka sudah mengikhlaskan bayinya mau ketuker atau tidak pokoknya sudah gak bermasalah," terang Siti Mauliah.

Baca juga: Siti Mauliah Ngotot Laporkan RS Sentosa, Tolak Tawaran Beasiswa & Jaminan Kesehatan: Itu Pemanis Aja

Siti mengatakan jika yang menyampaikan pernyataan tersebut merupakan Direktur dari RS Sentosa, Margaretha Kurnia.

"Bener-bener gak beres, ibu Ownernya langsung pimpinannya yang ngomong bahwa ibu Dian sudah merelakan bayinya kekuter atau tidak tidak masalah," tegas Siti.

Tindakan Rumah sakit yang seolah 'melobi' Dian pun membuat keduanya menguak pengakuan yang berbeda.

Sementara, Dian ibu yang merawat bayi Siti Mauliah selama satu tahun ini mengaku dengan tegas tidak pernah memberikan pernyataan mengikhlaskan bayinya tertukar kepada pihak rumah sakit Sentosa.

Bahkan, Dian mengaku tak langsung menyetujui permintaan dari pihak rumah sakit Sentosa.

Hartono, sang suami mengatakan bahwa mereka menyerahkan permasalahan itu setelah selesai dengan Siti Mauliah.

"Saya menyampaikannya, baiknya dari rumah sakit menyelesaikan dulu sama Bu Siti, baru kalau ada perkembangannya baru dikonfirmasi ke kami," ungkap Hartono.

Tangis Dian Prihatini ibu bayi yang tertukar dengan Siti Mauliah akhirnya muncul buka suara.
Tangis Dian Prihatini ibu bayi yang tertukar dengan Siti Mauliah akhirnya muncul buka suara. (Youtube KompasTV)

Dian mengaku hanya satu kali didatangi oleh pihak rumah sakit Sentosa pada bulan Mei lalu.

Dian juga membantah pernyataan rumah sakit yang mengaku diusir saat berkunjung ke rumahnya.

"Enggak, rumah sakit juga dateng cuma sekali, nah bu Siti juga sempet klarifikasi juga ke kita apa bener rumah sakit datang dua kali, terus diusir sampai tengah malem, padahal kita klarifikasi didatengi rumah sakit itu baru sekali, tidak dua kali," ungkap Dian.

Diketahui, RS Sentosa terancam dilaporkan keluarga bayi tertukar usai hasil tes DNA menyatakan 99,9 persen tertukar.

Rencananya, Siti Mauliah dikabarkan akan melaporkan pihak Rumah sakit Sentosa hari ini, Jumat, (1/9/2023).

Sementara itu, mediasai antara dua keluarga bayi tertukar dan RS Sentosa ternyata mengalami kebuntuan.

Mediasi yang berlangsung di Mako Polres Bogor pada Rabu (30/8/2023) sore gagal.

Pihak RS Sentosa Sebut Kasus Bayi Tertukar Murni Kelalaian Perawat

Pihak Rumah Sakit sentosa sebut bayi tertukar murni kesalahan dari perawat yang lalai.

Bahkan rumah sakit Sentosa disini ikut jadi korban atas kelalaian yang dilakukan perawat.

Hal tersebut disampaikan juru bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako melansir dari Tribunnewsbogor.com, Rabu (30/8/2023)

Dikatakan Gregg, selama ini perawatnya itu tidak pernah menginformasikan peristiwa itu ke rumah sakit.

"Dan (perawat) menutupi kasus begitu lama," tandasnya.

Baca juga: Respon RS Sentosa Disebut Harusnya Bayar Triliunan Ganti Rugi Ibu Bayi Tertukar, Angkanya yang Logis

Ia mengatakan, pihak RS Sentosa sendiri baru mengetahui kasus itu pada Mei 2023.

Sehingga menurutnya RS Sentosa dalam kasus ini juga sebagai korban.

"Rumah sakit juga adalah korban karena tidak mendapat informasi itu," pungkasnya.

Lebih jauh, Greg mengatakan, pihaknya diketahui akan memberikan dua poin tanggung jawab kepada bayi tertukar.

Pertama, yakni berupa cover kesehatan kepada dua bayi selama usia anak.

"Sakit kah, rawat kah," katanya.

Selain itu, pihak RS Sentosa juga akan memberikan beasiswa kepada kedua anak.

"Akan diberikan beasiswa pendidikan sampai SMA," ungkapnya.

Namun rupanya tawaran itu tak membuat kedua ibu bayi tertukar mengurungkan niatnya.

Gregg Djako mengklaim, selama ini pihak rumah sakit tidak pernah lepas tangan.

Baca juga: Pedihnya Suami Dian Cerita Perjuangan Punya Anak Malah Tertukar, Ikut Program Hingga Ayah Meninggal

Untuk itu, ia akan terus berupaya agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.

Menurut Greg, pihak korban harusnya meminta kompensasi yang masuk akal dan logis.

Yakni dengan tidak memberatkan pihak rumah sakit.

"Bukan mengajukan penawaran, rumah sakit itu menanyakan kira-kira kompensasi yang diberikan rumah sakit itu berapa

mereka pasti harus menyebut sejumlah angka dong yang logis, masuk akal dan tidak memberatkan rumah sakit dan pihak keluarga juga, baru rumah sakit kan kemampuan rumah sakit segini," ungkap Greg.

Lagipula diakui Greg, RS Sentosa adalah rumah sakit tipe C.

"Kalau saya menawarkan kan kesannya, rumah sakit enggak menawarkan, rumah sakit menawarkan Restorative justice.

Rumah sakit ini tipe c di kampung, bukan rumah sakit kaya raya," imbuh Greg.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved