Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Curhat Pilu Hartono Menangis Sejadi-jadinya di Momen Bayi Dinyatakan Tertukar : Ini Seperti Mimpi

Saking syoknya, Dian dan Hartono sampai pingsan saat hasil tes DNA itu keluar diumumkan pada Jumat (25/8/2023) malam di Polres Bogor.

|
Penulis: Weni Wahyuny | Editor: Weni Wahyuny
YouTube KompasTV
Hartono dan Dian, orangtua bayi tertukar di Bogor. Hartono mengaku menangis sejadi-jadinya saat tes DNA diumumkan bahwa bayinya tertukar 

TRIBUNSUMSEL.COM, BOGOR - Pertama kali muncul di publik, Dian dan Hartono, pasangan suami istri di Bogor yang bayinya tertukar dengan Siti Mauliah-Tabrani, mengungkap bagaimana perasaannya saat tahu sang anak tertukar.

Bak disambar petir di siang bolong, itulah peribahasa yang menggambarkan perasaan pasangan suami istri ini.

Saking syoknya, Dian dan Hartono sampai pingsan saat hasil tes DNA itu keluar diumumkan pada Jumat (25/8/2023) malam di Polres Bogor.

"Syok banget, kaget, gak nyangka. Ternyata yang benar-benar saya asuh ini bukan anak saya. Saya kaget," katanya di Program Rosi KompasTV, Kamis (31/8/2023).

Namun, Dian tak dapat berbuat banyak.

Ia hanya bisa menerima hasil tersebut dan menyayangkan kelalaian rumah sakit.

"Tapi bagiamana, sudah seperti ini keadaannya," ungkapnya yang mengaku pingsan saat itu.

Hal senada pula dikatakan oleh sang suami, Hartono.

Baca juga: Akhirnya Muncul, Dian Ungkap Fakta Baru Bayi Tertukar di Bogor, Tanggal Lahiran Beda dengan Siti

Ia menangis sejadi-jadinya saat anak yang diasuhnya selama satu tahun itu, bukanlah anak kandungnya.

"Sedih, kecewa dalam arti pihak rumah sakit kok bisa sampai lalai dalam hal semacam ini. Sekelas rumah sakit itu (RS Bogor) itu kan sudah mempunyai manajemen yang bagus. Namun kenyataannya, ini yang terjadi,"

"Saya juga tak sadarkan diri saat hasil itu dibacakan. Saya diam, bengong, gak tau tiba-tiba merasa ini seperti mimpi atau apa, tapi kok nyata. Saya menangis sejadi-jadinya," ungkap Hartono dengan berlinang air mata.

Bagaimana tidak, lanjut Hartono, sudah satu tahun sudah mengasuh sang buah hati, namun nyatanya bukan anak kandungnya.

Apalagi Hartono sudah menanti buah hati selama satu tahun setengah pernikahan.

"Gak kebayang," ujarnya.

Namun pada akhirnya, pasangan suami istri ini menerima dengan ikhlas.

"Karena tidak mungkin (tidak menerima), karena ada anak kandung saya di luar sana, gak mungkin saya tidak menerima, meskipun kita membutuhkan waktu, karena selama setahun anak yang paling dekat sama saya adalah anak ini. Yang selama ini sama saya, tidur sama saya, karena saya ASI," tambah Siti.

Meski telanjur sayang dengan bayi yang dibawanya dari rumah sakit, namun Siti enggan begitu saja membiarkan anak kandungnya tak berada di pelukannya.

"Ada anak saya nih, anak biologis saya, anak kandung saya, yang seharusnya mendapatkan kasih sayang saya, seharusnya dia yang dapat ASI saya, seharusnya tidur sama saya setiap malam, itu yang saya sedih, terasa banget sampai sekarang," ungkap Siti berderai air mata.

Baca juga: Ini Tawaran RS Sentosa ke Ibu Bayi Tertukar di Bogor, Ditolak Karena Hanya Beri Beasiswa Pendidikan

Fakta Baru dari Dian

Dian mengungkap fakta baru yang selama ini tak diungkap ke publik.

Yakni soal tanggal lahir kedua bayi tertukar tersebut.

Rupanya bayi Siti Mauliah lahir sehari lebih dulu dari bayi kandung Dian.

"Saya itu lahiran tanggal 19 (Juli), Ibu Siti tanggal 18 (Juli)," ungkap Dian.

Bukan cuma itu saja, Dian juga rupanya baru dipertemukan dengan anaknya sehari setelah melahirkan.

"Emang sejak awal dari RS itu bilang 'ibu setelah lahiran disusui'. Saya pikir tanggal 19 langsung dikasih, ternyata tanggal 20 baru dikasih," ungkap Dian.

Baca juga: Alasan RS Sentosa Tak Sanggup Ganti Rugi Bayi Tertukar, Ngaku Cuma RS Kecil Tipe C di Kampung

Bayi itu pun baru diberikan kepada Dian setelah diazani oleh suaminya, Hartono.

"Pada saat tanggal 20 dikasih itu udah yang ini," kata Dian.

Sehingga Dian pun selama ini tidak menaruh rasa curiga sama sekali seperti yang dirasakan oleh Siti Mauliah.

"Gelang itu dari awal sampai saya pulang tetap Ny Dian dan Tn Hartono," pungkasnya.

Sehingga ia pun mengaku syok saat Siti Mauliah tiba-tiba datang ke rumahnya.

"Jadi pas Bu Siti dateng, kita yang masa sih, gak mungkin. Karena kita dari awal merasa sudah sesuai , gak ada yang berbeda," pungkasnya.

Pasangan suami istri yang merupakan warga Tajurhalang, Kabupaten Bogor ini pun syok mengetahui bayinya tertukar.

Dian mengaku butuh waktu lama untuk mencerna informasi tersebut dari Siti Mauliah akhir tahun lalu.

"Jadi sebenarnya saya bukan nolak (tes DNA), awalnya syok," kata Dian dilansir dari tayangan ROSI di Kompas TV, Jumat (1/9/2023).

Menurut Dian, saat itu Siti Mauliah datang ke rumahnya seorang diri.

"Waktu awal-awal Bu Siti dateng ke rumah waktu umur (bayi) 5 bulan," jelasnya.

Dian yang yakin bahwa bayi yang ia rawat adalah anak kandungnya itu pun tak memiliki firasat apapun.

"Kita ngerasa gak ada yang berbeda, karena dari awal kita dikasih bayi yang ini," tutur Dian.

Sebelumnya, Hasil tes DNA memastikan jika bayi Siti Mauliah dan Nyonya Dian tertukar di rumah sakit Sentosa.

Fakta tersebut disampaikan  Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam jumpa pers di Bogor, Jumat (25/8/2023) malam

"Ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data dari Kapuslabfor yang diwakili oleh beliau bahwa anak tersebut memang tertukar," AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam jumpa pers di Mako Polres Bogor melansir Tribunbogor

Diketahui, mediasi dilakukan di Mako Porles Bogor yang berlokasi di Jalan Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Tak hanya kedua orang tua, bayi berusia 1 tahun juga ikut hadir dalam mediasi tersebut.

Namun dalam ruang mediasi ini, tidak semua rombongan keluarga ikut masuk.

Yang izinkan masuk hanya orangtua sang bayi dan perwakilan keluarga saja.

"Perwakilan, yang lainnya bisa tunggu ya, tunggu di luar ya," kata KBO Reskrim Polres Bogor Iptu Hafiz Akbar ketika mengarahkan kedua rombongan keluarga.

Kedua orang tua bayi tertukar di Bogor tersebut diketahui sudah melakukan tes DNA di Puslabfor Polri, Sentul, Kabupaten Bogor pada Senin (21/8/2023).

Ibu, ayah dan anak keduanya dites DNA guna mengungkap kasus bayi tertukar di Bogor.

Isak tangis ibunda bayi tertukar di Bogor pecah saat mediasi hasil tes DNA di Mako Polres Bogor.

Mediasi bersama kedua pihak keluarga bayi tertukar ini dilakukan sejak pukul 15.00 WIB.

Belum diketahui secara pasti apakah bayi tersebut sudah ditukar dan dikembalikan ke orang tua kandungnya masing-masing.

Namun, pihak keluarga yang ikut dalam mediasi hasil tes DNA bayi tertukar ini tampak menangis saat keluar dari gedung Mapolres Bogor.

Keluarga sang bayi yang keluar dari ruangan memilih tempat gelap dan sepi.

Mereka memilih menjauh dari awak media yang menantinya karena ingin menenangkan diri.

Namun tak berselang lama, keluarga kembali masuk ke ruangan untuk kembali melakukan mediasi.

Kronologi

Insiden bayi tertukar ini terungkap berawal dari kecurigaan pasangan suami istri Muhammad Tabrani (52) dan Siti Mauliah (37).

Siti Mauliah tak menyangka jika bayi laki-laki yang selama ini bersamanya bukan darah dagingnya.

Kejadian tersebut berawal saat Siti Mauliah melahirkan anak laki-laki di Rumah Sakit Sentosa yang berada di Jalan Raya Kemang, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Usai melahirkan pada 18 Juli 2022, Siti Mauliah merasa bayinya tertukar dengan anak orang lain.

"Satu tahun yang lalu klien saya lahiran secara sesar, kemudian hari pertama masih megang bayi yang dia lahirkan, kemudian hari kedua ketika dikasih udah beda secara feeling ketika menyusui," kata kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Kamis (10/8/2023).

Hal itu semakin mengauat ketika perawat dari pihak Rumah Sakit Sentosa datang ke rumah Siti di Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Perawat tersebut, kata Rusdy Ridho, menanyakan gelang yang menempel pada bayi tersebut.

"Biasanya gelang itu disimpen, ini dikasih, pas diiat gelangnya itu atas nama pasien yang lain," tuturnya.

Hingga akhirnya, kecurigaan Siti dan suaminya semakin menguat jika bayi yang bersamanya selama setahun tersebut bukanlah anak kandungnya.

Siti dan sang suami pun menggali informasi soal dugaan bayinya tertukar.

Namun, saat itu pihak rumah sakit membantah jika telah melakukan kelalaian.

Pihak rumah sakit berkilah, jika hanya gelang nama saja yang tertukar, bukan bayinya.

"Jadi semenjak itu klien kami mencari kebenaran informasi, tapi pihak rumah sakit mengatakan hanya gelang saja yang tertukar," ucapnya.

Kemudian, pihak Siti Mauliah pun meminta kepada Rumah Sakit Sentosa agar bayi yang selama ini dirawatnya untuk dilakukan tes DNA pada dua bulan lalu.

"Jadi valid hasil DNA itu bukan anak dari ibu Siti. Jadi sekarang itu yg ada di bu siti bukan anak dia," terangnya.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved