Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Alasan RS Sentosa Tak Sanggup Ganti Rugi Bayi Tertukar, Ngaku Cuma RS Kecil Tipe C di Kampung

Alasan RS Sentosa tak sanggup bayar ganti rugi kasus bayi tertukar terungkap.

TribunnewsBogor.com
Alasan RS Sentosa tak sanggup bayar ganti rugi kasus bayi tertukar terungkap. 

Kendati demikian, kini pihak korban akan segera melaporkan RS Sentosa.

Tunggu Hasil Tes DNA Anak Direncanakan Hari Ini, Siti Mauliah Jalan-jalan & Nyonya D Menutup Diri
Tunggu Hasil Tes DNA Anak Direncanakan Hari Ini, Siti Mauliah Jalan-jalan & Nyonya D Menutup Diri (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy - KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Dikabarkan korban bayi tertukar akan melaporkan pihak RS Sentosa pada hari ini, Jumat (1/9/2023).

Seperti diketahui, bayi yang dilahirkn Siti Mauliah secara sesar itu tertukar pada 18 Juli 2022, di rumah sakit.

Sementara Siti mengetahui ketukaran bayi tersebut setelah satu tahun dirawatnya.

Baca juga: Siti Mauliah Ngotot Laporkan RS Sentosa, Tolak Tawaran Beasiswa & Jaminan Kesehatan: Itu Pemanis Aja

Diketahui pula, Siti Mauliah bersama Nyonya D diduga ibu bayi tertukar melangsungkan tes DNA, pada Senin (23/8/2023).

Adapun tes DNA ini dilalukan kedua ibu bayi di di Puslabfor Polri di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor dari air liur.

Hasil tes DNA menyatakan bahwa kedua bayi tersebut dinyatakan 99,9 persen memang tertukar.

Korban Tuntut Tanggung Jawab

Kepada Kompas.com, keluarga bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat, menuntut pertanggungjawaban korporasi rumah sakit (RS) Sentosa, tempat bayi mereka dilahirkan satu tahun lalu.

Kuasa Hukum Siti Maulia, Rusdy Ridho menegaskan, pihaknya akan menempuh jalur hukum atas kesalahan Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit yang menyebabkan perawat dan bidan lalai saat melayani pasien.

Akibat kelalaian itu, dua bayi yang dilahirkan setahun lalu tertukar dari ibu biologis atau kandungannya.

"Kelalaian dari tenaga kesehatan itu tidak bisa dilimpahkan kepada mereka saja. Tapi harus ada pertanggungjawaban dari korporasi rumah sakit," ujar Rusdy saat dihubungi, Kamis (31/8/2023).

Jika dari awal SOP dilakukan dengan benar, kata Rusdy, tidak akan terjadi kelalaian yang menyebabkan dua bayi tertukar.

Adapun SOP yang dilakukan oleh Ibu Siti Maulia (37) atau kliennya selama ini adalah rawat pisah dari bayinya seusai bersalin. Seharusnya, Siti dan bayinya bisa melaksanakan rawat gabung.

Hal itulah yang membuat awal mula gelang dobel atau gelang dengan nama sama terpasang di kedua bayi hingga akhirnya dua bayi laki-laki tertukar.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved