WNI Tewas di Jepang
Masa Kecil Josi WNI Asal Padang Pariaman Tewas di Jepang, Sudah Masuk SD Padahal Belum Cukup Usia
Dasmawati mengatakan sejak kecil Josi sudah memiliki tingkat kecerdasan lebih dari teman sebayanya.
TRIBUNSUMSEL.COM - Josi Putri Cahyani, Warga Negara Indonesia (WNI) asal Padang Pariaman, Sumatera Barat, ditemukan tewas di Jepang.
Tewasnya Josi membuat keluarga terpukul.
Apalagi Josi dikabarkan tewas karena diduga dibunuh dengan terduganya adalah seorang pria yang dikenalnya di Jepang.
Ibu Josi, Dasmawati (40) mengungkap bagaimana sosok Josi di masa kecil.
Josi lahir Februari 2001, sedangkan di KTP Februari 2000.
Usia itu dimanipulasi lantaran Josi sejak usia 5 tahun sudah mumpuni untuk duduk di bangku sekolah dasar, tapi usianya belum cukup.
Dasmawati mengatakan sejak kecil Josi sudah memiliki tingkat kecerdasan lebih dari teman sebayanya.
"Josi sekolahnya di Korong Lancang Nagari III Koto Aur Malintang Selatan," jelasnya.
Baca juga: Isi Ancaman Keiichiro Kajimura ke Josi WNI Padang Pariaman Tewas di Jepang, Bakal Bongkar Rahasia
Tamat SD, Josi melanjutkan sekolah ke SMPN 1 Sungai Geringging dan SMA di sekolah pelayaran Batang Anai.
Hingga tamat SMA, Dasmawati mengaku Josi selalu mendapat nilai yang bagus dan termasuk murid berprestasi.
Hal itu juga terlihat setelah tamat SMA, ia berhasil memperoleh beasiswa untuk sekolah bahasa di Jepang.
"Josi kalau untuk belajar sangat antusias makanya kami selalu mendukungnya," jelas ibunya.
Selain cerdas Josi juga sosok yang mandiri, anak pertama dari dua bersaudara itu, sejak kelas 5 SD sudah tinggal bersama neneknya.
Ibu Josi bekerja di Malaysia dan ayahnya di Jakarta. Jauh dari orang tua tidak menyurutkan niat Josi, ia berhasil melewati tahun demi tahun bersama adiknya.
Baca juga: Penyebab Kematian Josi WNI Asal Padang Pariaman Masih Diselidiki Polisi, Teman Berharap Keadilan
Bahkan tanpa ragu Josi memberanikan diri untuk menimba ilmu hingga ke negeri Jepang.
Meski akhirnya, baru empat bulan di Jepang Josi harus kehilangan nyawanya. Ia ditemukan meninggal di sebuah apartemen berjarak 3 Km dari asrama sekolahnya.
Janji Terakhir Josi
Dasmawati mengungkap janji terakhir anaknya sebelum hilang kontak dan ditemukan meninggal dunia.
Ia mengatakan dirinya sempat berkomunikasi dengannya Josi, Kamis (17/8/2023) pagi.
Tak hanya dengan dirinya, Josi juga berkomunikasi dengan Mak Ciknya di Jakarta dan neneknya di Padang Pariaman, Sumbar.
Lewat telefon, ujar Dasmawati, Josi mengatakan, ia memasuki masa libur sekolah selama satu bulan. Jadi ia ingin bekerja untuk mengisi waktu libur.
Baca juga: Curhatan Terakhir Josi Putri Cahyani Kepada Adik Sebelum Tewas Diduga Dibunuh Teman Pria di Jepang
"Kami mendengar itu, tentu hanya mengiyakan dan memberinya semangat," jelas Dasmawati.
Sebelum menutup telepon Josi mengatakan pada neneknya akan mengirimi uang, Kamis (17/8/2023) siang (waktu Jepang) saat istirahat bekerja.
Janji tersebut memang ditepati Josi, hanya saja, itu janji terakhir Josi pada keluarganya.
Pasca telepon tersebut, Josi tidak lagi bisa dihubungi.
Bahkan ia tidak pulang lagi ke asrama sekolahnya.
Lima hari setelah telepon tersebut, Josi ditemukan pihak Kepolisian Jepang dalam kondisi tidak bernyawa di sebuah apartemen berjarak 3 km dari asrama sekolahnya.
Baca juga: Josi WNI Asal Padang Pariaman Meninggal Diduga Dibunuh, Postingan Terduga Pelaku Jadi Sorotan
"Padahal ia memiliki mimpi besar untuk membahagiakan neneknya, tapi belum kesampaian," terang Dasmawati.
Sebelumnya diberitakan, Josi dinyatakan hilang oleh pihak sekolah beberapa hari sebelumnya ditemukan meninggal dunia pada Selasa (22/8/2023).
Josi diduga dibunuh oleh kenalannya di Jepang yang saat ini telah ditangkap polisi di Tokyo.
Kata Pihak Sekolah
Pihak sekolah bahasa di Jepang kaget dengan kasus pembunuhan yang menimpa seorang pelajar warga negara Indonesia (WNI) Josi Putri Cahyani (23) di Maebashi Gunma Jepang, Selasa (22/8/2023)
Kabar tentang meninggalnya asal kabupaten Padang Pariaman itu membuat pihak sekolah bahasa Jepang tempat Josi menuntut ilmu, kaget.
Pihak sekolah sempat tak percaya bahwa salah satu pelajar di sekolahnya ditemukan meninggal.
"Kami sangat kaget mendengar ada pelajar sekolah kami yang meninggal di aparteman," kata pihak sekolah bahasa Jepang tempat Josi belajar kepada Tribunnews.com, Kamis (24/8/2023).
Pihak sekolah yang enggan disebut identitasnya itu mengatakan saat ini sedang liburan musim panas.
Josi disebut masuk sekolah sampai dengan 4 Agustus lalu.
"Di pihak sekolah dan teman-temannya Josi anak yang baik dan menyenangkan. Tidak ada masalah apapun di sekolah," tambahnya.
Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi.
"Penyebab kematian juga belum diketahui, polisi masih dalam penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Menurut sumber tersebut, Josi masuk sekolah sejak April 2023.
"Kami kaget baru masuk sekolah April lalu tiba-tiba mayatnya ditemukan," ujarnya.
Pihak sekolah itu mengaku awalnya mengenal Josi dari seorang agen di Indonesia yang memperkenalkan kepada sekolahnya.
Pihak sekolah telah memberitahukan kepada keluarga Josi terkait kejadian ini.
Tewas di Apartemen
Sebelumnya seorang mahasiswi warga negara Indonesia (WNI) Josi Putri Cahyani (23) ditemukan tak bernyawa di sebuah di Maebashi Gunma Jepang, Selasa (22/8/2023).
"Kami menemukan mayat itu 22 Agustus lalu dan penyebabnya bukan bunuh diri. Masih dalam penyelidikan karena ada insiden tertentua," demikian diungkapkan sumber Tribunnews.com dari Kepolisian Jepang, Kamis (24/8/2023).
Diketahui apartemen tempat ditemukannya jasad korban di Maebashi itu disewa oleh seorang pria Jepang.
Pria itu sudah tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari sebelum ditemukannya jenazah wanita WNI tersebut.
"Pria Jepang yang mengontrak apartemen di Maebashi itu masih tidak bisa dihubungi hingga kini," kata sumber tersebut.
Josi tinggal bersama seorang wanita berusia 20 tahunan, sekitar 3 km dari apartemen tempat jenazahnya ditemukan.
Senin (21/8/2023) atau sehari sebelum ditemukannya jenazah korban, wanita itu berkonsultasi dengan Polisi Prefektur Gunma.
Wanita tersebut mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak bertemu dengan Josi sejak pertengahan bulan Agustus ini.
Kemudian Selasa (22/8/2023), ketika polisi menyelidiki sebuah apartemen di Bunkyo-cho, Kota Maebashi, polisi menemukan mayat di sebuah kamar di lantai dua.
Autopsi yudisial memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Josi, yang sedang belajar di Jepang di sebuah sekolah bahasa di Kota Maebashi.
"Tidak ada luka yang nyata di tubuh korban, dan penyebab kematiannya tidak diketahui," ujarnya.
Menurut sumber investigasi, ruangan tempat jenazah ditemukan dikontrak oleh seorang pria Jepang yang merupakan kenalan korban Josi.
Hingga kini pria tersebut tidak dapat dihubungi.
Polisi sedang memeriksa CCTV keamanan terdekat untuk mengikuti jejak Josi dan menyelidiki kemungkinan terjadinya insiden terhadap korban.
Kata Polri
Mabes Polri memberikan penjelasan tentang kasus pembunuhan warga negara Indonesia (WNI) di Jepang asal Kabupaten Padang Pariaman bernama Josi Putri Cahayani (JPC).
Kadiv Hubungan Internasional Irjen Krishna Murti mengatakan saat ini terduga pelaku sudah ditangkap pihak kepolisian Jepang.
Dia mengatakan dari laporan yang ada, pembunuh itu ditangkap di salah satu stasiun Tokyo, Jepang pada Kamis (24/8/2023) waktu setempat.
"Polisi Jepang sudah berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan terhadap korban JPC pada 24 Agustus 2023 di salah satu stasiun di Tokyo pukul 13.25 waktu Tokyo," kata Krishna saat dikonfirmasi, Jumat (25/8/2023).
Meski begitu, Krishna belum membeberkan identitas, peran, hingga motif pembunuhan tersebut.
Dia hanya mengatakan jika saat ini kepolisian di Jepang masih melakukan pemeriksaan secara intensif kepada yang bersangkutan.
"Namun belum dikonfirmasi secara resmi bahwa yang bersangkutan adalah pelaku pembunuhan, regulasi di Jepang mewajibkan Kepolisian Jepang untuk memeriksa tahap demi tahap," jelasnya.
Lebih lanjut, Krishna menuturkan dari informasi yang diterima pihaknya diduga melakukan penelantaran terhadap korban.
"Saat ini terduga pelaku masih diduga melakukan penelantaran jenazah," pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu RI) membenarkan informasi ditemukannya seorang warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia di sebuah kamar apartemen di Kota Maebashi, Perfektur Gunma, Jepang, Selasa (22/8/2023).
WNI tersebut diketahui bernama Joshi Putri Cahayani berstatus sebagai seorang pelajar di sebuah sekolah bahasa di Gunma.
"KBRI Tokyo telah menerima informasi mengenai meninggalnya seseorang yang diduga WNI di Prefektur Gunma, Jepang," kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemenlu Judha Nugraha, Kamis (24/8/2023).
Dikutip dari media Jepang Asahi, penemuan ini berawal dari laporan kehilangan yang diajukan kerabat Joshi ke kepolisian setempat.
Joshi dilaporkan hilang sejak pertengahan Agustus 2023.
Salah satu teman Joshi melaporkan hal itu ke kepolisian pada 22 Agustus 2023.
Polisi mulai menyelidiki keberadaan Joshi hingga akhirnya menemukan mayat seorang perempuan di sebuah kamar di lantai dua apartemen di Bunkyo-cho sehari setelahnya.
"Menindaklanjuti informasi tersebut, KBRI telah berkoordinasi dg Kepolisian Gunma untuk proses otopsi dan identifikasi jenazah," kata Judha.
Hingga saat ini, belum diketahui apa penyebab kematian korban.
Namun berdasarkan keterangan yang didapat Asahi, tak ada luka fisik yang terlihat di tubuh korban.
"Hingga saat ini KBRI masih menunggu hasil otopsi dan identifikasi jenazah tersebut," tutup Judha.
Baca berita lainnya di Google News
Josi WNI Korban Pembunuhan di Jepang, Sang Ibu Minta Kepolisian Beri Pelaku Hukuman Setimpal |
![]() |
---|
Ibu Josi WNI Asal Padang Pariaman Histeris Anak Tewas Dibunuh, Minta Pelaku Dihukum Berat |
![]() |
---|
Isi Ancaman Keiichiro Kajimura ke Josi WNI Padang Pariaman Tewas di Jepang, Bakal Bongkar Rahasia |
![]() |
---|
Penyebab Kematian Josi WNI Asal Padang Pariaman Masih Diselidiki Polisi, Teman Berharap Keadilan |
![]() |
---|
Profil Josi Putri Cahyani WNI Asal Padang Pariaman Tewas Diduga Dibunuh Teman Prianya di Jepang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.