WNI Tewas di Jepang

Rekam Jejak Keiichiro Kajimura Diduga Bunuh Josi WNI Asal Padang Pariaman, 2017 Hadapi Kasus Serupa

Keiichiro Kajimura (40), pria asal Jepang diduga membunuh mahasiswi WNI bernama Josi Putri Cahyani (23) memiliki rekam jejak kasus pembunuhan 2017

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Facebook/Keiichiro Kajimura
Keiichiro Kajimura (40), pria asal Jepang diduga membunuh mahasiswi WNI bernama Josi Putri Cahyani (23) memiliki rekam jejak kasus pembunuhan 2017 

Menurut polisi, pelajar Indonesia tersebut datang ke Jepang pada April 2023 dan sedang belajar di sekolah bahasa di Maebashi

Melansir Mainachi, Korban diketahui tinggal bersama warga Indonesia lainnya yang belajar di sekolah yang sama.

Pada pertengahan Agustus 2023, perempuan asal Padang itu keluar apartemen mengaku ingin pergi jalna-jalan.

Namun, ia tak kunjung kembali dan kontaknya pun tak bisa dihubungi.

Baca juga: Janji Terakhir Josi WNI Asal Padang Pariaman Sebelum Ditemukan Tewas di Jepang

Seorang teman korban, Rosalia Bratanegara juga mengatakan, korban terakhir kali menghubungi keluarganya pada 17 Agustus 2023.

Namun setelah itu, korban tidak lagi bisa dihubungi dan hilang kontak dengan rekan-rekannya di Jepang.

"Sejak itu kami, kawan, dan keluarganya berusaha menghubungi pihak-pihak yang dapat dilibatkan, seperti Nihonggo Gakkounya, LPK yang menerbangkannya, dan KBRI," kata Rosa dalam unggahannya di Grup Facebook Indonesian Community in Japan (ICJ).

Pihak Kompas.com telah mendapat izin untuk mengutip unggahan Rosi di Facebook tersebut.

Berdasarkan keterangan Rosi, korban merupakan warga Padang, Sumatera Barat dan baru tinggal di Jepang sejak April 2023.

Ia menuturkan, korban sebelum hilang disebut pergi bersama kenalannya, seorang warga Jepang bernama Keiichiro Kajimura.

Menurutnya, hal ini diketahui dari keterangan teman satu asrama korban.

"Kami juga punya bukti screenshot chat di mana teman satu asramanya ini selalu menanyakan kabar korban ke pria ini. Karena korban tidak dikembalikan pulang," ujarnya.

Berdasarkan pengakuan Rosa, pria itu disebut-sebut pernah memiliki catatan kriminal pada 2017.

Sejak itu kawan dan keluarganya berusaha menghubungi pihak-pihak yang dapat dilibatkan, seperti Nihonggo Gakkounya, lPK yang menerbangkannya dan KBRI.

Ketika penyelidik mencari lokasi yang berhubungan dengan siswa yang hilang, mereka menemukan mayatnya di sebuah apartemen.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved