Oknum TNI Diduga Ngamuk
Perseteruan Antara Warga dan Oknum TNI di Palembang Berakhir Damai, Dandim : Kesalapahaman
Dandim 04/18 Palembang Letkol Arief Hidayat menyayangkan adanya kesalahpahaman yang terjadi antara keluarga TNI dengan warga setempat di Lorong Budima
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rachmad Kurniawan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dandim 04/18 Palembang Letkol Arief Hidayat menyayangkan adanya kesalahpahaman yang terjadi antara keluarga TNI dengan warga setempat di Lorong Budiman, Kelurahan 35 Ilir.
"Kami menyayangkan adanya permasalahan ini, kebetulan Serda Rustam itu adalah anggota di Kodim. Sebetulnya ini konflik lama antara warga dengan keluarga pak Indra, " kata Arief, Jumat (18/8/2023).
Ia menyebut jika kedua belah pihak merasa benar, dimana ketika keributan tersebut pihak keluarga pak Indra merasa terganggu sementara warga merasa karena saat itu sedang suasana Kemerdekaan 17 Agustus.
Sehingga menurutnya tidak ada yang salah sama sekali.
"Dua belah pihak ini merasa benar, pak Indra merasa terganggu dan dari warga merasa ini lagi suasana 17 Agustus jadi tidak ada yang salah dari kedua sisi ini, " ujarnya.
Arief menambahkan kini kedua belah pihak sepakat berdamai, dan sudah melakukan mediasi.
"Awalnya memang saling melaporkan tapi sekarang sudah saling menyadari dan saling menghormati. Setelah ditinjau permasalahannya akhirnya sepakat berdamai, " katanya.
Adapun Kasus bermula dari viralnya unggahan dari akun Facebook Mar Diah, pada Kamis (17/8/2023).
Dengan narasi tentara ngamuk karena dak mau ada keramaian di hari Kemerdekaan
Berdasarkan informasi kejadian tersebut terjadi di depan lorong Khotib, 35 Ilir, Tangga Buntung, Palembang, Sumatera Selatan.
Disampaikan Ketua RT 22 Bety (48) mengatakan, Kronologi berawal ketika suara gaduh terdengar saat ia sedang berada di dalam rumah.
Sementara warga sedang menyelenggarakan lomba 17-an.
"Kejadian siang kemarin, setelah istirahat sebentar lalu lanjut lomba. Agung (warga) ini kan sedang menyalakan lagu Kemerdekaan saat lomba tiba-tiba dua orang itu keluar dari rumah buka pagar dan yang pakai seragam loreng itu menendang speaker , " ujar Bety saat dijumpai, Jumat (18/8/2023).
Setelah menendang speaker, kedua oknum TNI itu berdebat dengan warga lalu salah satunya masuk lagi ke dalam rumah.
Tak lama kemudian kembali keluar dengan membawa satu sajam jenis parang.
Bety juga menjelaskan jika kedua oknum TNI ngamuk itu bukan warganya, namun ibu mereka lah yang tinggal di lingkungan RT-nya.
"Setelah berdebat dengan warga, rombongan itu masuk ke dalam rumah dan mengambil sebilah parang. Kemudian ribut lagi, untung warga tidak anarkis, " katanya.
Agar situasi tidak semakin jadi, Bety akhirnya menghubungi Kanit Binmas Polsek setempat untuk meredam keributan.
Kemudian ia juga menghubungi pihak Denpom.
"Saya menghubungi polisi dan Denpom, Alhamdulillah dari Binmas Polsek datang dan Denpom mengamankan dua oknum tersebut sekitar pukul 14.30 WIB, " ungkapnya.
Agung (24) pemilik speaker yang dirusak oleh dua orang oknum TNI mengatakan, ketika menendang speaker keduanya sambil meneriakkan tentang izin menggunakan speaker.
Posisi rumah orang tua oknum TNI itu berhadapan dengan rumahnya.
"Dia nanya 'ada izin apo kalian pakai musik ini? ," ungkap Agung.
Ia menerangkan, orang yang menendang speaker adalah Pratu Y yang saat itu menggunakan seragam dinas loreng.
Sementara Serda RP memegang parang.
"Yang nendang yang pakai baju loreng. Sambil membentak mereka debat dengan saya, setelah itu masuk ke rumah satunya mengambil parang. Kami tidak saling serang cuma adu mulut, " katanya.
Atas kejadian itupun, anaknya yang masih bayi trauma karena saat kejadian Agung sedang menggendong anak.
"Anak saya sampai trauma karena dia bentak-bentak saya di depan anak yang masih bayi, " katanya.
Ia berharap kedua oknum tersebut meminta maaf dan sadar akan perbuatannya.
"Semoga sadar dan minta maaf ke kami. Supaya cepat selesai, " katanya.
Klarifikasi Keluarga TNI
Pihak keluarga Oknum TNI diduga ribut dengan warga di Lorong Budiman Kelurahan 35 Ilir angkat bicara.
Nana selaku pihak keluarga pun angkat bicara, kepada Tribunsumsel.com, Nana menceritakan kronologi lengkap yang berbeda dari pihak warga dan RT setempat.
Ia membantah jika musik yang diputar saat kejadian adalah lagu kemerdekaan, justru yang sedang diputar saat itu adalah musik remix.
"Yang diputar itu musik remix yg sangat keras dan saat itu tidak ada tanda tanda diadakan nya lomba. ujar Nana saat dikonfirmasi Jumat (18/8/2023).
"Musik remix yang diputar dalam volume besar dan kami ada bukti video-videonya, " katanya.
Dia menerangkan jika sebelumnya beberapa warga sempat mengeroyok pasangannya dan kakak iparnya hingga ke pintu rumah.
RP saat itu malah dipegangi warga dan mengalami luka-luka.
"Dua anggota TNI dikeroyok oleh warga karena warga tidak setuju ditegur menggunakan speaker musik remix yang sangat keras.
Akibat dikeroyok pasangan saya dan kakak iparnya luka, " ujarnya.
(*)
Tribunsumsel.com
Kronologi TNI Ngamuk di Palembang
Dandim 0418/Palembang
TNI Ngamuk di Palembang
ViralLokal
4 Fakta Oknum TNI Ngamuk di Palembang dan Berujung Damai |
![]() |
---|
Klarifikasi Keluarga, Pratu Y dan Serda RP Tegur Warga Putar Musik Remix Kencang Malah Dikeroyok |
![]() |
---|
Sosok 2 Oknum TNI Ngamuk di Palembang Diduga Karena Suara Musik Lomba 17an, Warga Sebut Saudara Ipar |
![]() |
---|
Kronologi 2 Oknum TNI Ngamuk di Palembang, Bawa Parang Diduga Kesal Musik Keras Saat Lomba HUT RI |
![]() |
---|
Breaking News: Pernyataan Kapendam II Sriwijaya Terkait Viral Oknum TNI Diduga Ngamuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.