TNI Ngamuk di Palembang

Dandim 0418/Palembang Turun Tangan, Begini Nasib 2 Oknum TNI Ngamuk di Palembang Saat Lomba HUT RI

Dandim 04/18 Palembang Turun Tangan, Begini Nasib 2 Oknum TNI Ngamuk di Palembang Saat Lomba HUT RI

|
Dok.Warga
Dandim 04/18 Palembang turun tangan soal 2 Oknum TNI Ngamuk di Palembang Saat Lomba HUT RI 

"Kejadian siang kemarin, setelah istirahat sebentar lalu lanjut lomba. Agung (warga) ini kan sedang menyalakan lagu Kemerdekaan saat lomba tiba-tiba dua orang itu keluar dari rumah buka pagar dan yang pakai seragam loreng itu menendang speaker , " ujar Bety saat dijumpai, Jumat (18/8/2023). 

Setelah menendang speaker, kedua oknum TNI itu berdebat dengan warga lalu salah satunya masuk lagi ke dalam rumah.

Warga saat menunjukkan speaker yang rusak imbas 2 Oknum TNI Ngamuk saat lomba HUT ke 78 RI di Palembang, Kamis (17/8/2023)
Warga saat menunjukkan speaker yang rusak imbas 2 Oknum TNI Ngamuk saat lomba HUT ke 78 RI di Palembang, Kamis (17/8/2023) (TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN)

Tak lama kemudian kembali keluar dengan membawa satu sajam jenis parang. 

Bety juga menjelaskan jika kedua oknum TNI ngamuk itu bukan warganya, namun ibu mereka lah yang tinggal di lingkungan RT-nya. 

"Setelah berdebat dengan warga, rombongan itu masuk ke dalam rumah dan mengambil sebilah parang. Kemudian ribut lagi, untung warga tidak anarkis, " katanya. 

Agar situasi tidak semakin jadi, Bety akhirnya menghubungi Kanit Binmas Polsek setempat untuk meredam keributan.

Kemudian ia juga menghubungi pihak Denpom. 

"Saya menghubungi polisi dan Denpom, Alhamdulillah dari Binmas Polsek datang dan Denpom mengamankan dua oknum tersebut sekitar pukul 14.30 WIB, " ungkapnya. 

Agung (24) pemilik speaker yang dirusak oleh dua orang oknum TNI mengatakan, ketika menendang speaker keduanya sambil meneriakkan tentang izin menggunakan speaker. 

Posisi rumah orang tua oknum TNI itu berhadapan dengan rumahnya. 

"Dia nanya 'ada izin apo kalian pakai musik ini? ," ungkap Agung. 

Ia menerangkan, orang yang menendang speaker adalah Pratu Y yang saat itu menggunakan seragam dinas loreng.

Sementara Serda RP memegang parang. 

"Yang nendang yang pakai baju loreng. Sambil membentak mereka debat dengan saya, setelah itu masuk ke rumah satunya mengambil parang. Kami tidak saling serang cuma adu mulut, " katanya. 

Atas kejadian itupun, anaknya yang masih bayi trauma karena saat kejadian Agung sedang menggendong anak. 

"Anak saya sampai trauma karena dia bentak-bentak saya di depan anak yang masih bayi, " katanya. 

Ia berharap kedua oknum tersebut meminta maaf dan sadar akan perbuatannya. 

"Semoga sadar dan minta maaf ke kami. Supaya cepat selesai, " katanya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved