HUT ke 78 RI

Profil Sosok Gesya Bilbina Adrein Pembawa Baki Bendera Paskibraka Sumsel 2023, Anak Anggota DPRD OKU

Menurut anak dari pasangan Meilinda dan Ferlan Juliansyah ini, yang paling berat selama pelatihan itu mengikuti aturan pelatih misal push up dan lain-

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
Gesya Bilbina Adrein terpilih sebagai pembawa baki Bendera Merah Putih dalam Upacara HUT ke 78 RI di Griya Agung, Palembang, Kamis (17/8/2023) 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Gesya Bilbina Adrein terpilih sebagai pembawa baki bendera merah putih dalam Upacara HUT ke-78 RI di Griya Agung, Palembang.

Gesya Bilbina Adrein merupakan tim Paskibraka Sumatera Selatan (Sumsel) asal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dari SMA Negeri 1 OKU.

"Bisa jadi tim Paskibraka dan pembawaan baki bendera merah putih, rasanya terharu bangga. Apa yang diimpikan bisa terwujud," kata Gesya disela-sela kegiatan sebelum upacara Bendera Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke 78 di Griya Agung, Kamis (17/8/2023)

Menurut anak dari pasangan Meilinda dan Ferlan Juliansyah ini, yang paling berat selama pelatihan itu mengikuti aturan pelatih misal push up dan lain-lain. Jadi fisiknya berasa banget digembleng.

Menurut Gesya ia tertarik ikut Paskibra karena memang keluarganya banyak ikut Paskibra seperti ibu dan kakak sepupu.

Ibunya merupakan Purna Paskibraka tahun 1995 di OKU dan kakak sepupu dulu pembawa baki di OKU.

"Dengan ikut Paskibra kita juga bisa melatih mental, kekuatan fisik dan memperkuat sikap kedisiplinan. Terlebih saya cita-citanya ingin masuk IPDN," kata Gesya yang merupakan anak Anggota DPRD OKU ini.

Wanita kelahiran Baturaja 3 Maret 2007 ini menceritakan, awal-awal pertama kali di Palembang agak canggung karena belum mengenal satu dengan lainnya, karena masing-masing anggota dari kabupaten/kota di Sumsel.

"Tapi seiring berjalannya waktu saya mulai berbaur dengan kabupaten lainnya dan latihan. Hari pertama itu terasa banget capeknya. Mungkin karena saya seorang penari tiba-tiba jadi paskibra jadi kaget, tapi setelah dijalani jadi terbiasa," katanya

Gesya merupakan anak kedua dari empat bersaudara ini mengatakan, saat pertengahan pelatihan sempat masih kacau saat latihan tapi tak ada rasa mau menyerah dan tetap terus semangat.

"Kemarin sempet latihan, harusnya hari tenang tapi karena kami pasukan pengibar bendera pusaka jadi tetap latihan supaya mengingat dan tidak ada kesalahan," kata Gesya yang suka menari.

Gesya yang pernah ikut FLS2N di seni tari dan juara 3 tingkat provinsi pada 2020 lalu ini mengatakan, hari terakhir baru beras sedih, bakal pisah dengan teman-teman dan nggak bakal bisa diulang lagi karena ini kan setahun sekali.

Menurut wanita yang tinggi badannya 172 cm dan berat badannya 62 kg ini kalau mau jadi paskibraka dilihat dari tinggi dan berat badannya yang harus proporsional.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved