Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Siti Mauliah Bakal Bertemu Ibu Bayi Tertukar, Nyonya D Mau Tes DNA, Polres Bogor Pastikan Rampung

Polemik Siti Mauliah dengan ibu bayi tertukar akhirnya mulai menemui titik terang.

Youtube channel SCTV - Kompas.com
Siti Mauliah Bakal Bertemu Ibu Bayi Tertukar, Nyonya D Mau Tes DNA, Polres Bogor Pastikan Rampung 

TRIBUNSUMSEL.COM - Polemik Siti Mauliah dengan ibu bayi tertukar akhirnya mulai menemui titik terang.

Kini ibu D terduga ibu bayi yang rawat anak Siti akhirnya mau melakukan tes DNA.

Dalam waktu dekat, pihak kepolisian akan melakukan tes DNA, terkait bayi yang tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kapolres Bogor, Akbp Rio Anggoro optimistis minggu ini masalah DNA dari kedua belah pihak akan rampung.

"Insyaallah, nanti kalau misalkan gak ada biaya nanti Polres Bogor yang akan membantu biaya tes DNA," ujar Akbp Rio Anggoro. Dilansir Youtube Kompas TV. Selasa (15/8/2023).

Lebih lanjut, pihak kepolisian juga telah melakukan pendekatan, secara persuasif terhadap keluarga, atau ibu yang juga diduga anaknya juga tertukar.

Pihak dinas kesahatan turun tangan usut kasus bayi tertukar di Bogor.
Pihak dinas kesahatan turun tangan usut kasus bayi tertukar di Bogor. (Kompas.com)

Dijelaskan Jurnalis Kompas.com, Nikko Zulfikar bahwa Kapolres Bogor, optimis dalam minggu ini terkait masalah DNA terhadap kedua belah pihak akan rampung.

"Polres Bogor menjamin dan optimis pada minggu ini terkait proses tes DNA sendiri dari kedua belah pihak bayi tertukar akan rampung," ujar Nikko Zulfikar jurnalis Kompas.com.

Baca juga: Sosok Chintia Ibu Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster Salah Beri Susu, Dapat Dukungan Ahmad Sahroni

Polisi juga membentuk tim gabungan untuk mengungkap kasus tersebut.

Selain itu, polisi juga memeriksa beberapa karyawan yang ada di rumah sakit, terkait tertukarnya bayi ini.

Rabu besok (16/08), Polres Bogor akan mengundang direksi rumah sakit, untuk mengklarifikasi terkait kasus tertukarnya bayi.

Seperti diketahui, kisah Siti Mauliah tengah gundah gulana lantaran buah hatinya yang telah dikandung selama sembilan bulan, tertukar saat dilahirkan di Rumah Sakit Sentosa, Jalan Kemang, Desa Pondok Udik, Kabupaten Bogor.

Siti Mauliah melahirkan bayi laki-laki pada 18 Juli 2022 lalu.

Setelah satu tahun merawat bayi tersebut, Siti baru mengetahui bayinya tertukar.

Baca juga: Tangis Chintia Ibu Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster, Bakal Suruh Minta Maaf : Sabar ya, Nak

Alasan Siti Ingin Segera Tukar Bayi

Sebagai ibu Siti mengaku tak bisa mengikhlaskan bayi tersebut.

"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya di mana," ungkapnya.

Kendati demikian, Siti Mauliah sangat berharap anak kandungnya yang tertukar dapat segera kembali kepadanya lagi.

Menurutnya, jika terus merawat anak yang bukan anak kandungnya bayak faktor yang harus dipertimbangkan.

Siti Mauliah sendiri sudah melakukan tes DNA dengan anak yang dirawatnya itu. Dia kemudian meminta pihak rumah sakit untuk melakukan hal serupa terhadap ibu B.

Hasil tes DNA Siti Mauliah dengan bayi tersebut hasilnya negatif, yang dimana anak itu ternyata memang bukan anak kandung yang dia lahirkan.

Pihak RS Sentosa Bogor berupaya membujuk Ibu B agar tes DNA ternyata memerlukan persyaratannya.

Ibu B minta semua pasien yang melahirkan bersamanya agar dilakukan tes DNA juga.

Tangis Sang Ibu Mencari Bayinya yang Tertukar di Bogor, Siti Bingung usai Lihat Hasil Tes DNA
Tangis Sang Ibu Mencari Bayinya yang Tertukar di Bogor, Siti Bingung usai Lihat Hasil Tes DNA (Kolase Tribun Bogor/Naufal fauzy/Ist)

Pengacara Siti Mauliah, Rusdy Ridho menyatakan, B bersedia menjalani tes DNA asal mengikuti persyaratan yang diinginkannya.

"Mau dia (pasien B) semua yang lahir dites DNA, jangan hanya dia," kata Rusdy Ridho dilansir Tribunnews.com.

Sebelumnya, B sempat menolak untuk tes DNA. Alasannya, karena ia belum siap untuk melakukannya.

"Pasien B intinya belum siap secara psikis dan mental," kata Rusdy saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com pada Senin (14/8/2023). Selain itu kata Rusdy, pasien B juga memberi syarat berat untuk Rumah Sakit Sentosa Bogor bila ingin melakukan tes DNA.

Mengetahui hal tersebut, pastinya pihak rumah sakit pun sulit untuk menyanggupinya. "Mungkin sulit," katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Rumah Sakit Sentosa Bogor, Gregg Djako menyatakan bahwa pihak rumah sakit tak bisa menyanggupi persyaratan dari nyonya B.

"Tidak mungkin dipenuhi," kata Gregg.

Bahkan, menurutnya saat Siti dan nyonya B melahirkan hanya ada dua bayi laki-laki pada 18 Juli 2022 itu.

Maka dari itu, untuk dilakukan tes DNA dengan pasien lain itu tidak mungkin, karena sisa bayi pada hari itu berjenis kelamin perempuan.

"Bayi yang lahir pada hari yang sama itu laki-laki hanya dua orang, sisanya perempuan," katanya. "Sisanya perempuan. Jadi tidak mungkin tes bayi lain," kata Gregg Djako.

Baca berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved