Heboh Bayi Tertukar di Bogor
Mental Tak Stabil, Kondisi Terkini Siti Mauliah di Tengah Berjuang Cari Bayi Kandung usai Tertukar
Warga Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor itu diketahui, pasca-kisah bayi tertukar yang dialaminya jadi sorotan satu Indonesia, Siti mengalami dilema.
TRIBUNSUMSEL.COM - Mental Siti Mauliah (37), ibu yang bayinya tertukar setahun lalu di Bogor mulai tak stabil di tengah perjuangannya merebut anak kandungnya kembali dari ibu lain.
Kondisi Siti Mauliah itu diungkap oleh pengacaranya, Rusdy Ridho saat ditanyai awak media.
Warga Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor itu diketahui, pasca-kisah bayi tertukar yang dialaminya jadi sorotan satu Indonesia, Siti mengalami dilema.
Di satu sisi ia ingin cepat anaknya ditemukan, di sisi lain ibu yang diduga mengasuh bayi tertukar ogah kerja sama.
Tidak seperti Siti Mauliah yang gerak cepat melakukan tes DNA, bekas pasien RS Sentosa berinisial D justru belum mau buka suara.
Bahkan saat dibujuk untuk tes DNA, wanita D tersebut menghindar.
Baca juga: Nasib Ibu D Bayi Tertukar dengan Siti Tak Mau Tes DNA, Mentalnya Tak Stabil & Butuh Pendampingan
Mengetahui hal tersebut, Rusdy Ridho pun meminta bantuan kepada pemerintah terkait kasus bayi tertukar.
"Ini harus jadi atensi dari pemerintah khususnya Kemenkes dan Kementerian PPA terkait psikis ibu Siti. Mulai sekarang mental Ibu Siti sudah mulai tidak stabil, apalagi dengan banyaknya pemberitaan seperti ini," kata Rusdy Ridho dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan CNN pada Senin (14/8/2023).
Telah berupaya melaporkan kasus tersebut ke rumah sakit, Rusdy ingin penyidik segera memeriksa beberapa pihak termasuk RS Sentosa dan ibu D.
"Kami berharap pihak kepolisian cepat memanggil beberapa pihak sehingga kasus ini bisa terang benderang dan ibu Siti cepat menemukan di mana anak dia yang sesungguhnya," ujar Rusdy Ridho.
Dalam uraiannya, Rusdy pun menyentil pihak RS Sentosa yang disebutnya lalai.
Baca juga: Sosok Bayi Tertukar Dirawat Siti Mauliah, Super Aktif hingga Tetangga Sebut Seperti Orang Dewasa
Sebab menurut Rusdy, kalau saja bayi Ibu Siti tidak dipisahkan, kejadian bayi tertukar tidak akan terjadi.
"Sudah pasti ada akibat hukum yang akan kita gugat terhadap rumah sakit. Ada satu poin untuk para ibu, ada aturan PP No 33 Tahun 2012, tentang pemberian ASI Eksklusif. Jadi ibu pasca-melahirkan wajib memberikan ASI Eksklusif dan harus rawat gabung, kenapa ada kasus ini? karena tidak ada rawat gabung antara ibu dan anak karena dipisah. Ibu-ibu harus jadi atensi, harus ada rawat gabung, jadi tidak lagi ada pemisahan," ungkap Rusdy Ridho tegas.
Psikolog Buka Suara
Perihal kondisi mental Siti yang kini terganggu gara-gara kisah bayi tertukar viral, Psikolog Anak dan Pendidikan, Felisitas Kaban turut bersuara.
Dalam tayangan Kompas TV, Felisitas menyebut Siti dan ibu D harus sama-sama didampingi oleh petugas kesehatan.
Sebab keduanya memiliki kondisi yang berbeda dengan kesamaan yakni mengalami keadaan tak stabil usai kisah mereka viral.
"Kita menghargai ibu yang berinisiatif ibu yang tes DNA, kita juga harus menghargai ibu yang belum bisa melakukan tes DNA. Jadi ibu ini betul-betul harus kita dampingi secara mental," pungkas Felisitas Kaban.
Baca juga: Perasaan Ibu Diduga Bayi Tertukar dengan Siti, Analisa Psikolog : Galau hingga Salahkan Diri Sendiri
Khusus untuk Ibu Siti, Felisitas mengurai tanggapannya.
Menurut Felisitas, Ibu Siti harus mendapat pendampingan khusus dari psikolog atau petugas kesehatan karena telah melalui banyak hal.
Termasuk dengan memperjuangkan nasib anak kandungnya yang hingga tak diketahui keberadaannya.
"Untuk ibu yang sudah berhasil melakukan tes DNA, kita harus beri pendampingan karena dia harus sabar menghadapi ibu partner lainnya. Karena dia sudah tes, kok ibu yang lain tidak segercep dia. Dia merasa geregetan, selama satu tahun ada kegalauan yang terbukti secara medis. Butuh pendampingan untuk melalui semua prosesnya," ungkap Felisitas Kaban.
Kendati demikian, ibu D juga perlu mendapat pendampingan khusus.
Sebab Ibu D butuh banyak waktu dan persiapan apabila melakukan tes DNA seperti Ibu Siti.
Terlebih selama satu tahun ibu D telah merawat bayinya seperti anak kandungnya sendiri.
Perlu diperhatikan kesiapan mental karena setiap ibu sudah merawat seperti anak kandungnya. Pasti ibu kaget, kecewa, menyalahkan diri sendiri 'kenapa kemarin tidak periksa'. Ada kegalauan besar," ujar Felisitas Kaban.
"Karena kenyataannya kemungkinan besar hasil dari ibu yang satu tidak identik, hasil ibu itu juga kemungkinan tidak identik. Jadi antara mau menerima kenyataan dan antara harus mempersiapkan diri," sambungnya.
Banyak Kejanggalan
Siti Mauliah mengungkap jika bayi tertukar di Bogor yang ia rawat setahun, sebelumnya seperti memberi tanda seolah memang bukan anak kandungnya dengan tak mau diberi ASI nya.
Sosok Siti Mauliah Ibu Bayi Tertukar Setahun di Bogor, Punya Kecurigaan Sejak Lama Hingga Tes DNA (TribunnewsBogor.com)
Menurut Siti Mauliah awalnya ia merasa janggal bahwa anaknya tertukar di hari kedua berada di rumah sakit usai melahirkan.
Bahkan hal tersebut semakin membuatnya yakin setelah mengetahui tabiat putranya terhadap dirinya.
Siti Mauliah menyebut jika selain ada yang berbeda dari fisik bayinya.
Bayi tersebut bahkan terpaksa hanya diberikan susu formula lantaran tak mau diberi ASI.
"Engga pernah, soalnya dia engga mau, dari rumah sakit tok, pas mau pulang disusuin dia engga mau, nangis, saya nyuruh ponakan beli susu," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (10/8/2023).
Selain itu bayi lelaki yang diberi nama Muhammad Rangkuti Galuh itu tidak pernah meminum ASInya.
"Susu formula terus, bukan karena ASI nya engga ada, tapi dianya yang engga mau," terangnya.
Meski begitu, ia mengatakan bayi yang dirawatnya dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.
Di sisi lain, Siti Mauliah meyakini anaknya tertukar usai suster Rumah Sakit Sentosa, Kabupaten Bogor mengambil gelang saat lahir untuk keperluan data.
Siti Mauliah mengaku ada perbedaan usai menyusui anaknya pada hari kedua setelah melahirkan.
Ia pun sempat mengutarakan rasa yang mengganjal kepada suaminya.
Akan tetapi kala itu sang suami tak menaruh kecurigaan apapun.
"Sehari semalem itu kan sama saya, pas mau pulang dari RS itu fisiknya udah beda, saya bertanya sama suami karena beda, kata suami engga mungkin rumah sakit salah," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (10/8/2023) kemarin.
Hingga akhirnya, kecurigaan Siti Mauliah semakin kuat ketika mengurus administrasi kepulangan.
Siti Mauliah merasa curiga lantaran gelang yang melekat pada bayinya bukan atas namanya.
Akan tetapi pihak rumah sakit meyakinkan bahwa itu anak dari Siti Mauliah.
"Tapi udah tau bukan (atas namanya) tetap dibuka terus, katanya disuruh simpen, yaudahlah pulang," terangnya.
Sampai pada keesokan harinya, dua orang perawat dari rumah sakit tersebut mendatangi rumahnya untuk mempertanyakan gelang tersebut.
Kedua perawat tersebut mengatakan ingin mengambil gelang untuk keperluan suatu program.
"Itu pagi-pagi dia nyusul gelang, alasanya buat kunjungan jonhson. Itu gelang harus ketemu, sampe keluarga saya semua ikut nyari, dia pulang itu harus bawa gelang," katanya.
Setelah beberapa hari akhirnya gelang itu pun berhasil ditemukan. Selanjutnya gelang tersebut dikembalikan ke rumah sakit.
Kata Siti Mauliah, ketika mengembalikan gelang tersebut kepada rumah sakit sempat kembali menanyakan apakah bayinya tertukar lantaran gelang tersebut bukan atas namanya.
Akan tetapi, lagi-lagi pihak rumah sakit mengatakan bahwa anaknya tidak tertukar.
"Katanya cuma gelangnya aja yang ketuker," terangnya.
Mendengar penjelasan itu, Siti kemudian pulang ke rumahnya dengan menyimpan rasa kejanggalan.
Namun ia yakin anaknya tertukar, sehingga Siti Mauliah terus mencoba mencari keberadaan bayinya dengan meminta alamat pasien yang ada di gelang tersebut.
"Saya minta alamat berhubung hati saya gundah terus si bayi ini bukan anak saya walaupun sama saya dirangkul tapi hati saya engga nerima. Saya minta alamat gelang itu ke rumah sakit, ketemu, langsung saya susul ke rumah pasien B," katanya.
Siti Mauliah pun meminta kejelasan kepada pihak rumah sakit yang kemudian menyarankan untuk melakukan tes DNA di Cempaka Putih, Jakarta.
Dari hasil tes DNA tersebut, Siti Mauliah mengungkapkan bahwa anak yang dirawatnya tersebut bukan anak biologisnya.
Rasa janggal yang selama ini ia rasakan pun akhirnya terungkap dengan hasil tes DNA yang menunjukan tidak ada kecocokan dengannya.
"Jadi valid hasil DNA itu bukan anak dari ibu Siti. Jadi sekarang itu yang ada di bu siti bukan anak dia, bu Siti juga tidak tau keberadaan anaknya ada di mana," pungkasnya.
Kemudian antara Siti Mauliah, pasien B atau pasien yang ada di gelang tersebut dan rumah sakit melakukan mediasi untuk mencari titik terang.
Tetapi mediasi tersebut belum membuahkan hasil. Pasalnya, pasien B masih enggan untuk melakukan tes DNA.
Hingga kini Siti Mauliah masih berjuang untuk mencari keberadaan anak kandungnya.
"Mungkin kalau engga ada suster kesini saya engga janggal dan gelisah, berhubung suster kerumah saya makin mengganjal dan gelisah. Kalau suster engga datang kerumah saya juga engga akan tau," pungkasnya.
Adapun pihak lain tersebut masih merupakan warga Kabupaten Bogor.
Baca berita lainnya di Google News
Heboh Bayi Tertukar di Bogor
Bayi Tertukar di Bogor
Bayi Tertukar
Bayi Tertukar Setahun
Tribunsumsel.com
Siti Mauliah
Ingat Bayi Tertukar di Bogor? Kabar Terkini Setelah 3 Bulan Dirawat Orang Tua Kandung, Makin Gemoy |
![]() |
---|
Kondisi Bayi Tertukar di Bogor, Malah Masuk Rumah Sakit Setelah Dikembalikan ke Orang Tua Kandung |
![]() |
---|
Siti Mauliah Gagal Move On Teringat Daanish, Sempat Ajukan Permintaan Khusus ke Polres Bogor |
![]() |
---|
Kondisi Daanish Bayi Dian Usai Dilarikan ke Rumah Sakit, Sebelumnya Muntah di Polres Bogor |
![]() |
---|
Daanish Bayi Tertukar Dilarikan ke RS Usai Resmi Dikembalikan, Kakak Dian Bantah Kangen Siti Mauliah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.