Berita Pendidikan

Perbedaan Antara Pancasila dengan Ideologi Komunisme Adalah, Ini Penjelasannya

Ideologi merupakan seperangkat ide atau keyakinan dalam menentukan cara pandang seseorang atau sebuah negara untuk mencapai tujuannya.

Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Abu Hurairah
Tribun
Ideologi merupakan seperangkat ide atau keyakinan dalam menentukan cara pandang seseorang atau sebuah negara untuk mencapai tujuannya. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Setiap negara yang merdeka dan berdaulat pasti memiliki dasar negara dan ideologi yang harus diterapkan oleh seluruh masyarakat.

Ideologi sendiri adalah gabungan dari bahasa Yunani yaitu Ideos dan Logos yang artinya tujuan, cita-cita, pemikiran dan pengetahuan.

Dikutip dari Kompas.com, ideologi merupakan seperangkat ide atau keyakinan dalam menentukan cara pandang seseorang atau sebuah negara untuk mencapai tujuannya berdasarkan pengetahuan.

Ada begitu banyak ideologi di dunia diantaranya ideologi pancasila dan ideologi komunis.

Kedua ideologi tersebut memiliki perbedaan yang mendasar.

Indonesia misalnya, memiliki Pancasila sebagai dasar negara.

Ideologi Pancasila berarti nilai-nilai luhur budaya dan religius bagi bangsa Indonesia yang berdasarkan pada sila-sila Pancasila.

Baca juga: Jelaskan Arti Penting Mempertahankan Pancasila Sebagai Dasar Negara? Jawaban PKN Kelas 9

Ciri-ciri ideologi pancasila adalah:

-Berasal dari falsafah hidup masyarakat.

-Berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.

-Menganut sistem pemerintahan demokrasi Pancasila. -Menerapkan sistem pemerintahan dan semua aspek kehidupan berdasarkan hukum.

-Bersifat terbuka, kreatif, dan dinamis.

Sedangkan untuk ideologi komunis merupakan paham atau ideologi bertujuan menggantikan hak individu dengan hak-hak umum berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi.

Komunisme menyakini jika semua orang setara dan mengajarkan kalau tidak ada perbedaan antara satu orang dengan orang lain.

Ciri Ciri Komunisme

- Tidak meyakini keberadaan Tuhan

- Kepemilikan barang menjadi miliki bersama

- Mengajarkan teori perjuangan kelas

- Revolusi dilakukan secara terus menerus

- Mengutamakan kepentingan negara atau kelompok daripada kepentingan individu.

Beda Ideologi Pancasila dan Komunisme di Bidang Politik dan Hukum.

Ideologi pancasila menerapkan prinsip persatuan dan kebersamaan yang dimiliki manusia untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ideologi pancasila diterapkan di Indonesia dengan sistem demokrasi pancasila yang dimana di setiap individu memiliki hak dan kewajiban terlibat dalam kehidupan bernegara.

Hukum yang diterapkan adalah menjunjung tinggi keadilan dalam masyarakat.

Untuk komunisme hanya memiliki satu kekuasaan melalui partai komunis. Ideologi komunisme membatasi demokrasi hingga rakyat tak memiliki kebebasan berbicara.

Baca juga: Mengenal Profil Pelajar Pancasila, Definisi, Kegunaan dan Dimensi Elemen Profil Pelajar Pancasila

Beda Ideologi Pancasila dan Komunisme di Bidang Ekonomi

Seluruh kekayaan alam yang ada dikelola oleh negara dan sebesar-besarnya dimanfaatkan dalam kepentingan masyarakat dalam ideologi pancasila, sedangkan ideologi komunis menerapkan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi dan sepenuhnya dikendalikan oleh negara.

Peran negara di dalam ideologi pancasila untuk menghindari hal yang tak diinginkan seperti terjadinya monopoli merugikan masyarakat.

Peran negara dalam ideologi komunis sangat dominan, sering terjadi monopoli negara karena begitu besarnya peran dalam perekonomian.

Beda Ideologi Pancasila dan Komunisme di Bidang Agama

Perbedaan ideologi pancasila dengan komunisme dalam bidang agama adalah ideologi pancasila membebaskan warganya memilih agama atau keyakinan.

Sedangkan komunisme menganggap agama sebagi candu sehingga keberadaanya tak diperlukan.

Di ideologi pancasila, agama harus menjiwa seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

Untuk Komunisme menyakini kalau agama harus dijauhkan dri masyarakat tidak mempercayai keberadaan Tuhan atau Atheis.

Beda Ideologi Pancasila dan Komunisme di Bidang Sosial

Pada ideologi pancasila mengakui kebudayaan dimiliki individu.

Termasuk kebudayaan hidup berdampingan antarwarga masyarakat.

Hubungan antara individu dilandasi keselarasan, keserasian dan keseimbangan.

Ideologi pancasila percaya kalau masyarakat ada karena individu dan individu bebas berperan dalam kehidpan masyarakat.

Untuk Komunisme menganggap individu dan masyarakat kurang penting karena kepentingan negara adalah utama.

Kolektivitas yang dibentuk negara jauh lebih penting.

Dilansir dari Jurnal Pemikiran Paham Komunis Perpektif Pancasila Edi Casedi, Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Penafsiran sila Ketuhanan yang maha esa mengizinkan kebebasan untuk mengembangkan paham ateisme di Indonesia tentu merupakan tafsir yang salah.

Kalau seorang menjadi atheis tentu jadi urusan dirinya sendiri.

Tapi ketika menyebarkan paham itu atau mendirikan organisasi berpaham atheisme jadi masalah lain.

Dalam suatu pidato Jenderal Nasution menyatakan,

“Manusia yang tidak beragama adalah bukan manusia yang memiliki rasa rasio.

Dengan rasa maka dipancarkan estetica susila dan nosrma yang bersumber dalam jiwa nanusia.

Rasa-rasa ini dalam hidup nyata satu sama lain dikehendaki harmonisasi hal mana hanya akan dapat selaras bila didasari norma-norma dan etika dari keagamaan yang sifatnya universal dapat diterima.

Sila Ketuhanan Pancasila menuntut bahwa manusia setiap manusia Indonesia hendaknya bertuhan minimal dia menghargai dan berusaha kearah bertuhan.”

Prinsip Ketuhanan Pancasila ini sangat bertentangan dengan ideologi komunis yang tidak mengakui adanya Tuhan.

Mengutip pasal 13 Program Partai Komunis Rusia, bahwa “tiap-tiap anggota Partai Komunis tidak boleh beragama dan harus mengambil bagian dengan giat untuk menghentikannya.”

Paham komunis merupakan salah satu tantangan bagi pancasila yang mana ajaran komunis berasaskan materialisme yang
mengandung kepercayaan bahwa Tuhan atau bidang adikodrati (super natural realm) tidak ada.

Paham atau ideologi komunis masuk ke Indonesia pada tahun 1913. diperkenalkan oleh Hendricus Josephus Franciscus Maria Sneevliet.

Paham dan ideologi terus berkembang hingga penganut paham ini membentuk sebuah partai di Indonesia yaitu Partai
Komunis Indonesia (PKI) pada tanggal 23 Mei 1920.

Baca juga: Arti Lima Sila Pancasila Ditinjau dari Nilai-nilai Islam, Ketauhidan, Ukhuwah, Mudzakarah dan Adil

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved