Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Ini Syarat yang Diajukan Orang Tua Bayi Tertukar Jika Siti Mauliah Ingin Tes DNA, Sempat Menolak

Pihak Nyonya B atau terduga orangtua kandung bayi di Bogor mengajukan syarat ke Siti Mauliah untuk tes DNA, merasa yakin jika bayinya tidak tertukar.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TribunnewsBogor.com
Pihak Nyonya B atau terduga orangtua kandung bayi di Bogor mengajukan syarat ke Siti Mauliah untuk tes DNA, merasa yakin jika bayinya tidak tertukar. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Kasus dugaan bayi tertukar di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor kian jadi sorotan publik.

Upaya Siti Mauliah (37) ibu kandung dari bayi tertukar itu untuk meminta bayinya dikembalikan pun masih terus diperjuangkan.

Pasalnya, terduga orang tua yang merawat bayi Siti Mauliah (37) hingga kini menolak untuk melakukan tes DNA.

Pihak Nyonya B atau terduga orangtua kandung bayi di Bogor itu merasa yakin jika bayinya tidak tertukar.

Baca juga: Siti Mauliah Tak Ikhlaskan Bayinya Tertukar, Ingin Rawat Anak Kandung Sendiri: Bukan Kambing Dijual

Siti Ibu dari Bayi Tertukar di Rumah Sentosa Bogor Ketahuan Setelah 1 Tahun Dirawat dari Hasil Tes DNA
Siti Ibu dari Bayi Tertukar di Rumah Sentosa Bogor Ketahuan Setelah 1 Tahun Dirawat dari Hasil Tes DNA (Kolase Tribun Bogor)

Padahal wanita yang informasinya tinggal di wilayah Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor ini merupakan satu-satunya terduga ibu bayi tertukar di Bogor.

"Pasien terduganya cuma satu, yaitu Nyonya B," kata Jubir RS Sentosa, Gregorius B Djako, dilansir dari Tribunnewsbogor.com, Sabtu, (12/8/2023).

Hal itu kata Greg, dikarenakan pada tanggal 18 Juli 2022 hanya ada dua kelahiran bayi laki-laki di RS Sentosa.

Pihak rumah sakit juga sudah ikut membujuk dan telah memfasilitasi D untuk tes DNA, namun D tetap menolak.

Hingga, D akhirnya mengajukan syarat yang cukup berat pada Siti jika tetap harus tes DNA.

Kuasa hukum Siti, Rusdy Ridho mengatakan, D bersedia melakukannya jika semua bayi yang ada di hari itu juga harus tes DNA.

"Yang terduga tidak mau melakukan DNA. Pengenya semua bayi yang ada hari itu juga harus dilakukan tes DNA," ujarnya.

Baca juga: Isak Tangis Siti Ngadu ke Polres Bogor, Terduga Orang Tua Bayi Tertukar Tolak Jalani Tes DNA

Adapun Siti Mauliah berharap hati dari orang tua tersebut bisa terbuka dan mau menerima permintaannya.

Pasalnya Siti Mauliah hanya ingin menuntut kepastian terkait apakah benar anak dirawat darah dagingnya.

"Saya gak minta apa-apa, saya minta tes DNA, biar ada kepastian ke saya itu benar atau tidaknya itu bayi saya yang diurus sama dia," kata Siti Mauliah melansir Tribunnewsbogor.com, Sabtu (12/8/2023).

Padahal sebelumnya, Dari hasil pemeriksaan tes DNA di kawasan Cempaka Putih, Jakarta, anak yang dirawat bukan anak biologis dari Siti Mauliah.

Berdasar petunjuk dari gelang penanda bayi sewaktu proses persalinan, Siti menduga bayinya dirawat oleh Dian, warga Tajur Halang Bogor.

"Mediasi sebagai upaya rumah sakit agar supaya proses komunikasi, proses penyelesaian, kita selesaikan dengan rumah sakit yang memfasilitas, termasuk tes DNA, pemeriksaan darah untuk kedua belah pihak," jelasnya.

Siti Maulia (37), ibu dari bayi yang tertukar sedang menggendong bayi tersebut di rumahnya Kampung Mekar Jaya, Desa Cibeuteng, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/8/2023).
Siti Maulia (37), ibu dari bayi yang tertukar sedang menggendong bayi tersebut di rumahnya Kampung Mekar Jaya, Desa Cibeuteng, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/8/2023). ((KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN))

Selain gelang, indikator lain mengapa Siti Mauliah tertuju pada Dian adalah berdasar data bahwa bayi laki-laki yang lahir pada 18 Juli 2022 hanya ada dua.

Alhasil, Siti memilih melaporkan kasus bayi tertukar saat persalinan di RS Sentosa setahun lalu ke Unit PPA Satreskrim Polres Bogor.

Kuasa Hukum meminta pihak rumah sakit bertanggung jawab atas apa yang dialami kliennya tersebut.

Siti Ngadu ke Polisi

Polres Bogor bergerak cepat dalam menindaklanjuti kasus bayi tertukar viral di media sosial.

Terbaru Polres Bogor berencana meminta keterangan ke pihak rumah sakit Sentosa terkait peristiwa yang terjadi.

Kini, polisi sudah menerima keterangan dari pihak keluarga korban dalam hal ini Siti Maulia (37), ibu dari bayi yang tertukar.

Dalam penyelidikan ini nantinya Polisi juga akan menyimpulkan ada atau tidaknya pelanggaran pidana terkait peristiwa dugaan tertukarnya bayi ini.

"Proses dan prosedur akan kami laksanakan pendalaman terhadap kejadian ini. Mohon doanya supaya peristiwa ini dapat terang menderang dan kita bisa mendapatkan solusi yang terbaik untuk ibu dan anaknya karena ini menyangkut psikologis dari seorang ibu dan anak yang mana sang ibu baru melaksanakan persalinan namun diduga keras bayi yang dilahirkannya tertukar," ungkap Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro.

Tak ikhlas

Siti Mauliah tak bisa terima saat diminta untuk mengikhlaskan bayinya tertukar di rumah sakit.

Diketahui Siti Mauliah selama setahun ini merawat bayi milik orang lain.

Setelah dari hasil tes DNA mengatakan anak dirawat bukanlah darah dagingnya.

Adapun Siti Mauliah mencoba bersabar sambil mencari tahu keberadaan anak biologisnya.

Ia mengatakan tidak ada yang keberatan ketika bayi yang sudah jelas tertukar itu masih tetap dirawatnya.

"Kalau keluarga besar mah menerima (keberadaan bayi yang saat ini dirawatnya)," ujarnya.

Baca juga: Intuisi Ibu, Siti Akui Tak Ada Ikatan Batin Anak Kini Dirawat, Berharap Bayi Tertukar Dikembalikan

Namun sebagai seorang ibu yang memiliki intuisi dengan anak kandung, ia tak merasakan adanya ikatan batin yang terjalin dengan bayinya saat ini.

Meskipun setiap harinya bayi tersebut dirawatnya seperti anak sendiri.

Kendati demikian, di lubuk hatinya terdalam ia terus mempertanyakan dimana anaknya.

"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya dimana," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia pun sangat berharap bayinya yang tertukar dapat segera kembali dalam dekapannya.

Ia mengatakan banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika terus menerus merawat bayi yang sudah jelas bukan anak biologisnya berdasarkan hasil tes DNA yang sudah dilakukan.

"Bukannya tega ngelepas anak yang udah dirangkul bertahun-tahun, dari susu juga ibaratnya udah engga itung-itungan, tapi dampak kedepannya, kan bukan kambing yang gede dijual, anak kan puluhan tahun, nanti dikhawatirkan bermasalah terus kedepannya," pungkasnya.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved