Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Pekerjaan Muhammad Tabrani Ayah Bayi Tertukar di Bogor Adalah Buruh Pabrik, Sang Istri IRT

Pekerjaan Muhammad Tabrani suami Siti Mualiah anak bayi tertukar di Bogor tengah jadi sorotan publik.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TribunnewsBogor.com
Pekerjaan Muhammad Tabrani suami Siti Mualiah anak bayi tertukar di Bogor tengah jadi sorotan publik. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Menguak pekerjaan Muhammad Tabrani suami Siti Mauliah yang bayinya tertukar di Bogor tengah jadi sorotan publik.

Suami Siti diketahui bernama Muhammad Tabrani yang bekerja sebagai buruh pabrik.

Hal ini diungkap pengacaranya, Rusdy Ridho saat dihubungi TribunnewsBogor.com, dilansir Sabtu (12/8/2023).

"Suaminya buruh di pabrik Tangerang," jelas Rusdy.

Sementara Siti Mauliah sebagai ibu rumah tangga.

"Ibu rumah tangga," kata pengacara.

Dari hasil pernikahannya, Siti dan suaminya memiliki empat orang anak.

"Punya empat anak," kata Rusdy Ridho.

Sosok Muhammad Tabrani ayah bayi tertukar di Bogor tengah jadi sorotan publik.
Sosok Muhammad Tabrani ayah bayi tertukar di Bogor tengah jadi sorotan publik. (TribunnewsBogor.com)

Seperti diketahui, Siti Mauliah mengalami kisah menyedihkan lantaran buah hatinya yang telah dikandung selama sembilan bulan, tertukar saat di lahirkan di Rumah Sakit Sentosa, Jalan Kemang, Desa Pondok Udik, Kabupaten Bogor.

Naasnya, peristiwa ini sudah terjadi sejak setahun silam atau pada saat dirinya melahirkan bayi laki-laki pada 18 Juli 2022 lalu.

Baca juga: Ikhlas Rawat Bayi yang Tertukar, Siti Tetap Inginkan Anak Kandung Kembali, Pikirkan Masa Depan

Suami Siti sampai pingsan istri pendarahan

Perjuangan Siti Mauliah saat mengandung hingga melahirkan alami pendarah, namun ternyata bayi tertukar.

Siti Mauliah kini terus berupaya mencari titik terang anak kandungnya yang tertukar dirawat oleh Dian.

Terungkap kondisi bayi yang tertukar setelah setahun dirawat.
Terungkap kondisi bayi yang tertukar setelah setahun dirawat. (TribunnewsBogor.com)

Diketahui, Siti melahirkan bayi laki-laki pada 18 Juli 2022 lalu.

Namun setelah satu tahun merawat bayi tersebut, Siti baru mengetahui bayinya tertukar.

Di balik kejadian ini, ternyata perjuangan Siti Mauliah sangat luar biasa ketika akan melahirkan anak keempatnya itu.

Baca juga: Intuisi Ibu, Siti Akui Tak Ada Ikatan Batin Anak Kini Dirawat, Berharap Bayi Tertukar Dikembalikan

Sebab, ketika itu Siti Mauliah mengaku sempat mengalami pendarahan hebat hingga sepekan lamanya.

Bahkan nyawa jadi taruhan dikala mengandung anak laki-lakinya yang kini ternyata tertukar.

"Malem-malem itu setengah abis pipis saya nonton tv, duduk sambil ngemil, kata saya keluar air apa yah, kasur lantai semua basah ngalir darahnya ke sana, engga ngeuh ternyata pendarahan," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, dilansir Sabtu (12/8/2023).

Siti Mauliah (37) terisak tangis mengadukan kasus bayinya tertukar ke Polres Bogor Jumat (11/8/2023).baru menyadari sang anak bukan anak kandungnya
Siti Mauliah (37) terisak tangis mengadukan kasus bayinya tertukar ke Polres Bogor Jumat (11/8/2023).baru menyadari sang anak bukan anak kandungnya (Tribunnewsbogor.com)

Tak lama itu setelah mengetahui pendarahan, Siti pun sontak memanggil suaminya.

Namun suaminya sontak terkejut hingga jatuh pingsang melihatnya mengalami pendarahan.

"Saya manggil papahnya pas ngeliat langsung pingsan, manggil si teteh (saudara) ini engga mau, pingsan," katanya.

Baca juga: Tak Rela Bayi Tertukar, Siti Cerita Pertaruhkan Nyawa saat Hamil, Pendarahan hingga Suami Pingsan

Setelah pendaharan hebat itu mulai berhenti, diceritakan Siti, tiba-tiba disambung dengan keluarnya cairan bening, Ia menyebut cairan tersebut dengan sebutan kembar banyu.

Tak hanya itu, Siti mengaku mengalami hal itu sampai sepekan lamanya.

Bahkan kondisi Siti sudah terlihat tidak berdaya lagi.

Meskipun kondisinya kian mengkhawatirkan, namun ia mengaku tetap memiliki stamina dan mampu menjalankan rutinitas seperti biasa.

"Makanya saya aneh, orang-orang juga aneh pendarahan bisa sampe seminggu, itu badan udah kayak bangke kata orang-orang udah pucet banget, tapi saya engga ngerasa pusing, fit aja biasa, jalan biasa, masak biasa, nganter anak sekolah biasa, engga ngeluh puyeng, ngeluh sakit, engga bisa pake pembalut kecil, pake pampers saya seminggu," jelas Siti.

Setelah memeriksakan kondisinya ke rumah sakit, ternyata rumah sakit mengatakan tak lama lagi bayi tersebut akan lahir, Siti Mauliah pun diminta untuk bersiap melakukan persalinan.

Siti Mauliah mengakui bahwa proses kelahirannya pun sangat berbeda dengan tiga anak sebelumnya yang lahir secara normal.

Siti melahirkan anak keempatnya ini secara caesar.

"Justru itu berat, beratnya gini waktu saya lahir itu sebenernya belum bulannya, belum nyampe HPL. Ini doang yang caesar, yang pendarahan juga ini doang, dahsyat banget," terangnya.

Kendati demikian, Siti Mauliah sangat berharap anak kandungnya yang tertukar dapat segera kembali kepadanya lagi.

Tak Ikhlas Anak Dirawat Ibu Bayi Tertukar

Diakui Siti bahwa keluarga besarnya sudah menerima keberadaan bayi yang kini dirawatnya.

"Kalau keluarga besar mah menerima (keberadaan bayi yang saat ini dirawatnya),"

Namun, sebagai ibu Siti mengaku tak bisa mengikhlaskan bayi tersebut.

"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya dimana," ungkapnya.

Kendati demikian, Siti Mauliah sangat berharap anak kandungnya yang tertukar dapat segera kembali kepadanya lagi.

Menurutnya, jika terus merawat anak yang bukan anak kandungnya bayak faktor yang harus dipertimbangkan.

Siti mengkhawtirkan nambak kedepannya jika terus merawat anak tersebut.

"Bukannya tega ngelepas anak yang udah dirangkul bertahun-tahun, dari susu juga ibaratnya udah engga itung-itungan, tapi dampak kedepannya, kan bukan kambing yang gede dijual, anak kan puluhan tahun, nanti dikhawatirkan bermasalah terus kedepannya." pungkasnya.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved