Dinsos Vs Pratiwi Noviyanthi

Curhat Kadinsos Tangerang jadi 'Objek' Kemarahan, Padahal yang Jemput Bayi Pratiwi Adalah Kemensos

Sosok Dedi Mulyadi kini ingin membantu mengambil anak asuh Pratiwi Noviyanthi yang sebelumnya dibawa paksa Dinsos, singgung kenyamanan ditempat baru

|
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel/Ig@pratiwinovoyanthi_reall
Kepala Dinas Sosial, Mulyani buka suara terkait kasus anak-anak asuh Pratiwi Noviyanthi dibawa paksa pihak dinsos. Ia bingung jadi objek kemarahan warganet, padahal yang bawa anak Pratiwi adalah kemensos 

Bahkan Kang Dedi lantas harus memastikan kondisi 10 bayi dalam keadaan sehat dan perawatannya apakah lebih baik dibanding tempat Novi.

"Jadi besok saya harus ke sana memastikan bahwa 10 bayi itu dalam keadaan sehat perawatannya seperti apa lebih baik gak dibanding tempat mbak Novi," ucapnya.

Selain itu Kang Dedi menilai bahwa, seharusnya dihukum orang yang telah menelantarkan anak tersebut bukan yang merawatnya.

"Pertanyaan saya kenapa orang yang mengurus bayi yang tidak diragukan oleh manusia kok diselidiki, ada apa ?," tanya Dedi Mulyadi.

"Yang harusnya dihukum itu orang yang buang bayi, bukan yang mungut bayi," tegas Dedi.

"Jadi peristiwa mbak Novi ini terjadi secara akta di Kabupaten tapi domisilinya di Kota dan posisi dinas sosial itu hanya dipanggil untuk mendampingi ke lokasi setelah itu bayi dan ketiga pengasuh dan ODGJ semua dibawa Kemensos," jelasnya.

Klarifikasi Sebelumnya

Kadinsos Kota Tangerang, Mulyani sebelumnya pula dengan tegas memberi bantahan tak mengambil paksa anak asuh dari Pratiwi Noviyanthi.

Bahkan Mulyani menyebut bahwa pihak Dinsos hanya mendampingi petugas kepolisian dan Kemensos.

"Jadi, kami hanya diminta mendampingi petugas kepolisian dan Kemensos. Karena kebetulan lokasi kejadiannya di wilayah administratif Kota Tangerang," jelasnya dalam siaran pers dilansir Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Sementara itu Mulyani selaku Kepala Dinsos menghimbau masyarakat untuk tidak mudah menarik kesimpulan sebelum mendapat informasi yang lengkap.

"Dengan ini, kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah menarik kesimpulan sebelum dapat informasi yang lengkap dan benar," imbaunya.

Mulyani meminta publik untuk tidak mudah termakan provokasi.

Bahkan ia merasa heran dengan respons warganet yang langsung menggeruduk akun Dinsos Kota Tangerang.

"Lebih bisa menahan diri dengan pemberitaan yang ada dan jangan termakan provokasi," tegas Mulyani.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved