Mahasiswa UI Bunuh Adik Tingkat

Reaksi Kekasih Saksikan Altaf Mahasiswa UI Ditangkap usai Bunuh Junior, Kebingungan : Ini Ada Apa?

Penangkapan Altafasalya Ardnika Basya pasca membunuh juniornya, Zidan rupanya disaksikan sang kekasih. dibuat kebingungan dengan kedatangan Polisi

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribunjakarta.com
(Kiri) Sunarsih, penjaga kosan yang ditinggali Altafasalya Ardnika Basya (23) sang pembunuh Mahasiswa UI ungkap Penangkapan Altaf rupanya disaksikan sang kekasih hingga dibuat kebingungan dengan kedatangan Polisi 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Penangkapan Altafasalya Ardnika Basya pasca membunuh juniornya, Zidan rupanya disaksikan sang kekasih.

Mahasiswa Universitas Indonesia yang akrab disapa Altaf itu sempat mengajak sang kekasih kosannya di Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok.

Tak disangka, sang kekasih dibuat kebingungan dengan kedatangan pihak kepolisian yang membawa Altaf.

Baca juga: Altaf Mahasiswa UI Bunuh Adik Tingkat Sempat Ingin Kuburkan Jasad Korban, Tapi Batal Gegara Ini

Tangis Altaf Mahasiswa UI Bunuh Adik Tingkat, Minta Maaf Pada Keluarga Korban
Tangis Altaf Mahasiswa UI Bunuh Adik Tingkat, Minta Maaf Pada Keluarga Korban (Tribun Jakarta)

Momen penangkapan itu juga turut disaksikan oleh Sunarsih selaku penjaga kosan yang ditinggali Altaf.

Sunarsih menuturkan jika saat itu, Altaf dan kekasihnya hendak mengambil sebuah barang di kosannya.

"Pas ditangkap itu ada ceweknya. Nah ceweknya itu nunggu di atas motor. Sementara Altanya masuk ke dalam katanya mau ngambil barang buat temennya, pas itu polisi datang," kata Sunarsih dilansir TribunJakarta.com di kosan pelaku, Minggu (6/8/2023).

Namun, tak lama Altaf justru dibawa polisi dengan pasrah tanpa perlawanan.

"Cuma sendiri yang ke sini, itu pas waktunya orang pada Salat Jumat."

"Enggak ada perlawanan sama sekali, si Altaf langsung dibawa terus ceweknya ditinggal," ujar Sunarsih.

Saat melihat sang kekasih dibawa polisi, kekasihnya sempat bertanya dengan raut wajah penuh kebingungan.

"Terus ceweknya nanya 'Sebenarnya ini ada apa dengan Altaf ya kok dibawa polisi'," ujar Sunarsih menirukan ucapan kekasih Altaf yang bertanya saat penangkapan itu.

Baca juga: Nangis Sesenggukan, Altaf Mahasiswa UI Ngaku Mimpi Didatangi Mendiang MNZ, Ingin Balas Dendam

Sunarsih yang saat itu juga belum mengetahui apa yang diperbuat Altaf juga sama bingungnya dengan sang kekasih Altaf.

"Ya ibu juga gatau, ibu kaget ini Altaf dibawa. Soalnya baru pertama kali belum dipanggil sama polisi, langsung begitu dibawa aja," kata Sunarsih.

Belakangan mereka baru mengetahui bahwa ternyata Altaf ditangkap karena membunuh adik kelasnya bernama Naufal Zidan (19).

Sunarsih mengatakan bahwa Altaf sudah sering mengajak kekasihnya itu ke kosannya.

(kiri) Proses penyerahan jenazah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/8/2023). (kanan) AAB pembunuh Zidan. MNZ tewas usai jadi korban pembunuhan senior kampusnya di indekos di Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4//8/2023) pagi.
(kiri) Proses penyerahan jenazah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/8/2023). (kanan) AAB pembunuh Zidan. MNZ tewas usai jadi korban pembunuhan senior kampusnya di indekos di Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4//8/2023) pagi. (TribunJakarta.com/Dwi Putera Kesuma)

Hal itu berbeda dengan sosok korban pembunuhan yang disebutnya tak pernah dibawa Altaf ke kosannya.

Altaf sudah mengekos di kosan Wisma Ladika sekira satu tahun lebih. Saat ini, di kosan tersebut, Alsaf tinggal bersama dua teman kuliahnya.

"Pacarnya emang sering ke sini makanya saya tahu, baru pacaran kira-kira 3 bulan ini. Tapi kalau yang korbannya ini belum pernah ke sini," ujarnya.

Diketahui, AAB membunuh MNZ di kamar kos korban di Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, pada Rabu (2/8/2023) petang pukul 18.00 WIB.

Warga menemukan jenazah MNZ disimpan di kolong kamar kos Jumat pagi tadi pukul 10.00 WIB (4/8/2023).

Jasad MNZ ditemukan terbungkus plastik warna hitam, disimpan di kolong kamar.

Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengakui motif ia nekat menghabisi nyawa korban adalah karena terlilit uang pembayaran kamar kos.

Selain itu, Nirwan juga mengatakan pelaku iri dengan kesuksesan yang diraih korban.

Pelaku iri dengan kesuksesan korban dan terlilit bayar kosan," ucap Nirwan pada wartawan, Jumat (4/8/2023).

Selain itu, Nirwan mengungkapkan bahwa pelaku juga terlilit hutang pinjaman online.

Pelaku Sampaikan Permintaan Maaf

Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23) kini bak dihantui rasa bersalah setelah membunuh juniornya, Muhammad Naufal Zidan(19).

Altaf hanya bisa menyesali perbuatannya dan meminta maaf di Polres Metro Depok.

"Saya kaka tingkat dari almarhum Naufal ingin minta maaf sebesar-besarnya kepada ibu korban, bapak korban, keluarga korban dan kerabat-kerabat korban," kata AAB di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Sabtu (5/8/2023).

"Juga teman-teman dan pihak-pihak yang dirugikan, dan semua orang yg sudah banyak saya kecewakan," timpalnya sambil menunduk menangis.

Pelaku juga mengatakan bersedia menerima hukuman dan segala konsekuensi atas perbuatannya.

"Saya ingin menjalani hukuman dan menerima konsekuensinya dengan kooperatif," ucapnya.

Baca juga: Terungkap Hubungan Zidan dan Altaf Mahasiswa UI Sebelum Pembunuhan, Pelaku Sudah Dianggap Kakak

Mahasiswa Sastra Rusia Universitas Indonesia ini menangis sesenggukan menyampaikan rasa takutnya hingga terbawa ke alam mimpi.

Altaf mengaku mendiang MNZ mendatanginya ke dalam mimpi dan mengancam akan membalas berbuatan kejinya.
Hal ini juga yang menjadi faktor AAB urung menjual barang-barang milik MNZ seperti Macbook hingga Iphone yang telah berhasil ia curi.

"Niatnya mau dijual (barang-barang korban) tapi belum sempat, karena pelaku ini sejak kejadian itu ketika tertidur didatangi korban di mimpinya dan pelaku diancam dibunuh oleh korban dalam mimpinya," ujar Wakasat Reskrim Polrestro Depok, AKP Nirwan Pohan, saat memimpin ungkap kasusnya, dilansir Tribunjakarta.com, Sabtu (5/8/2023).

Pelaku bahkan sempat berpikir untuk mengakhiri hidup saking takutnya.

Senada dengan Nirwan, pelaku pun mengungkapkan isi mimpinya pasca menghabisi nyawa korban.

"Mimpi itu adalah pertanda, beberapa waktu lalu saya ditangkap terus dibunuh sama korban dan disaksikan banyak orang," ujar AAB di lokasi yang sama.

Baca berita lainnya di google news

Artikel selengkapnya telah tayang di Tribunjakarta.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved